“Kiamat ATM” Makin Dekat: Uang Fisik dan Kartu ATM Akan Hilang?

Uang fisik dan kartu atm akan hilang

Transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) makin berkurang dalam beberapa tahun terakhir. Demikian juga jumlah mesin ATM. Menurut data dari Bank Indonesia, jumlah mesin ATM terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, misalnya, jumlah ATM tercatat sebanyak 106.901 buah.

Dalam 3 tahun berikutnya, jumlahnya terus menurun. Pada tahun 2019, jumlah ATM tercatat sebanyak 106.649 buah. Angkanya berkurang lagi menjadi 99.262 buah pada akhir September 2021.

Jumlah mesin ATM

Seiring dengan terus menurunnya jumlah mesin ATM, jumlah kartu ATM yang beredar di pasar pun berkurang. Menurut catatan Bank Indonesia, jumlah total kartu ATM yang beredar mencapai 8,85 juta kartu pada 2018. Angkanya sempat bertambah menjadi 9,51 juta kartu pada 2020. Namun, pada November 2021, jumlah kartu yang beredar menurun drastis menjadi hanya 4,75 juta kartu.

Penyebab makin berkurangnya jumlah mesin ATM dan kartu ATM yang beredar adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Saat ini, masyarakat makin terdigitalisasi. Hampir semua aktivitas dilakukan dalam jaringan (online). Termasuk di dalamnya berbagai jenis transaksi keuangan.

Baca juga: Kepoin Apa Itu Cashless Society, Gaya Hidup Tanpa Uang Tunai

Menurut Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan ini.

“(Terutama) dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking,” katanya dalam konferensi pers beberapa waktu laluseperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Transaksi elektronik juga meningkat tajam. Per Januari 2022 lalu, menurut laporan BI, transaksi elektronik bertumbuh 66,65% per tahun atau Rp34,6 triliun. Demikian juga transaksi digital banking. Peningkatannya mencapai 68,3% per tahun menjadi Rp4.314,3 triliun.

Jumlah transaksi digital

Bersamaan dengan itu, transaksi dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) juga terus bertumbuh seiring dengan makin diterimanya pola pembayaran itu oleh masyarakat. Baik dalam nominal maupun volume, yaitu 290% yoy (year-on-year) dan 326%. Untuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran, BI akan memperluas penggunaan QRIS.

“Kita akan perluas penggunaan QRIS dengan menargetkan 15 juta pengguna baru pada 2022 melalui kolaborasi dengan industri, kementerian dan lembaga, dan komunitas,” katanya.

Sejalan dengan rencana BI ini, YUKK Payment Gateway terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para penggunanya. Fitur-fiturnya membuat para pengguna bisa dengan mudah dan cepat bertransksi. Mulai dari membayar tagihan bulan hingga berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Bukan Payment Gateway Biasa, Intip 9 Fitur Aplikasi YUKK Ini

YUKK adalah dompet digital yang aman. YUKK Payment Gateway sudah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk menjadi penerbit uang elektronik, penyelenggara QRIS, dan penyelenggara transfer dana. Dengan demikian, para pengguna tidak perlu khawatir. Dengan fitur “Transfer”, pengguna bisa mentransfer saldo YUKK Cash ke berbagai rekening bank secara real-time.

Untuk para pelaku bisnis, YUKK Payment Gateway adalah solusi terbaik. YUKK hadir dengan teknologi baru yang membuat pelaku bisnis dan pelanggan bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat dan aman. YUKK menyediakan berbagai pilihan pembayaran mulai dari transaksi dengan kartu kredit/debit, hingga transaksi dengan platform lainnya, serta pembayaran secara langsung di gerai dengan QRIS.

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry