Kemkominfo menerima setidaknya 486.000 laporan terkait tindak pidana transaksi elektronik dan informasi sejak tahun 2017 hingga 2022. Dalam keterangan tertulis, Syamsul Arifin selaku Penanggung Jawab Layanan Aduan Tindak Pidana ITE, Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kemkominfo, menegaskan bahwa dari jumlah tersebut (486.000 laporan), 405.000 laporan mengacu pada penipuan transaksi online.
Syamsul Arifin juga menyebut jika sekitar 19.000 laporan yang masuk di antaranya terkait dengan investasi daring fiktif dan 12.000 laporan lain tentang tindak penipuan jual-beli daring. Nah, agar kamu terhindar dari berbagai tindak penipuan, simak cara aman transaksi online berikut ini.
1. Gunakan Perangkat dan Jaringan Pribadi
Cara aman transaksi online yang pertama adalah tidak menggunakan perangkat atau jaringan umum. Hal ini terutama berlaku bagi kamu yang suka menggunakan jaringan WiFi publik. Dengan melakukannya, kamu akan memperbesar risiko terjadinya pembobolan atau pencurian data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Maka dari itu, sebaiknya jangan langsung girang saat menemukan akses WiFi gratis di tempat umum. Bagaimana pun, itu nantinya bisa mengancam privasimu dan malah membahayakan keamanan datamu. Bila memungkinkan, selalu pakai perangkat dan jaringan pribadi untuk menghindari adanya fraud atau tindak penipuan saat bertransaksi online.
2. Jangan Berikan Data Pribadi
Memastikan keamanan data pribadimu terjaga adalah salah satu hal yang wajib kamu lakukan saat bertransaksi online. Karenanya, agar kamu senantiasa aman saat melakukan transaksi via daring, hindari membagikan informasi penting ke pihak lain.
Informasi ini meliputi data pribadi seperti misalnya foto KTP, nomor rekening, alamat email, PIN, kode OTP, atau password akun. Tentunya, dengan tidak membagikan informasi penting tentang data pribadimu, kamu bisa meminimalkan risiko terjadinya penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga rekeningmu tidak mudah terblokir karena dihack.
3. Pilih Metode Pembayaran yang Aman
Cara aman transaksi online berikutnya yang tidak boleh terlewat adalah memilih metode pembayaran yang aman. Dibandingkan mengirimkan dana langsung ke rekening pribadi, akan lebih aman jika kamu bertransaksi online dengan metode pembayaran seperti Cash on Delivery ataupun rekening bersama.
Kedua sistem pembayaran tersebut tergolong minim risiko. Hal ini karena jika kamu memilih rekening bersama, misalnya, dana yang kamu kirimkan hanya akan diteruskan ke penjual bila transaksi sudah dinyatakan selesai atau kamu sudah menerima produk/jasa yang dipesan. Sementara itu, bila memilih sistem pembayaran seperti COD, pembeli bisa bertatap muka dengan penjual dan melihat langsung barang yang ia pesan.
4. Gunakan Password yang Kuat dan Ganti Secara Berkala
Salah satu cara termudah untuk masuk ke akun seseorang adalah dengan menebak kata sandi. Kata sandi yang sederhana, lemah, dan mudah ditebak tentunya akan memberikan akses yang mudah kepada para penjahat siber untuk memasuki akunmu.
Sebaliknya, kata sandi yang sulit ditebak akan mempersulit penyusup untuk membobol akunmu. Intinya, makin kuat kata sandimu, makin rendah risiko akunmu diretas. Selain membuat kata sandi yang kuat, kamu juga harus mengganti password secara berkala untuk memastikan akunmu aman dari peretasan.
5. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor
Tidak kalah penting, cara aman transaksi online yang patut kamu lakukan adalah mengaktifkan autentikasi dua faktor. Ini menjadi metode keamanan yang dibutuhkan oleh siapa saja yang terlibat dalam transaksi online. Kebanyakan orang tidak membuat atau mengganti kata sandi mereka secara berkala, yang tentunya dapat membahayakan seluruh proses validasi identitas dan memperbesar risiko pembobolan data.
Proses autentikasi dua faktor dapat membantu proses validasi pengguna. Misalnya saja, pengguna akan diminta untuk memasukkan kode tertentu yang dikirimkan ke alamat email atau nomor ponselnya. Kode tersebut nantinya dapat digunakan untuk memvalidasi identitas pengguna. Metode ini akan mempersulit peretas untuk bisa mengakses akunmu sebab mereka tidak memiliki kode tersebut.
6. Aktifkan Notifikasi Transaksi
Agar transaksi daring yang kamu lakukan selalu aman, aktifkan notifikasi untuk mendeteksi setiap aktivitas transaksi yang dilakukan. Notifikasi akan muncul setiap kali terjadi aktivitas transaksi online di akunmu. Dengan demikian, kamu pun bisa memantau jika ada aktivitas transaksi yang mencurigakan dan segera melaporkannya kepada penyedia layanan transaksi digital yang kamu gunakan ataupun pihak bank.
7. Jangan Buang Bukti Pembayaran
Setiap kali melakukan pembayaran dalam transaksi online baik itu transfer dari atm, mobile banking, vitual account, direct debit, atau pun dompet digital pastikan selalu simpan bukti screenshot atau print out. Hal ini wajib kamu lakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya bukti pembayaran itu, kamu tentunya tidak akan pusing saat ada hal yang perlu dikomplain kepada penjual. Kamu pun bisa menggunakan struk atau screenshot pembayaran yang disimpan sebagai bukti konkret saat mengalami kendala tertentu dalam transaksi daring.
Itulah beberapa cara aman transaksi online yang harus kamu perhatikan. Jangan sampai, karena tidak cermat dan hati-hati ketika melakukannya, kamu malah tertipu saat bertransaksi daring dan kehilangan uang.
Untuk itu, bila kamu menjalankan suatu bisnis, sangat penting memilih sistem payment gateway yang terintegrasi dan memadai. Dengan begitu, kamu dan pelanggan akan makin nyaman dalam bertransaksi secara daring. Tidak perlu bingung, YUKK adalah solusi layanan payment gateway tepercaya dan berpengalaman untuk UMKM Indonesia.