Apa Itu Customer Retention? 10 Strategi Kunci untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

apa itu customer retention

Dalam dunia bisnis, pertumbuhan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada kemampuan untuk menarik pelanggan baru, tetapi juga pada kemampuan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Customer retention, atau retensi pelanggan, adalah proses mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan kesetiaan pelanggan, dan akhirnya meningkatkan pendapatan dan keuntungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu customer retention dan 10 strategi kunci untuk meningkatkan retensi pelanggan. Strategi-strategi ini telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesetiaan pelanggan dan membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Dengan memahami dan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya menarik pelanggan baru, tetapi juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada untuk jangka panjang.

Apa Itu Customer Retention?

Customer retention, atau retensi pelanggan dalam bahasa Indonesia, merujuk pada kemampuan sebuah perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya dalam jangka waktu tertentu. Ini adalah ukuran seberapa baik sebuah bisnis dapat menjaga hubungan dengan pelanggannya, mendorong mereka untuk terus melakukan pembelian berulang dan tetap loyal terhadap merek.

Secara lebih spesifik, customer retention berfokus pada aktivitas dan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi jumlah pelanggan yang beralih ke kompetitor (customer churn). Strategi retensi pelanggan yang efektif bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas mereka, dan pada akhirnya meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan (customer lifetime value).

Baca juga: Strategi Marketing Blue Ocean Market untuk Brand

Mengapa Customer Retention Penting?

Customer retention adalah proses mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa customer retention penting dengan lebih detail.

1. Biaya yang Lebih Rendah

Mengapa customer retention penting? Salah satu alasan utama adalah biaya yang lebih rendah. Membangun hubungan dengan pelanggan baru memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Biaya untuk menarik pelanggan baru meliputi biaya pemasaran, biaya penjualan, dan biaya pengembangan produk yang baru.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang setia akan memiliki biaya operasional yang lebih rendah karena tidak perlu melakukan pemasaran yang intensif untuk menarik pelanggan baru.

2. Peningkatan Profitabilitas

Customer retention juga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ketika pelanggan setia, mereka cenderung untuk melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan perusahaan kepada teman-teman mereka. Hal ini dapat meningkatkan penjualan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

  • Contoh: Sebuah toko online yang memiliki pelanggan setia akan memiliki penjualan yang lebih stabil dan dapat memprediksi kebutuhan pelanggan mereka dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan keuntungan.

3. Word-of-Mouth Marketing

Word-of-mouth marketing adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan baru. Ketika pelanggan setia merekomendasikan perusahaan kepada teman-teman mereka, maka perusahaan dapat mendapatkan pengenalan merek yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran merek secara organik.

  • Contoh: Sebuah restoran yang memiliki pelanggan setia akan memiliki pelanggan yang merekomendasikan restoran tersebut kepada teman-teman mereka, sehingga meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan baru.

4. Umpan Balik yang Berharga

Customer retention juga memberikan umpan balik yang berharga bagi perusahaan. Ketika pelanggan setia memberikan umpan balik, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka lebih baik. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produk dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan teknologi yang memiliki pelanggan setia akan menerima umpan balik yang berharga tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka, sehingga dapat meningkatkan produk dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

5. Keunggulan Kompetitif

Terakhir, customer retention dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ketika perusahaan memiliki pelanggan setia, maka mereka memiliki keunggulan kompetitif karena pelanggan tersebut cenderung untuk memilih perusahaan yang sama untuk melakukan pembelian ulang.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail yang memiliki pelanggan setia akan memiliki keunggulan kompetitif karena pelanggan tersebut cenderung untuk memilih toko yang sama untuk melakukan pembelian ulang.
apa itu customer retention

Baca juga: Apa Itu Marketing Funnel? Panduan Lengkap Untuk Memahami Konsepnya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Customer Retention

Customer retention adalah proses mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi customer retention dengan lebih detail.

1. Kualitas Produk atau Layanan

Kualitas produk atau layanan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi customer retention. Jika produk atau layanan yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi, maka pelanggan akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama untuk melakukan pembelian ulang.

  • Contoh: Sebuah perusahaan teknologi yang memiliki produk dengan kualitas yang tinggi akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut percaya pada kualitas produk tersebut.

2. Customer Service

Customer service adalah faktor lain yang sangat penting dalam mempertahankan pelanggan. Jika perusahaan memiliki customer service yang baik, maka pelanggan akan merasa dihargai dan didukung, sehingga mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah toko online yang memiliki customer service yang baik akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa dihargai dan didukung oleh toko online tersebut.

3. Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan adalah faktor yang mempengaruhi customer retention karena pelanggan yang memiliki pengalaman yang positif akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama. Pengalaman ini dapat berupa interaksi dengan produk, interaksi dengan customer service, atau pengalaman dalam menggunakan layanan.

  • Contoh: Sebuah restoran yang memiliki pengalaman pelanggan yang positif akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa nyaman dan puas dengan pengalaman makan di restoran tersebut.

4. Personalisasi

Personalisasi adalah faktor yang mempengaruhi customer retention karena pelanggan yang merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan dan keinginannya akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama. Personalisasi dapat berupa penawaran yang spesifik berdasarkan data pelanggan atau komunikasi yang lebih personal.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail yang menggunakan data pelanggan untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan dan keinginannya.

5. Nilai yang Diberikan

Nilai yang diberikan adalah faktor yang mempengaruhi customer retention karena pelanggan yang merasa bahwa perusahaan memberikan nilai yang signifikan akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama. Nilai ini dapat berupa kualitas produk, kualitas layanan, atau manfaat lainnya yang diberikan oleh perusahaan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang memberikan manfaat lingkungan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan memberikan nilai yang signifikan dalam hal lingkungan.

6. Program Loyalitas

Program loyalitas adalah faktor yang mempengaruhi customer retention karena pelanggan yang merasa bahwa perusahaan menghargai loyalitas mereka akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama. Program loyalitas dapat berupa poin reward, diskon spesial, atau manfaat lainnya yang diberikan kepada pelanggan yang setia.

  • Contoh: Sebuah toko online yang memiliki program loyalitas yang baik akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa toko online tersebut menghargai loyalitas mereka dengan memberikan poin reward dan diskon spesial.

7. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah faktor yang mempengaruhi customer retention karena pelanggan yang merasa bahwa perusahaan berkomunikasi dengan efektif akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama. Komunikasi yang efektif dapat berupa komunikasi yang jelas, komunikasi yang teratur, atau komunikasi yang personal.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang berkomunikasi dengan efektif dengan pelanggan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan berkomunikasi dengan jelas dan teratur.

Strategi Meningkatkan Customer Retention

Customer retention adalah proses mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi-strategi yang efektif untuk meningkatkan customer retention.

1. Memahami Pelanggan

Memahami pelanggan adalah langkah awal yang sangat penting dalam meningkatkan customer retention. Dengan memahami kebutuhan, keinginan, dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail yang melakukan survei pelanggan secara teratur untuk memahami preferensi dan kebutuhan mereka dapat membuat produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Memberikan Layanan Pelanggan yang Luar Biasa

Layanan pelanggan yang luar biasa dapat membuat pelanggan merasa dihargai dan didukung. Dengan memberikan layanan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah restoran yang memiliki tim customer service yang ramah dan responsif akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa dihargai dan didukung oleh restoran tersebut.

3. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Personalisasi pengalaman pelanggan dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan dan keinginannya. Dengan menggunakan data pelanggan untuk menawarkan produk atau layanan yang sesuai, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah toko online yang menggunakan data pelanggan untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa toko online tersebut memahami kebutuhan dan keinginannya.

4. Mengembangkan Program Loyalitas

Program loyalitas dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan menghargai loyalitas mereka. Dengan memberikan insentif seperti poin reward, diskon spesial, atau manfaat lainnya, perusahaan dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail yang memiliki program loyalitas yang baik akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan menghargai loyalitas mereka dengan memberikan poin reward dan diskon spesial.

5. Menciptakan Konten yang Bernilai

Konten yang bernilai dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan menawarkan nilai yang signifikan. Dengan menciptakan konten yang relevan dan bermanfaat, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah blog yang memiliki konten yang relevan dan bermanfaat akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa blog tersebut menawarkan nilai yang signifikan.

6. Mengumpulkan dan Menanggapi Umpan Balik

Mengumpulkan dan menanggapi umpan balik adalah langkah yang sangat penting dalam meningkatkan customer retention. Dengan mendengar suara pelanggan, perusahaan dapat memahami kebutuhan dan keinginan mereka lebih baik dan membuat perubahan yang diperlukan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang melakukan survei pelanggan secara teratur untuk mengumpulkan umpan balik akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan mendengar suara mereka dan membuat perubahan yang diperlukan.

7. Memberikan Insentif untuk Pembelian Berulang

Memberikan insentif untuk pembelian berulang dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan menghargai loyalitas mereka. Dengan memberikan insentif seperti diskon spesial, poin reward, atau manfaat lainnya, perusahaan dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah toko online yang memberikan diskon spesial kepada pelanggan yang melakukan pembelian berulang akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa toko online tersebut menghargai loyalitas mereka dengan memberikan diskon spesial.

8. Mengoptimalkan Onboarding Pelanggan

Mengoptimalkan onboarding pelanggan dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan mereka dari awal. Dengan memberikan informasi yang jelas dan bermanfaat, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang memiliki proses onboarding yang jelas dan bermanfaat akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan mereka dari awal.

9. Menggunakan Otomatisasi dengan Bijak

Menggunakan otomatisasi dengan bijak dapat membuat proses pengelolaan pelanggan lebih efisien. Dengan menggunakan teknologi untuk mengelola data pelanggan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi untuk mengelola data pelanggan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik.

10. Mengelola Ekspektasi

Mengelola ekspektasi dapat membuat pelanggan merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan mereka. Dengan memahami ekspektasi pelanggan dan membuat perubahan yang diperlukan, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membuat mereka lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama.

  • Contoh: Sebuah perusahaan yang memahami ekspektasi pelanggan akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa perusahaan memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik.

Mengukur Customer Retention: Metode dan Indikator

Mengukur customer retention adalah langkah penting dalam memahami seberapa baik perusahaan mempertahankan pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa metode dan indikator yang umum digunakan untuk mengukur customer retention.

1. Customer Retention Rate (CRR)

Customer Retention Rate (CRR) adalah persentase pelanggan yang tetap menjadi pelanggan setelah periode tertentu. CRR digunakan untuk memantau seberapa baik perusahaan mempertahankan pelanggan.

rumus customer retention

2. Churn Rate

Churn Rate adalah persentase pelanggan yang meninggalkan perusahaan dalam periode tertentu. Churn Rate digunakan untuk memantau seberapa banyak pelanggan yang hilang.

rumus customer retention | churn rate

3. Customer Lifetime Value (CLV)

Customer Lifetime Value (CLV) adalah nilai total yang diharapkan dapat diperoleh dari seorang pelanggan selama masa hidup mereka sebagai pelanggan. CLV digunakan untuk memantau seberapa berharga setiap pelanggan bagi perusahaan.

rumus customer retention | customer lifetime value

4. Net Promoter Score (NPS)

Net Promoter Score (NPS) adalah metode untuk mengukur seberapa puas pelanggan dengan produk atau layanan perusahaan. NPS digunakan untuk memantau seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.

5. Repeat Purchase Rate

Repeat Purchase Rate adalah persentase pelanggan yang melakukan pembelian ulang dalam periode tertentu. Repeat Purchase Rate digunakan untuk memantau seberapa sering pelanggan melakukan pembelian ulang.

rumus customer retention

Tantangan dalam Customer Retention

Customer retention adalah proses mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan meningkatkan hubungan dengan mereka. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk mempertahankan pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tantangan utama dalam customer retention.

1. Persaingan yang Ketat

Persaingan yang ketat adalah salah satu tantangan utama dalam customer retention. Dalam pasar yang sangat kompetitif, perusahaan harus selalu berusaha untuk mempertahankan pelanggan mereka dari kompetitor lain.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif harus selalu berusaha untuk menawarkan harga yang lebih rendah, kualitas yang lebih baik, dan layanan yang lebih baik untuk mempertahankan pelanggan.

2. Perubahan Preferensi Pelanggan

Perubahan preferensi pelanggan adalah tantangan lain dalam customer retention. Pelanggan dapat memiliki preferensi yang berubah-ubah, dan perusahaan harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

  • Contoh: Sebuah perusahaan teknologi yang menawarkan produk digital harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi pelanggan yang semakin memilih produk digital yang lebih canggih dan mudah digunakan.

3. Ketidakpuasan yang Tidak Terungkap

Ketidakpuasan yang tidak terungkap adalah tantangan yang sering dihadapi oleh perusahaan. Pelanggan mungkin tidak selalu memberikan umpan balik yang jelas tentang ketidakpuasan mereka, sehingga perusahaan harus menggunakan metode lain untuk mendeteksi ketidakpuasan tersebut.

  • Contoh: Sebuah perusahaan dapat menggunakan survei pelanggan secara teratur untuk mendeteksi ketidakpuasan yang tidak terungkap dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Keseimbangan antara Akuisisi dan Retensi

Keseimbangan antara akuisisi dan retensi adalah tantangan lain dalam customer retention. Perusahaan harus dapat mencari keseimbangan antara memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail harus dapat memperoleh pelanggan baru dengan melakukan pemasaran yang efektif, tetapi juga harus mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan memberikan layanan yang baik dan menawarkan diskon spesial.

5. Konsistensi dalam Kualitas dan Layanan

Konsistensi dalam kualitas dan layanan adalah tantangan yang sangat penting dalam customer retention. Pelanggan yang puas dengan kualitas dan layanan yang konsisten akan lebih cenderung untuk memilih perusahaan yang sama untuk melakukan pembelian ulang.

  • Contoh: Sebuah restoran yang memiliki kualitas makanan yang konsisten dan layanan yang baik akan memiliki pelanggan yang setia karena pelanggan tersebut merasa bahwa restoran tersebut dapat dipercaya untuk memberikan pengalaman makan yang baik setiap kali mereka datang.

Peran Teknologi dalam Customer Retention

Teknologi telah menjadi faktor kunci dalam meningkatkan customer retention. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, perusahaan dapat memahami kebutuhan pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa peran teknologi dalam customer retention.

1. Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management (CRM) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan. CRM membantu perusahaan memantau interaksi pelanggan, mengelola data pelanggan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail dapat menggunakan CRM untuk memantau riwayat pembelian pelanggan, mengelola data kontak, dan memberikan promosi yang spesifik berdasarkan preferensi pelanggan.

2. Analisis Data dan AI

Analisis data dan AI (Artificial Intelligence) membantu perusahaan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan dengan lebih baik. Dengan menggunakan algoritma AI, perusahaan dapat menganalisis data pelanggan dan membuat prediksi tentang kebutuhan mereka.

  • Contoh: Sebuah perusahaan e-commerce dapat menggunakan analisis data dan AI untuk menganalisis riwayat pembelian pelanggan dan merekomendasikan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Chatbots dan AI Assistants

Chatbots dan AI assistants adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat dan efisien. Mereka dapat menjawab pertanyaan pelanggan, membantu dengan proses pembelian, dan memberikan dukungan 24/7.

  • Contoh: Sebuah perusahaan teknologi dapat menggunakan chatbots untuk membantu pelanggan dengan pertanyaan umum dan memberikan dukungan yang lebih cepat dan efisien.

4. Personalisasi Berbasis AI

Personalisasi berbasis AI membantu perusahaan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan. Dengan menggunakan data pelanggan dan algoritma AI, perusahaan dapat menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.

  • Contoh: Sebuah perusahaan media streaming dapat menggunakan personalisasi berbasis AI untuk merekomendasikan konten yang sesuai dengan preferensi pelanggan berdasarkan riwayat tontonan mereka.

5. Otomatisasi Pemasaran

Otomatisasi pemasaran membantu perusahaan mengelola kampanye pemasaran dengan lebih efisien. Dengan menggunakan teknologi otomatisasi, perusahaan dapat mengirimkan email yang dipersonalisasi, mengelola iklan digital, dan memantau hasil kampanye pemasaran.

  • Contoh: Sebuah perusahaan retail dapat menggunakan otomatisasi pemasaran untuk mengirimkan email promosi yang dipersonalisasi kepada pelanggan berdasarkan riwayat pembelian mereka dan preferensi mereka.

Kesimpulan

Customer retention adalah aspek kritis dari pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dalam era di mana pelanggan memiliki lebih banyak pilihan dari sebelumnya, mempertahankan pelanggan yang sudah ada menjadi semakin penting. Strategi retensi pelanggan yang efektif tidak hanya tentang mencegah pelanggan beralih ke kompetitor, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.

Dengan memahami kebutuhan pelanggan, memberikan pengalaman yang luar biasa, dan terus berinovasi, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mendorong pembelian berulang, dan pada akhirnya, meningkatkan profitabilitas. Ingatlah bahwa customer retention bukanlah tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian, analisis, dan penyesuaian konstan.

Dalam lanskap bisnis yang terus berubah, perusahaan yang berhasil akan menjadi mereka yang tidak hanya fokus pada menarik pelanggan baru, tetapi juga pada membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan pelanggan yang sudah ada. Dengan menjadikan customer retention sebagai prioritas strategis, bisnis dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan yang berkelanjutan.

Sumber:
1. https://www.zendesk.com/blog/customer-retention/
2. https://www.forbes.com/advisor/business/customer-retention-strategies/

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry