
Saat ini, mempromosikan usaha tidak lagi sulit. Ada banyak cara dan medium yang bisa digunakan untuk membuat produk atau layanan dikenal secara luas. Salah satunya adalah media sosial. Bahkan harus dikatakan bahwa, dalam beberapa tahun terakhir ini, platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook telah menjadi platform paling efektif untuk memperkenalkan produk dan menjangkau audiens lebih luas. Lewat konten yang menarik, pengusaha atau pemilik bisnis bisa membangun hubungan dengan pelanggan sekaligus memperkenalkan produk secara lebih personal.
Media sosial menjadi platform pilihan selain karena lebih mudah, tetapi juga karena efektivitas promosi atau pemasaran melalui platform ini bisa dilihat atau diukur. Bagaimana mengukurnya? Melalui partisipasi para pelanggan atau audiens. Misalnya, ketika Anda mengunggah foto produk dalam akun Instagram Anda, foto itu mendapat banyak like, komentar, atau bahkan dibagikan. Itu pertanda bahwa audiens tertarik pada foto yang Anda unggah itu .
Dalam dunia marketing, ukuran itu disebut engagement rate atau tingkat partisipasi. Dan tingkat partisipasi merupakan indikator penting untuk mengukur seberapa efektif konten Anda dalam menarik perhatian dan mendorong interaksi dari audiens. Metrik ini membantu Anda menilai apakah jenis konten yang dibagikan benar-benar relevan dan mampu membangun koneksi yang kuat dengan pengikut.
Apa Itu Engagement Rate?
Engagement rate adalah ukuran atau metrik yang digunakan untuk menilai seberapa besar audiens berinteraksi dengan konten yang Anda bagikan melalui media sosial. Interaksi ini. mencerminkan keterlibatan atau respon pengguna terhadap konten Anda. Apakah mereka hanya melihat? Ataukah mereka benar-benar tertarik dan bereaksi terhadap apa yang Anda unggah?
Interaksi ini bisa berupa:
- Like (suka),
- Komentar,
- Share (dibagikan),
- Disimpan (saved),
- Klik pada tautan atau profil,
- Swipe up pada Instagram Stories,
- Reaksi atau balasan melalui fitur direct message, dan lain-lain.
Semakin tinggi engagement rate, semakin besar kemungkinan konten Anda relevan dan menarik bagi audiens.
Pentingnya Engagement Rate
Seperti dikutip dari sproutsocial, metrik ini dapat membantu bisnis menilai seberapa efektif aktivitas mereka dalam dan melalui media sosial. Dengan bantuan tools yang tepat, engagement bisa diukur dan dijadikan indikator keberhasilan kampanye digital. Dalam aktivitas media sosial, engagement berperan penting karena dapat menghasilkan berbagai manfaat seperti:
- Meningkatkan visibilitas konten
Semakin banyak orang menyukai, membagikan, atau mengomentari konten Anda, semakin besar kemungkinan konten tersebut muncul di lebih banyak akun audiens, termasuk mereka yang belum mengikuti akun Anda. - Membangun kedekatan emosional dengan brand
Ketika audiens merasa terhubung dengan konten yang Anda sajikan, mereka akan lebih cenderung menyukai dan loyal terhadap brand Anda. Ini menciptakan brand affinity yang kuat. - Mendorong rekomendasi dari pengguna
Interaksi yang tinggi juga membuka peluang terjadinya promosi dari mulut ke mulut (word-of-mouth), baik melalui tag, share, maupun komentar positif yang bisa menarik audiens baru. - Meningkatkan kepercayaan terhadap brand
Akun dengan engagement yang tinggi biasanya dianggap lebih aktif, autentik, dan terpercaya oleh calon pelanggan. Kredibilitas brand pun akan ikut terangkat. - Memiliki hubungan yang lebih baik dengan pelanggan
Lewat interaksi yang rutin dan responsif, bisnis bisa membangun komunikasi dua arah yang membuat pelanggan merasa dihargai dan didengarkan.
Secara keseluruhan, engagement rate adalah sinyal penting untuk mengetahui apakah konten Anda berhasil menjangkau audiens yang tepat, termasuk calon pelanggan dan influencer. Melalui kampanye yang mampu mendorong interaksi, Anda juga membentuk komunitas pendukung yang secara sukarela membantu menyebarkan pesan positif dan berpotensi melakukan pembelian.
Cara Menghitung Engagement Rate

Terdapat beberapa cara untuk menghitung engagement rate, tergantung pada jenis data yang tersedia dan tujuan analisis Anda. Berikut adalah beberapa rumus yang umum digunakan:
1. Engagement rate berdasarkan reach (ERR)
Rumus:
ERR = (jumlah interaksi per post/reach per post) × 100
Reach mengukur jumlah orang yang benar-benar melihat unggahan Anda. Ini bisa mencakup baik pengikut maupun orang yang bukan pengikut.
Contoh: misalnya, Anda mengunggah konten dalam Instagram dan mendapatkan 200 interaksi (misalnya, 120 like, 50 komentar, 30 share). Unggahan tersebut menjangkau 5.000 orang, baik pengikut maupun bukan pengikut Anda.
Perhitungan:
- Jumlah interaksi: 200
- Reach: 5.000
ERR = (200 ÷ 5.000) × 100 = 4%
Jadi, engagement rate berdasarkan reach adalah 4%. Ini menunjukkan persentase orang yang berinteraksi dengan unggahan Anda setelah melihatnya, baik pengikut Anda maupun bukan.
2. Engagement rate berdasarkan post (ER Post)
Rumus:
ER Post = (jumlah interaksi dalam satu post/jumlah pengikut) × 100
Rumus ini mengukur seberapa banyak interaksi yang diperoleh dari unggahan Anda dibandingkan dengan jumlah pengikut akun Anda. Ini lebih fokus pada seberapa banyak pengikut yang terlibat dengan konten Anda.
Contoh: akun Instagram Anda memiliki 10.000 pengikut. Anda mengunggah konten yang mendapatkan 400 interaksi (terdiri dari 250 like, 100 komentar, dan 50 share).
Perhitungan:
- Jumlah interaksi: 400
- Jumlah pengikut: 10.000
ER Post = (400 ÷ 10.000) × 100 = 4%
Jadi, engagement rate berdasarkan jumlah pengikut adalah 4%. Ini berarti 4% dari pengikut Anda berinteraksi dengan unggahan tersebut.
3. Engagement rate berdasarkan impression (ER Impression)
Rumus:
ER Impression = (jumlah interaksi dalam satu post/jumlah impression) × 100
Impression mengukur berapa kali unggahan Anda ditampilkan kepada pengguna, tanpa memandang apakah mereka berinteraksi dengan konten Anda atau tidak.
Contoh: unggahan video Anda ditampilkan sebanyak 6.000 kali (impression) dan mendapatkan 300 interaksi (150 like, 100 komentar, 50 share).
Perhitungan:
- Jumlah interaksi: 300
- Jumlah impression: 6.000
ER Impression = (300 ÷ 6.000) × 100 = 5%
Jadi, engagement rate berdasarkan impression adalah 5%. Ini berarti 5% dari unggahan Anda berujung pada interaksi.
4. Daily engagement rate (Daily ER)
Rumus:
ER Harian = (jumlah interaksi dalam satu hari/jumlah pengikut) × 100
Rumus ini digunakan untuk mengukur engagement harian pada akun Anda, sehingga Anda dapat melihat interaksi yang terjadi pada hari tertentu.
Contoh: pada hari tertentu, akun Instagram Anda memiliki 2.000 pengikut dan mendapatkan 120 interaksi (50 like, 30 komentar, 40 share) pada unggahan harian Anda.
Perhitungan:
- Jumlah interaksi dalam satu hari: 120
- Jumlah pengikut: 2.000
ER Harian = (120 ÷ 2.000) × 100 = 6%
Jadi, engagement rate harian adalah 6%, yang menunjukkan seberapa banyak pengikut Anda berinteraksi dengan konten pada hari tersebut.
5. Engagement rate berdasarkan views (ER View)
Rumus:
ER View = (jumlah interaksi dalam unggahan video/jumlah views) × 100
Jika Anda menggunakan video sebagai konten, Anda bisa mengukur engagement rate berdasarkan jumlah tayangan video, yang menunjukkan seberapa banyak orang yang melihat dan berinteraksi dengan video Anda.
Contoh: sebuah video yang diunggah mendapatkan 8.000 tayangan dan menghasilkan 500 interaksi (300 like, 150 komentar, 50 share).
Perhitungan:
- Jumlah interaksi: 500
- Jumlah views: 8.000
ER View = (500 ÷ 8.000) × 100 = 6.25%
Jadi, engagement rate berdasarkan views video adalah 6.25%, yang berarti 6.25% dari orang yang menonton video Anda melakukan interaksi.
Dengan rumus-rumus ini, Anda dapat menghitung engagement rate dengan cara yang lebih spesifik dan menyesuaikan strategi konten Anda berdasarkan metrik yang paling relevan dengan tujuan analisis Anda.
Kapan Engagement dalam Media Sosial Bisa Dikatakan Baik?

Setelah mengetahui dan memahami cara menghitung engagement rate, langkah selanjutnya adalah menilai apakah performa media sosial kamu sudah baik atau masih perlu ditingkatkan. Secara umum, engagement rate yang ideal berada pada angka 1% hingga 5%. Meski begitu, angka tersebut tidak bersifat mutlak karena bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti topik atau niche akun, karakteristik audiens, dan jumlah pengikut. Semakin besar jumlah pengikut, biasanya semakin menantang orang untuk mempertahankan engagement rate yang tinggi.
Mengetahui berbagai rumus dalam menghitung engagement rate tidak hanya penting untuk memahami performa konten, tetapi juga menjadi kunci dalam mengarahkan strategi pemasaran secara lebih tepat. Metrik ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana audiens merespons setiap konten yang Anda bagikan. Dengan data yang akurat, Anda bisa mengevaluasi jenis konten mana yang paling efektif dalam menarik interaksi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan pendekatan yang lebih terarah dan berbasis kebutuhan audiens.
Dengan memahami hasil perhitungan secara menyeluruh, Anda akan lebih siap dalam mengambil keputusan terkait pengembangan konten maupun kerja sama dengan influencer. Memilih formula yang sesuai dengan tujuan analisis akan membantu Anda melihat potensi pertumbuhan akun secara lebih objektif. Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan strategi agar lebih relevan dengan target pasar yang ingin dicapai. Jadi, jangan ragu untuk terus memantau dan mengoptimalkan engagement agar performa media sosial Anda semakin maksimal.
Baca juga penjelasan tentang campaign dalam bisnis di sini.