Berinvestasi Karena FOMO Itu Bahaya, Bisa Rugi Besar Lho!

Penjelasan macam-macam penyebab orang fomo dalam berinvestasi

Setiap pengambilan keputusan dalam berinvestasi harus Anda pikirkan dengan cermat. Jangan sampai Anda berinvestasi hanya karena FOMO atau fear of missing out karena bakal rugi besar. Lalu, kenapa orang FOMO dalam berinvestasi? Padahal, FOMO berisiko menimbulkan kerugian besar bagi para investor. 

Fenomena FOMO dalam berinvestasi cukup sering terjadi. Contohnya adalah ketika masyarakat berbondong-bondong melakukan pembelian saham Bukalapak serta saham gabungan Gojek dan Tokopedia (Goto). Alih-alih untung, banyak investor rugi karena performa kedua saham tersebut yang tak kunjung membaik. 

Saham Bukalapak dan Goto hanya contoh kecil dari perilaku FOMO dalam berinvestasi. Meski begitu, masih banyak orang yang melakukan investasi secara impulsif tanpa perhitungan matang alias FOMO. Kenapa hal itu masih terus terjadi? 

Setidaknya, Anda akan menjumpai 6 alasan utama kenapa orang FOMO dalam berinvestasi, yaitu: 

1. Takut Ketinggalan Tren Investasi

Perilaku FOMO muncul karena seseorang takut ketinggalan tren. Apalagi, ketika orang-orang yang ada di lingkup circle-nya memiliki kecenderungan untuk mengikuti tren. Hal tersebut secara tak langsung akan mendorong orang tersebut untuk turut melakukan keputusan serupa biar tidak merasa tertinggal. 

Ketinggalan tren investasi memang terlihat hal yang biasa. Namun, bagi sebagian orang, hal tersebut menimbulkan perasaan tak nyaman. Mereka merasa seolah-olah dirinya adalah satu-satunya orang yang tak ikutan tren berinvestasi. 

2. Pengen Dapat Keuntungan yang Instan

Keinginan mendapatkan keuntungan yang instan

Alasan selanjutnya yang menjadi penyebab kenapa orang FOMO dalam berinvestasi adalah angan-angan memperoleh untung secara cepat. Mereka beranggapan kalau berinvestasi dalam bentuk saham dari perusahaan besar yang baru saja IPO menjanjikan untung besar. Mereka bisa meraih untung dalam waktu singkat dari capital gain

Baca juga: 8 Strategi Memilih Saham untuk Pemula, Biar Cuan Banyak!

Dalam kenyataannya, pasar saham mempunyai karakteristik pada volatilitasnya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, Anda tidak akan memperoleh jaminan keuntungan besar ketika berinvestasi saham. Anda berpeluang meraih untung kalau melakukan pembelian saham lewat strategi investasi yang tepat. 

Baca juga: 7 Tips Biar Dapat Untung Maksimal dari Investasi Saham

3. Ketakutan akan Kehilangan Peluang

Selanjutnya, ada orang yang FOMO berinvestasi karena mereka takut kehilangan peluang. Apalagi, setelah mendapati adanya saham yang mereka anggap potensial dan banyak orang berinvestasi di dalamnya. Ditambah lagi, saham tersebut memiliki tren kenaikan harga yang positif. 

Dalam situasi tersebut, mereka merasa telah melewatkan kesempatan emas untuk bisa kaya. Ditambah lagi, mereka beranggapan kalau kesempatan serupa tidak akan datang dua kali. Oleh sebab itu, para investor FOMO tersebut ingin segera berinvestasi biar tidak menyesal karena melakukan pengambilan keputusan yang mereka anggap salah. 

4. Pengen Sukses Secara Cepat

Keinginan sukses secara cepat

Di internet, Anda sering menjumpai para motivator yang mendorong banyak orang untuk meraih kesuksesan di usia muda. Motivator-motivator tersebut bercerita bagaimana mereka bisa sukses di usia 20 atau 30-an. Selanjutnya, mereka pun bisa mendapatkan kebebasan finansial dan hidup santai tanpa harus bekerja. 

Gambaran kesuksesan seperti itu membuat kenapa orang FOMO dalam berinvestasi. Mereka berupaya untuk mengikuti jejak kesuksesan para motivator tersebut sehingga bisa meraih kesuksesan serupa. Di sisi lain, Anda tidak akan memperoleh jaminan meraih kesuksesan yang sama meski mengikuti strategi mereka dalam berinvestasi. 

5. Pengaruh Lingkungan Sosial

Faktor yang tak kalah besar dan menjadi penyebab kenapa orang FOMO dalam berinvestasi adalah lingkungan sosial. Berada di tengah-tengah para investor, mau tak mau kamu akan tertarik untuk mengikuti jejak mereka. 

Anda bisa mendapatkan pengaruh tersebut tidak hanya dari komunitas offline, tetapi juga komunitas di dunia maya. Apalagi, pengaruh sosial ini semakin kuat seiring dengan meningkatnya tren bermedia sosial. 

6. Rasa Ingin Diakui dan Diterima 

Terakhir, banyak orang FOMO berinvestasi dengan tujuan biar mendapatkan pengakuan dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya. Kepemilikan investasi dapat menjadi bukti kalau mereka telah mencapai tahap kesuksesan tertentu. 

Perasaan memperoleh pengakuan dan diterima oleh orang lain tersebut kian kuat ketika dia berhasil meraih untung dari investasinya. Keuntungan tersebut semakin mendorongnya untuk FOMO berinvestasi biar meraih untung lebih besar. 

Investasi karena FOMO memang sah-sah saja. Namun, kebiasaan ini meningkatkan risiko kerugian dalam berinvestasi. Apalagi, Anda perlu tahu bahwa tidak ada aset investasi apa pun yang menawarkan jaminan untung 100%. Semua aset pasti ada risiko kerugian. 

Itulah 6 faktor yang menjadi penyebab kenapa orang FOMO dalam berinvestasi. Dengan mengenali penyebabnya, Anda bisa melakukan upaya dalam menghindari kebiasaan tersebut. 

Biar tak mengalami kerugian dalam jumlah besar, Anda perlu menghilangkan kebiasaan FOMO saat berinvestasi. Ada beberapa tips biar Anda terhindar dari kebiasaan tersebut, di antaranya: 

  • Jangan terlalu memperhatikan kehidupan orang lain. Sebagai gantinya, fokus pada upaya Anda untuk meraih kebahagiaan diri sendiri. 
  • Lakukan aktivitas yang menjadi hobi. Dengan cara ini, Anda dapat meminimalkan waktu menjelajahi media sosial yang kerap menjadi pemicu FOMO. 
  • Pelajari dunia investasi lebih mendalam. Pengetahuan yang mendalam tentang dunia investasi membantu Anda untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih masuk akal dan rasional. Tidak sekadar ikut-ikutan tren. 

Dengan berbagai tips tersebut, Anda bisa mengambil keputusan investasi secara tepat. Selanjutnya, Anda pun dapat memanfaatkan keuntungan dari hasil investasi untuk berbagai keperluan, termasuk pengembangan usaha. 

Ketika mempunyai sebuah usaha, Anda perlu menyediakan fasilitas yang mampu memberi rasa nyaman para pelanggan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan layanan payment gateway terbaik dari Yukk

Yukk menyediakan layanan pembayaran yang praktis dan canggih bagi para UMKM di Indonesia. Cukup dengan satu jenis layanan, Anda sudah bisa memproses berbagai metode pembayaran dari para pelanggan. 

Praktis, nyaman, dan yang pasti, ekonomis. 

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
1
angry