Dalam menjalankan sebuah usaha, pengelolaan keuangan menjadi aspek yang sangat esensial. Keberadaan laporan keuangan dapat membantu Anda dalam melakukan pengelolaan serta pengawasan keuangan usaha secara efektif. Oleh karena itu, sebagai seorang pelaku usaha, pahami cara membuat laporan keuangan sederhana dengan benar.
Pengetahuan tentang cara menyusun laporan keuangan berlaku bagi setiap pelaku usaha. Tidak hanya mereka yang telah memiliki perusahaan besar, tetapi juga bagi pelaku UMKM. Lewat adanya laporan keuangan tersebut, Anda dapat merasakan banyak manfaat berkaitan dengan pengembangan usaha.
Pemahaman Dasar Tentang Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan usaha dapat memberikan banyak manfaat bagi seorang pelaku usaha. Manfaat tersebut di antaranya adalah:
- Sarana dalam melakukan evaluasi performa usaha
- Membantu Anda dalam melakukan penilaian terhadap kondisi usaha
- Mengetahui tingkat profitabilitas usaha secara jelas
- Memberikan pemahaman secara lengkap terkait tingkat stabilitas usaha
Berkaitan dengan manfaat tersebut, Anda perlu tahu kalau ada 4 jenis laporan keuangan yang perlu dibuat. Masing-masing laporan keuangan tersebut mempunyai komponen tersendiri sebagai berikut:
1. Neraca Keuangan
Pertama, Anda perlu memahami adanya laporan neraca. Laporan keuangan ini punya 3 komponen utama, yaitu:
- Aset (harta)
- Liabilitas (kewajiban)
- Ekuitas (modal)
2. Laporan Laba Rugi
Ada pula laporan laba rugi yang dapat menginformasikan tingkat profitabilitas usaha. Dalam penyusunannya, Anda dapat menemukan beberapa komponen utama seperti:
- Pendapatan
- Keuntungan
- Laba sebelum pajak
- Beban
- Kerugian
- COGS atau HPP
- Biaya operasional
3. Laporan Arus Kas
Selanjutnya, ada jenis laporan arus kas yang memiliki fungsi dalam melakukan pemantauan aliran kas usaha. Di dalamnya terdapat beberapa komponen seperti:
- Aktivitas operasi
- Aktivitas pendanaan
- Aktivitas investasi
4. Laporan Perubahan modal
Laporan keuangan ini melakukan pencatatan terkait adanya perubahan modal beserta penyebabnya. Komponen yang tercantum di dalamnya antara lain adalah:
- Modal awal
- Pengambilan dana pada periode tertentu
- Total laba atau rugi bersih
Langkah-Langkah Pembuatan Laporan Keuangan
Selanjutnya, Anda dapat memulai langkah-langkah cara membuat laporan keuangan sederhana:
1. Tetapkan Periode Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan dapat Anda lakukan dengan periode tertentu sesuai dengan tingkat kebutuhan. Umumnya, para pelaku usaha memang menyusun laporan uang dengan periode bulanan. Namun, Anda dapat pula memilih untuk menyusunnya secara kuartal.
2. Mengumpulkan Data Keuangan
Tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan dalam proses pembuatan laporan keuangan adalah dengan menyiapkan data keuangan. Data-data tersebut meliputi transaksi penjualan, kepemilikan aset, kewajiban, serta berbagai jenis biaya.
Biar catatan keuangan dapat terkumpul secara lengkap dan rapi, pertimbangkan untuk menuliskannya dalam sebuah buku kas utama. Catat setiap pengeluaran maupun pemasukan dengan lengkap. Selanjutnya, Anda dapat memanfaatkan data keuangan sesuai dengan periode yang telah ditentukan.
Selanjutnya, Anda perlu melakukan pencatatan terkait stok barang yang ada di gudang. Anda dapat menggunakan sistem First-In-First-Out (FIFO) atau Last-In-First-Out (LIFO).
Jangan lupa pula untuk mencatat data terkait inventaris usaha beserta depresiasi aset. Kalaupun ada aset yang mengalami kerusakan atau terdapat pembelian inventaris baru, pastikan untuk mencatatkannya dalam laporan keuangan.
Sebagai contoh, kalau Anda menetapkan periode laporan keuangan secara bulanan, maka Anda perlu mengumpulkan data untuk setiap bulannya. Sementara itu, kalau penyusunannya menggunakan sistem kuartal, maka Anda harus menyediakan data keuangan untuk setiap 4 bulan.
3. Menyusun Neraca Keuangan
Data sudah terkumpul secara lengkap. Maka, Anda dapat memulai cara membuat laporan keuangan sederhana dengan menyusun neraca keuangan. Penyusunan neraca keuangan bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan usaha.
Dengan kepemilikan data keuangan yang lengkap, Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam menyusun laporan neraca. Anda hanya perlu mengelompokkan masing-masing akun pada kategori aset, liabilitas, atau ekuitas.
Pencatatan aset dapat Anda lakukan dengan memasukkan beberapa elemen, termasuk di antaranya adalah kepemilikan inventaris kantor, uang kas, piutang usaha, maupun investasi jangka panjang.
Sementara itu itu liabilitas atau utang memiliki kontribusi terhadap stabilitas serta prospek jangka panjang dari sebuah usaha. Beberapa jenis akun yang termasuk dalam kategori liabilitas di antaranya adalah penghasilan yang ditangguhkan, beban yang perlu dibayarkan, utang dagang, maupun utang gaji.
Selanjutnya, Anda dapat menghitung nilai ekuitas usaha. Caranya sederhana. Anda dapat menghitung nilai ekuitas dengan mencari selisih antara aset dengan liabilitas. Rumus lengkapnya adalah sebagai berikut:
Ekuitas = Aset – Liabilitas
4. Menyusun Laporan Laba Rugi
Setelah neraca tersusun, maka Anda perlu melanjutkannya dengan cara membuat laporan keuangan sederhana berupa laporan laba rugi. Untuk penyusunan sebuah laporan keuangan yang sederhana, Anda perlu mencantumkan data secara lengkap berkaitan dengan pendapatan dan biaya.
Selanjutnya, Anda tinggal melakukan perhitungan selisih antara pendapatan dengan biaya pada periode keuangan yang telah ditentukan. Hasilnya bisa berupa laba atau rugi.
5. Menghasilkan Laporan Arus Kas
Berikutnya adalah penyusunan laporan arus kas. Pembuatannya dapat Anda lakukan dengan mencantumkan setiap adanya perubahan atau aliran kas, baik kas masuk maupun kas keluar. Lakukan pencatatan untuk setiap komponen arus kas, mulai dari arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, hingga investasi.
6. Analisis dan Interpretasi
Dengan menyusun 3 jenis laporan keuangan tersebut secara sederhana, Anda dapat melakukan analisis serta interpretasi kondisi keuangan usaha. Caranya adalah dengan memperhatikan masing-masing komponen pada setiap jenis laporan keuangan.
Sebagai contoh, pada laporan laba rugi. Kalau Anda memiliki pendapatan lebih besar dibandingkan biaya atau beban, maka kondisi usaha terbilang cukup positif. Alasannya, karena usaha Anda mampu menghasilkan profit.
Contoh Laporan Keuangan Sederhana
Untuk dapat lebih memahami cara membuat laporan keuangan sederhana, ada contoh yang bisa Anda perhatikan. Contoh laporan keuangan sederhana ini sangat sesuai dengan kondisi usaha seorang pelaku UMKM.
Tidak terlalu banyak catatan keuangan yang perlu Anda cantumkan dalam laporan keuangan. Namun, pastikan Anda mengedepankan akuntabilitas serta transparansi dalam laporan keuangan. Dengan begitu, laporan tersebut bisa memberikan manfaat positif dalam perkembangan usaha.
Nah, itulah panduan lengkap terkait cara membuat laporan keuangan sederhana untuk pelaku UMKM di Indonesia. Untuk dapat melakukan penyusunan laporan keuangan yang akurat, Anda perlu menyediakan data keuangan secara lengkap dan jelas.
Solusi yang dapat membantu Anda untuk menyusun laporan keuangan dengan mudah adalah dengan memanfaatkan layanan keuangan berbasis online seperti YUKK Payment Gateway.
YUKK Payment Gateway menyediakan solusi layanan pembayaran online yang modern dan praktis. Cukup dengan satu layanan, Anda dapat memberikan pilihan cara pembayaran kepada para pelanggan. Dengan begitu, pelanggan bisa bertransaksi secara praktis dan mudah.
Di waktu yang sama, Anda mendapatkan kemudahan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Anda bisa memperoleh catatan untuk setiap transaksi secara lengkap. Selanjutnya, Anda tinggal memindahkannya dan menyusunnya sesuai dengan kategori di dalam laporan keuangan.