Apa Itu Finansial? Pengertian, Jenis, Fungsi dan Tujuannya

apa itu finansial

Finansial adalah salah satu istilah dalam ekonomi yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Meskipun begitu, masih banyak yang menganggap finansial sama dengan keuangan. Lalu apa itu finansial?

Apa Itu Finansial?

Istilah finansial sendiri berasal dari bahasa Inggris, finance, yang artinya adalah keuangan. Sederhananya finansial bisa diartikan sebagai salah satu ilmu ekonomi yang berkaitan dengan keuangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti finansial adalah suatu hal yang berurusan dengan keuangan. Hal ini meliputi pengelolaan, peningkatan, alokasi, pemberdayaan, penghitungan risiko dan juga prospek masa depan yang berkaitan dengan keuangan. 

Perbedaan Finansial dan Ekonomi

Pengertian:

Finansial: Finansial berkaitan dengan pengelolaan uang, investasi, perencanaan keuangan pribadi atau bisnis, dan pengelolaan aset serta liabilitas.

Ekonomi: Ekonomi mencakup studi tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa pada tingkat makro (ekonomi nasional atau global).

Fokus:

Finansial: Fokus utamanya adalah pengelolaan dana, investasi, manajemen risiko, dan aspek keuangan individu atau perusahaan.

Ekonomi: Memeriksa faktor-faktor yang memengaruhi ekonomi suatu negara atau wilayah, termasuk produksi agregat, lapangan pekerjaan, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Tujuan:

Finansial: Bertujuan untuk mencapai keuangan yang berkelanjutan, pengelolaan risiko, pertumbuhan aset, dan pemenuhan tujuan keuangan individu atau perusahaan.

Ekonomi: Bertujuan untuk memahami dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu negara atau masyarakat melalui pengelolaan sumber daya secara efisien.

jenis-jenis-finansial

Baca juga: Apa Itu Profit dan Mengapa Penting untuk Bisnis?

Jenis-Jenis Finansial

Secara umum, finansial dibagi menjadi tiga jenis sesuai dengan masing-masing kegunaannya. Berikut ini adalah jenis-jenis finansial:

1. Finansial Personal

Perencanaan finansial personal, pada umumnya, melibatkan analisis keadaan keuangan individu pada periode tertentu, memprediksi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang, dan mengeksekusi rencana untuk memenuhi kebutuhan individu tersebut.

2. Finansial Perusahaan

Finansial perusahaan fokus pada manajemen keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Hal Ini melibatkan perencanaan keuangan, pembiayaan operasional, manajemen aset, dan analisis kinerja keuangan perusahaan. Keuangan perusahaan mencakup pemilihan sumber dana, investasi dalam aset yang menguntungkan, dan strategi untuk meningkatkan nilai perusahaan. Aspek-aspek pentingnya meliputi manajemen arus kas, pengelolaan utang, dan pengambilan keputusan investasi untuk mencapai pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.

3. Finansial Pemerintah

Keuangan pemerintahan berkaitan dengan manajemen keuangan entitas pemerintah, baik di tingkat nasional, regional, maupun lokal. Ini mencakup pembuatan anggaran, perencanaan pengeluaran publik, dan alokasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Keuangan pemerintahan juga mencakup pengumpulan pendapatan melalui pajak, pinjaman, dan sumber-sumber lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga kestabilan ekonomi, mendukung layanan publik, dan mengelola utang pemerintah.

fungsi dari finansial

Fungsi Finansial

Sebagai salah satu aspek yang penting dalam kehidupan individu, bisnis, atau negara, finansial memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Pembuatan anggaran

Memahami finansial diperlukan untuk membuat anggaran yang lebih efisien. Seperti melacak jumlah uang yang masuk ke perusahaan setiap tahun, selain jumlah uang yang dikeluarkan saat menjual produk dan layanan, memberikan kerangka kerja untuk jumlah uang yang dapat dihabiskan perusahaan selama periode tertentu. Beberapa aspek operasional perusahaan yang dicakup oleh anggaran, meliputi: 

  • Gaji: merujuk pada jumlah yang perusahaan keluarkan untuk keuntungan yang diberikan kepada karyawan. Biaya ini bersifat tetap karena karyawan bekerja sesuai dengan kontrak yang ditetapkan. 
  • Bahan baku: biaya ini adalah pasokan yang digunakan perusahaan dalam proses pengembangan produk dan pengolahan bahan. 
  • Biaya operasional: biaya ini menggambarkan tagihan yang perusahaan bayarkan untuk operasi standar, termasuk biaya air, sumber daya, sewa, listrik dan lainnya.

2. Persiapan strategi jangka panjang

Fungsi finansial selanjutnya adalah pembuatan strategi jangka panjang. Hal ini meliputi pemeriksaan proses dari berbagai bagian dalam bisnis, memproyeksikan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan, serta menggunakan data ini untuk mengarahkan agar masa depan perusahaan menjadi lebih baik.

3. Manajemen arus kas

Perusahaan menggunakan finansial untuk melacak dan mengelola arus kasnya. Salah satu cara yang biasa dilakukan dengan melakukan efisiensi arus kas. Caranya adalah dengan mengontrol cara perusahaan mengeluarkan uang. Dengan mengeluarkan uang sekecil mungkin untuk biaya operasional, perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

4. Manajemen risiko

Setiap perusahaan memiliki risiko untuk hal-hal buruk yang tidak dapat dihindari. Hal ini termasuk permintaan penambahan anggaran di berbagai sektor, peningkatan pasokan, resesi ekonomi yang dapat mempengaruhi performa perusahaan. Fungsi finansial dalam sebuah perusahaan mendukung perusahaan melalui waktu-waktu yang sulit. Penggunaan finansial yang paling umum dalam situasi ini adalah pembuatan dana darurat. Dana darurat adalah dana yang disimpan perusahaan sebagai jaga-jaga jika terjadi penurunan finansial yang dapat mendukung perusahaan melalui situasi yang mungkin sulit. 

Baca juga: Ini 7 Cara Ini Mencapai Kebebasan Finansial

Tujuan Finansial

Setelah mengetahui pengertian, dan fungsi finansial, penting juga bagi Anda untuk mengetahui tujuan-tujuan dari finansial. Tujuan finansial dibagi menjadi 3 bagian, tergantung pada seberapa jauh finansial berpengaruh.

Tujuan Finansial Jangka Pendek:

Pengelolaan Arus Kas: Mencapai kondisi keuangan yang sehat untuk memenuhi kewajiban operasional dan pembayaran tagihan atau utang dalam waktu dekat.

Efisiensi Operasional: Meningkatkan efisiensi biaya operasional untuk mencapai profitabilitas secepat mungkin.

Pendanaan Proyek Kecil: Memastikan sumber daya yang cukup untuk proyek-proyek kecil atau peluang bisnis yang muncul secara mendadak.

Pembayaran Utang: Melunasi kewajiban keuangan jangka pendek dan mengelola utang secara efektif.

Tujuan Finansial Jangka Menengah:

Pertumbuhan Bisnis: Meningkatkan peluang jangkauan pasar, atau diversifikasi produk untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Pembaharuan Teknologi: Investasi dalam teknologi dan infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pelatihan dan pengembangan karyawan, meningkatkan kapabilitas tim, dan membangun kepemimpinan yang ideal agar perusahaan semakin berkembang.

Keberlanjutan Keuangan: Menciptakan dasar keuangan yang kuat untuk menghadapi tantangan dan peluang jangka menengah.

Tujuan Finansial Jangka Panjang:

Keberlanjutan Keuangan: Menjaga keberlanjutan keuangan untuk menghadapi perubahan pasar jangka panjang dan melestarikan nilai bisnis.

Pengembangan Inovasi: Mendorong riset dan pengembangan untuk menciptakan produk atau layanan baru yang inovatif.

Keseimbangan Keuangan: Mencapai keseimbangan optimal antara pendanaan utang dan ekuitas untuk mengoptimalkan struktur modal.

Keberlanjutan Lingkungan: Mengintegrasikan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mencapai tujuan sosial dan lingkungan.

Mengenal Jenis-Jenis Risiko Finansial

Risiko finansial dapat dilihat dari sumbernya. Adapun jenis sumbernya, yaitu pendapatan, aset, pengeluaran dan utang. Berikut ini penjelasan jenis risiko finansial berdasarkan sumbernya:

1. Risiko Pendapatan

Risiko pendapatan adalah kerugian yang terjadi karena ketidakmampuan dalam memperoleh pendapatan. Contoh risiko ini, yaitu cacat fisik, pemutusan hubungan kerja, dan kematian. 

2. Risiko Aset

Risiko aset berkaitan dengan kepemilikan harta seseorang atau perusahaan. Risiko finansial yang mungkin terjadi pada jenis ini misalnya kehilangan investasi, kurangnya jumlah tabungan masa depan, pencurian aset, inflasi dan depresiasi.

3. Risiko Pengeluaran

Dalam keuangan, sumber pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Namun, kebutuhan yang jumlahnya lebih besar dari pendapatan akan berdampak pada kerugian dari sisi pengeluaran. Contoh risiko jenis ini, yaitu ketika perlu mengeluarkan uang lebih besar dibandingkan ekspektasi dalam perencanaan keuangan.

4. Risiko Utang

Jenis risiko ini terjadi akibat seseorang atau perusahaan memiliki utang. Contoh hal yang disebabkan oleh utang dalam risiko keuangan adalah besarnya suku bunga atau tingginya denda akibat keterlambatan dalam melakukan pembayaran.

cara meningkatkan profit bisnis

Pentingnya Finansial untuk UMKM

Manajemen keuangan sangat penting bagi sebuah bisnis. Terlebih lagi, bisnis yang solid akan memberikan landasan bagi tiga pilar tata kelola fiskal yang sehat, yaitu:

1. Dapat menyusun strategi

Dengan manajemen keuangan, UMKM dapat mengidentifikasi apa yang terjadi secara finansial bagi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya. Selaku pelaku bisnis, kamu membutuhkan wawasan dalam hal berbisnis agar dapat menyusun strategi yang baik.

2. Proses Pengambilan Keputusan

Melalui manajemen keuangan, UMKM memiliki kemampuan untuk menentukan strategi terbaik dalam melaksanakan rencana bisnis yang sedang dijalankan. Contohnya, dengan menyajikan informasi terkini mengenai keuangan dan data indikator kinerja utama (KPI) yang relevan selama operasional bisnis.

3. Pengawasan Anggaran

Dengan menggunakan manajemen keuangan, para pelaku bisnis UMKM perlu memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, melibatkan pengawasan anggaran pada setiap periode tertentu. Tidak hanya sebatas pengawasan, UMKM juga perlu menjalankan operasional sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan menyelaraskannya dengan strategi yang telah diatur.

Permudah Atur Finansial Bisnis Anda dengan YUKK Payment Gateway

YUKK Payment Gateway dapat membantu Anda mengatur finansial bisnis Anda. Dengan menggunakan YUKK Payment Gateway, Anda dapat menghemat biaya operasional, sehingga anggaran dialokasikan pada pos yang tepat. Anda juga dapat melakukan manajemen arus kas karena seluruh transaksi tercatat secara otomatis. 

Biaya transaksi yang ditawarkan YUKK Payment Gateway sangat kompetitif. Dengan dompet elektronik, misalnya, biaya transaksinya mulai dari 1,5%. Dengan kartu kredit, biaya transaksinya hanya 2,70%. 

Dengan menggunakan layanan yang lebih terjangkau, Anda dapat mengalokasikan dana operasional untuk langkah-langkah yang lebih strategis. Misalnya, dana untuk pengembang produk atau riset. Dengan cara seperti ini, Anda membuat bisnis Anda berkembang lebih cepat, baik dalam hal jangkauan pasar maupun dalam hal jumlah produk.  

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry