
Pernahkah saat kamu membeli sesuatu, tiba-tiba karyawan toko memberikan saran untuk membeli produk lain yang melengkapi produk yang kamu beli? Misalnya, saat membeli handphone, kamu disarankan untuk sekalian membeli casing atau pelindung layar. Nah, strategi seperti ini disebut cross selling.
Dalam dunia bisnis, cross selling merupakan salah satu strategi efektif untuk mengembangkan usaha. Penjual tidak hanya menjual produk yang dicari pelanggan, tetapi juga menawarkan produk tambahan untuk mendukung produk yang telah dicari itu. Pendekatan ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dan berkelanjutan dengan pelanggan.
Mengapa strategi ini bisa menciptakan loyalitas pelanggan? Karena dalam strategi ini, pelanggan merasa bahwa penjual peka terhadap kebutuhannya. Pengusaha tahu apa yang dibutuhkan pelanggan. Dalam perkembangannya, dengan memanfaatkan data dan teknologi modern seperti analitik dan kecerdasan buatan, strategi ini memungkinkan pengusaha memberikan rekomendasi produk yang lebih personal dan relevan,.
Pengertian Cross Selling
Cross selling adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan menawarkan produk tambahan yang berkaitan dengan produk yang dipilih atau dibeli pelanggan. Misalnya, pelanggan membeli telepon genggam dan penjual menawarkan bank daya (power bank). Dengan menggunakan strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan nilai transaksi sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan karena pelanggan merasa terbantu dengan adanya solusi atau rekomendasi produk yang dapat melengkapi pembelian utama mereka.
Sudah banyak perusahaan besar yang menggunakan strategi ini. Salah satu contoh perusahaan yang sukses menerapkan strategi cross selling, seperti dikutip dari MTarget, adalah IKEA. Perusahaan furnitur ini memanfaatkan strategi tersebut dengan menyarankan produk pelengkap dalam satu paket atau menampilkan item terkait pada toko online-nya. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan eksposur terhadap produk-produk yang kurang populer, sehingga lebih mudah menarik perhatian pelanggan. Dengan demikian, pelanggan memiliki kemungkinan lebih besar untuk membeli produk lain yang masih berhubungan dengan barang utama yang ingin mereka beli.
Melalui cross selling, pelanggan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh produk atau layanan yang melengkapi kebutuhan mereka, sehingga pembelian menjadi lebih optimal. Pada sisi lain, perusahaan dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan produk tambahan. Teknik cross selling biasanya diterapkan pada berbagai tahap proses pembelian, seperti saat pelanggan memilih produk, saat pembayaran, ataupun melalui komunikasi setelah transaksi selesai. Dengan cara ini, perusahaan bisa menjaga hubungan baik sekaligus meningkatkan keuntungan bisnis secara berkelanjutan.
Cross selling memiliki kemiripan dengan dua strategi pemasaran lainnya, yaitu upselling dan bundling. Meskipun ketiganya memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan penjualan, masing-masing berbeda dalam cara penerapannya. Pada upselling, pelanggan didorong untuk membeli versi produk yang lebih tinggi, lebih lengkap, atau lebih mahal dibandingkan dengan pilihan awalnya. Sementara itu, dalam bundling, pedagang menggabungkan beberapa produk sekaligus dalam satu paket dengan harga khusus.
Pemilihan strategi ini biasanya disesuaikan dengan jenis produk yang ditawarkan dan kebiasaan atau preferensi pelanggan dalam berbelanja. Dengan memahami perbedaan tersebut, perusahaan dapat menentukan pendekatan yang paling efektif untuk mengoptimalkan penjualan.
Baca juga artikel: Paket Bundling: Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan Produk
Manfaat Cross Selling untuk Bisnis

Strategi cross selling memberikan keuntungan, baik bagi pelanggan maupun perusahaan. Dengan menerapkan teknik ini secara tepat, bisnis dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan sekaligus meningkatkan pendapatan secara signifikan. Berikut beberapa manfaat cross selling
- Pendapatan meningkat
Cross selling mampu meningkatkan penjualan karena pelanggan yang sudah ada lebih mudah diajak membeli produk tambahan dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Hal ini membuat nilai rata-rata pembelian pelanggan menjadi lebih besar dan perusahaan dapat mengurangi biaya yang biasanya dikeluarkan untuk mencari pelanggan baru. - Efisiensi biaya operasional
Pada umumnya, menarik pelanggan baru memerlukan biaya operasional yang lebih tinggi dan proses yang memakan waktu. Melalui strategi cross selling ini, perusahaan dapat menghemat biaya karena fokus diarahkan pada pelanggan yang sudah ada, yang secara umum lebih mudah dan cepat dijangkau. - Meningkatkan kepuasan pelanggan
Menawarkan produk pelengkap yang sesuai dengan kebutuhan membuat pelanggan merasa mendapatkan solusi yang lebih lengkap. Kepuasan tersebut membuat pelanggan merasa dihargai dan dipahami, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas mereka terhadap perusahaan. - Visibilitas produk lebih luas
Cross selling membantu memperkenalkan produk lain kepada pelanggan yang mungkin belum tahu. Dengan menampilkan produk terkait pada waktu yang tepat, peluang untuk menarik minat pelanggan dan meningkatkan pembelian produk tambahan menjadi lebih besar.
Baca juga artikel: Upselling: 5 Strategi Jitu untuk Meningkatkan Penjualan dan Kepuasan Pelanggan
Strategi Cross Selling yang Efektif
Untuk mencapai hasil terbaik, penting bagi bisnis menerapkan strategi cross selling yang tepat dan terukur. Berikut beberapa strategi cross selling, seperti dikutip dari HubSpot, yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan penjualan
- Personalisasi dan segmentasi pelanggan
Menyesuaikan rekomendasi produk sesuai preferensi dan riwayat pembelian pelanggan sangat penting. Pelanggan lebih menyukai pengalaman yang personal dan relevan. Dengan bantuan dari data analytics dan AI (artificial intelligence), bisnis dapat memberikan rekomendasi produk yang tepat dan membuat pelanggan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk membeli produk tambahan. - Tawarkan diskon atau paket bundling
Memberikan diskon atau paket bundling yang menggabungkan produk utama dengan produk pelengkap dapat mendorong pelanggan membeli lebih banyak. Diskon dan penawaran khusus membuat pelanggan lebih tertarik untuk melakukan pembelian. Paket bundling juga bisa meningkatkan total nilai pembelian karena pelanggan merasa lebih untung dengan membeli beberapa produk sekaligus. - Tampilkan produk yang sering dibeli bersama
Menunjukkan produk pelengkap yang biasa dibeli bersama produk utama membantu pelanggan menemukan kebutuhan tambahan yang relevan dengan mudah. Strategi ini membuat pengalaman berbelanja menjadi lebih praktis dan mendorong peningkatan nilai transaksi. - Pantau dan analisis kinerja
Memantau metrik dan menganalisis hasil yang didapat seperti tingkat konversi, nilai pembelian per transaksi, dan kepuasan pelanggan. Gunakan alat seperti Google Analytics untuk mengumpulkan data secara real-time, lalu analisis pola pembelian dan area yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, bisnis dapat mengembangkan strategi cross selling yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil penjualan.
Dengan menerapkan strategi cross selling yang efektif, bisnis tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan melalui pelayanan yang lebih personal dan solutif. Konsistensi dalam memantau dan mengoptimalkan kinerja strategi ini akan memastikan perusahaan terus berkembang dan mampu bersaing dalam jangka panjang. Jadi, cross selling bukan sekadar teknik penjualan, melainkan investasi penting untuk kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.