
Pasti kamu pernah mengalami hal ini: ketika kamu sedang scroll dalam akun media sosialmu, tiba-tiba muncul iklan tentang sebuah produk dari brand yang belum pernah kamu kenal sebelumnya. Awalnya, kamu melewati iklan itu begitu saja tanpa banyak berpikir. Namun, beberapa hari kemudian, iklan tersebut muncul lagi. Tampak seseorang mengenakan outfit dari brand tersebut. Model pakaiannya terlihat stylish, sederhana, tapi elegan. Kamu pun mulai berpikir, “Kok bagus, ya?”
Kamu mulai tertarik, sehingga kamu klik iklannya, mengunjungi akun media sosialnya, online shop-nya, atau bahkan website-nya. Kamu benar-benar tertarik pada produknya. Lalu kamu mengambil keputusan untuk membeli salah satu produknya.
Perjalanan yang kamu lalui itu, dalam dunia bisnis, disebut sales funnel. Itu adalah sebuah strategi pemasaran yang dirancang untuk membawa seseorang dari tahap tidak mengenal brand, menjadi tertarik, hingga akhirnya melakukan pembelian. Strategi ini telah membuat banyak perusahaan/bisnis berkembang.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari apa itu sales funnel, tahapan-tahapannya, dan tujuan utamanya. Dengan memahami sales funnel, kamu bisa mengelola pemasaran secara lebih terstruktur dan meningkatkan peluang penjualan. Dengan strategi yang tepat, bisnis kamu bisa
tumbuh lebih cepat dan lebih kompetitif. Memahami sales funnel membantumu menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Definisi dan Tahapan Sales Funnel
Sales funnel adalah sebuah strategi yang menggambarkan tahapan perjalanan calon pelanggan dari tahap pengenalan hingga melakukan pembelian. Nama lainnya adalah “customer journey”. Disebut “funnel” atau corong karena polanya seperti corong: pada awalnya ada banyak orang yang tertarik, tapi hanya sedikit yang membeli.
Proses ini dapat dianalogikan seperti menarik minat target pasar terhadap produk, mengumpulkan informasi kontak mereka, lalu mengubahnya menjadi peluang bisnis. Setelah itu, Anda fokus meyakinkan dan membimbing calon pembeli hingga mereka melakukan pembelian.
Sales funnel terdiri atas beberapa tahap. Setiap tahap menggambarkan proses calon pelanggan mengenal hingga membeli produk Anda. Berikut beberapa tahap sales funnel seperti dikutip dari RevoU:
- Awareness (kesadaran)
Ini adalah tahap pertama dalam sales funnel saat calon pelanggan mulai mengenal produk atau layanan sebuah bisnis. Mereka bisa menemukan brand melalui berbagai saluran, seperti iklan, media sosial, mesin pencari, atau rekomendasi orang lain. Fokus utama tahap ini adalah menarik perhatian dan membangkitkan minat awal calon pembeli dengan menunjukkan manfaat utama produk atau layanan.
- Interest (ketertarikan)
Setelah tertarik, calon pelanggan mulai mencari tahu lebih banyak, misalnya, dengan mengunjungi website atau berlangganan informasi. Pada tahap ini, bisnis perlu memberikan konten yang informatif, membangun kepercayaan, dan menunjukkan bahwa mereka memahami kebutuhan audiens.
- Desire (keinginan)
Pada tahap ini, minat calon pelanggan berkembang menjadi keinginan yang lebih kuat. Mereka mulai melihat nilai dan keunggulan produk Anda dibandingkan dengan kompetitor. Inilah momen bagi bisnis untuk menonjolkan fitur unik dan membangun koneksi emosional yang mendorong pelanggan semakin yakin untuk membeli.
- Action (aksi)
Tahap action terjadi saat calon pelanggan siap melakukan pembelian. Perusahaan harus memastikan prosesnya mudah dan jelas, misalnya, dengan menyediakan tombol call-to-action (CTA) yang efektif dan bantuan yang cepat jika dibutuhkan.
- Loyalty (loyalitas)
Setelah pembelian, tujuan berikutnya adalah membangun loyalitas. Bisnis bisa mempertahankan pelanggan melalui program loyalti, diskon khusus, atau penawaran eksklusif agar mereka terus kembali dan menjadi pelanggan setia.
Tujuan Sales Funnel

Sales funnel menggambarkan perjalanan calon pelanggan mulai dari pengenalan hingga pembelian. Berikut ini adalah tujuan utama dari proses tersebut:
- Membangun kesadaran akan merek
Tahap awal fokus pada usaha untuk memperkenalkan produk atau layanan Anda kepada calon pelanggan. Ini bisa dilakukan dengan membuat konten yang informatif dan menarik melaluiu website atau media sosial seperti Instagram dan TikTok, sehingga mereka mulai mengenal dan tertarik pada bisnis Anda.
- Mengumpulkan data prospek yang berkualitas
Langkah selanjutnya adalah mendapatkan informasi kontak dari calon pelanggan potensial. Data ini biasanya diperoleh melalui formulir dalam website, pendaftaran untuk mendapatkan newsletter, kuis, atau giveaway. Dengan informasi tersebut, Anda dapat menjaga komunikasi, memberikan penawaran, dan melakukan tindak lanjut secara langsung untuk meningkatkan peluang konversi. Pastikan konten yang disajikan relevan dan bernilai agar calon pelanggan merasa nyaman saat membagikan data mereka.
- Mengubah calon pelanggan menjadi pembeli
Setelah berhasil menarik perhatian dan membangun minat, langkah berikutnya adalah mendorong calon pelanggan untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Tindak lanjut yang tepat dengan penawaran yang sesuai akan membantu mereka merasa yakin untuk memilih produk atau layanan Anda.
- Menjaga loyalitas pelanggan
Setelah transaksi terjadi, penting untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan agar mereka tetap setia dan melakukan pembelian ulang. Hal ini dapat dilakukan dengan rutin memberikan informasi dan penawaran bermanfaat yang meningkatkan kepuasan pelanggan.
Bagaimana Cara Membangun Sales Funnel?
Membangun sales funnel yang efektif adalah hal yang penting untuk mengubah calon pelanggan menjadi pembeli setia. Proses ini memerlukan strategi yang terencana dan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen. Berikut beberapa langkah penting yang bisa membantu Anda menciptakan sales funnel yang optimal dan efektif:
- Pahami target dengan baik
Memahami siapa target Anda secara mendalam sangat penting agar pesan yang disampaikan tepat sasaran. Dengan mengetahui kebutuhan, preferensi, dan kebiasaan mereka, Anda bisa menciptakan konten yang relevan dan menarik, sehingga lebih mudah menarik perhatian dan membangun koneksi yang kuat. - Sesuaikan konten dengan tahapan pelanggan
Setiap tahapan perjalanan pelanggan membutuhkan jenis konten yang berbeda. Pada tahap kesadaran (awareness), konten edukatif yang informatif membantu memperkenalkan produk atau layanan. Sedangkan pada tahap pertimbangan (consideration), testimoni bisa memperkuat kepercayaan calon pelanggan, sehingga mereka lebih yakin memilih produk Anda. - Manfaatkan tools pemasaran digital
Gunakan tools digital, seperti e-mail, media sosial, dan iklan berbayar dengan konten dan penawaran yang relevan untuk mengarahkan calon pembeli membeli produk Anda. Tools tersebut membantu membangun hubungan secara bertahap, mulai dari memperkenalkan produk hingga mendorong mereka melakukan pembelian. - Evaluasi secara berkala
Melakukan evaluasi rutin terhadap performa kampanye sales funnel memungkinkan Anda mengetahui di mana prospek sering berhenti atau mengalami hambatan. Dengan analisis ini, Anda bisa melakukan perbaikan yang fokus untuk meningkatkan efektivitas funnel dan memaksimalkan konversi.
Memahami dan membangun sales funnel secara tepat bukan hanya soal menarik perhatian calon pelanggan, melainkan juga menjaga hubungan hingga mereka menjadi pelanggan setia. Dengan mengelola setiap tahapan secara efektif dari awareness hingga action, Anda dapat meningkatkan peluang konversi dan memperkuat loyalitas pelanggan. Selalu evaluasi dan sesuaikan strategi Anda agar sales funnel tetap relevan dan mampu mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Baca juga artikel: Memahami 3 Marketing Funnel ToFu, MoFu, dan BoFu dalam Dunia Digital Marketing