
Ilustrasi: Freepik
Bisnis yang kamu jalankan sudah cukup lama, tapi kini mulai terasa mandek. Penjualan tak seramai dulu, pelanggan setia mulai berpaling, dan berbagai upaya promosi tampaknya tidak lagi memberikan hasil maksimal. Apa yang kurang? Apa yang salah? Padahal kualitas produk tetap terjaga.
Kamu mungkin selalu bisa mempertahankan kualitas produkmu. Mungkin juga kamu punya banyak strategi pemasaran. Namun, bagaimana dengan citra merekmu? Menyegarkan kembali tampilan dan citra merek (rebranding) agar tetap relevan di mata konsumen adalah salah satu faktor yang membuat bisnis berkembang. Dan penyegaran merek ini sudah dilakukan banyak bisnis berskala besar.
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, banyak perusahaan menghadapi tantangan untuk tetap menonjol dan relevan. Perubahan preferensi konsumen, perkembangan teknologi memaksa perusahaan untuk terus beradaptasi. Salah satu strategi yang sering digunakan untuk menghadapi tantangan ini adalah rebranding. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan kesan baru yang lebih segar di mata konsumen.
Selain itu, penyegaran merek juga dapat membantu perusahaan memperbaiki citra merek yang mungkin telah menurun atau kurang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini. Dengan identitas baru, perusahaan dapat membangun kembali hubungan yang lebih kuat dengan konsumen. Dengan cara ini pula, perusahaan dapat membuka peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Lihat saja apa yang dilakukan Mark Zuckerberg, CEO Meta. Pada 2021 lalu, seperti dikutip dari Dennemeyer, Mark mengubah nama Facebook menjadi Meta. Langkah ini diambil oleh Mark untuk mengarahkan fokus perusahaan pada pengembangan metaverse, sebuah konsep dunia virtual. Di balik alasan tersebut, banyak yang melihat penyegaran merek ini sebagai upaya untuk menyegarkan citra perusahaan yang telah lama diterpa kontroversi. Dengan mengganti nama menjadi Meta, perusahaan tidak hanya memperkenalkan identitas yang lebih modern dan relevan dengan tren teknologi terkini, tetapi juga mencoba menjauhkan diri dari masalah-masalah yang sempat membayangi Facebook. Meta kini mencakup berbagai produk, termasuk Instagram, WhatsApp, serta inovasi lainnya yang sedang dikembangkan.
Apa Itu Rebranding?
Rebranding, seperti dilansir Market Business News, adalah proses mengubah citra suatu perusahaan atau produk. Langkah ini merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan atau pemilik produk untuk memperbarui persepsi yang selama ini terbentuk di benak konsumen. Tujuannya adalah agar citra baru yang dihadirkan lebih menarik dan relevan.
Proses rebranding biasanya mencakup perubahan elemen visual seperti logo, nama merek, warna, hingga simbol-simbol yang selama ini digunakan. Tidak jarang, proses ini juga disertai dengan pembaruan identitas merek secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya nilai-nilai, pesan yang ingin disampaikan, hingga pendekatan komunikasi kepada pelanggan.
Setiap merek memiliki karakteristik dan citra yang membentuk persepsi publik. Ketika sebuah bisnis memutuskan untuk melakukan penyegaran merek, itu artinya mereka ingin mengubah persepsi tersebut, baik untuk menyesuaikan dengan perkembangan tren pasar, mengatasi reputasi lama, maupun memperluas jangkauan bisnis. Dengan kata lain, penyegaran merek tidak hanya soal perubahan tampilan, tetapi juga tentang menyusun ulang cara bisnis ingin dikenali oleh konsumennya.
Jenis-Jenis Rebranding

Secara garis besar, rebranding terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu reaktif dan proaktif, tergantung pada alasan dan waktu pelaksanaannya.
1. Rebranding Reaktif
Jenis ini dilakukan sebagai respons atas situasi tertentu yang berdampak pada citra perusahaan atau produk. Perusahaan melakukan perubahan identitas merek karena adanya tekanan eksternal, seperti krisis reputasi, isu hukum, atau akibat proses merger dan akuisisi yang mengubah arah bisnis.
Tujuan utamanya adalah membentuk ulang identitas merek agar terlepas dari asosiasi negatif dan memulai citra baru di mata publik. Dalam hal ini, perusahaan tidak punya banyak pilihan selain menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.
2. Rebranding Proaktif
Berbeda dari rebranding reaktif, jenis ini dilakukan bukan karena terpaksa, melainkan sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Perusahaan secara sadar mengambil langkah ini untuk menyambut peluang baru atau memperkuat posisi mereka di pasar.
Beberapa alasan yang melatarbelakangi rebranding proaktif meliputi keinginan untuk memasuki segmen pasar baru, menyegarkan identitas merek atau sekadar ingin tampil lebih modern dan relevan. Strategi ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki visi ke depan dan kesiapan untuk terus berkembang.
Alasan Melakukan Rebranding
Terdapat berbagai alasan mengapa perusahaan memutuskan untuk melakukan rebranding. Beberapa di antaranya adalah:
- Perubahan Target Pasar
Ketika perusahaan ingin menjangkau audiens baru atau memasuki segmen pasar yang berbeda, rebranding menjadi langkah strategis untuk menyesuaikan identitas merek dengan kebutuhan pasar tersebut. - Mengatasi Reputasi Negatif
Jika sebuah merek mengalami krisis atau mendapatkan citra buruk di mata publik, rebranding dapat membantu memperbaiki reputasi dengan menghadirkan identitas baru yang lebih positif. - Merger atau Akuisisi
Dalam kasus merger atau akuisisi, rebranding sering dilakukan untuk menciptakan identitas yang merepresentasikan gabungan nilai dan visi kedua perusahaan. - Mengikuti Perkembangan Tren
Dalam industri yang cepat berubah, seperti teknologi atau mode, perusahaan perlu terus beradaptasi dengan tren terbaru agar tetap relevan. - Repositioning
Reposisi biasanya dilakukan karena produk atau layanan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Melalui rebranding, perusahaan dapat menjangkau serta membangun hubungan dengan konsumen baru. Perubahan ini bukan hanya pada aspek visual, melainkan lebih kepada penyesuaian strategi, pesan yang disampaikan, serta cara komunikasi. Misalnya, mengganti slogan perusahaan.
Manfaat Rebranding bagi Bisnis
Melakukan rebranding dapat memberikan berbagai manfaat bagi bisnis, antara lain:
- Meningkatkan Daya Saing
Dengan identitas baru yang lebih segar dan relevan, perusahaan dapat menarik perhatian konsumen dan bersaing lebih efektif di pasar. - Memperluas Jangkauan Pasar
Rebranding memungkinkan perusahaan menjangkau audiens baru atau memperluas pangsa pasar yang sebelumnya belum terjangkau. - Menciptakan Loyalitas Konsumen
Dengan menyampaikan pesan yang lebih relevan dan nilai yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, rebranding dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. - Memperbaiki Citra Merek
Jika dilakukan dengan baik, rebranding dapat membantu membangun citra merek yang lebih kuat dan positif di mata konsumen.
Rebranding adalah langkah strategis yang dapat membantu bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah. Dengan memperbarui identitas merek, perusahaan tidak hanya menciptakan persepsi baru di mata konsumen tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan yang lebih besar. Namun, proses ini memerlukan perencanaan yang matang agar hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan citra dan daya saing, penyegaran merek bisa menjadi pilihan tepat untuk melangkah maju.