Pelaku UMKM Harus Tahu Apa Itu Profitabilitas dan Manfaatnya untuk Bisnis

(Ilustrasi: Freepik)

Kemampuan untuk menghasilkan keuntungan secara konsisten merupakan salah satu kunci utama keberhasilan sebuah bisnis. Profitabilitas tidak hanya mencerminkan seberapa efisien suatu perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, tetapi juga berfungsi sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan. Dengan kata lain, bisnis yang berkembang adalah bisnis yang sehat secara finansial.

Tingkat keuntungan yang tinggi menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola biaya dengan baik dan memaksimalkan pendapatan. Dengan performa keuangan yang baik, perusahaan tidak hanya dapat bertahan dalam persaingan pasar yang ketat, tetapi juga memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan melakukan ekspansi. Peluang untuk menarik atau mendapatkan investor baru menjadi lebih besar. 

Apa Itu Profitabilitas?

Profitabilitas, atau yang sering disebut sebagai rasio profitabilitas, adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa efektif suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba dari kegiatan operasionalnya. Ada berbagai jenis rasio, seperti yang dikutip dari Mekari Jurnal, yang bisa digunakan untuk menggambarkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan kinerjanya. Informasi dari rasio ini menjadi bagian penting dalam laporan keuangan.

Rasio profitabilitas tidak hanya mengukur keuntungan, tetapi juga dapat menilai seberapa efisien perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Bagi para investor, pertumbuhan laba perusahaan menjadi faktor penting dalam mengevaluasi prospek bisnis ke depan. Informasi ini sangat penting untuk membantu investor menentukan apakah investasi yang dilakukan mampu memberikan hasil sesuai dengan harapan.

Cara Mengukur Profitabilitas

profitabilitas

(Ilustrasi: Freepik)

Profitabilitas biasanya diukur menggunakan beberapa rasio keuangan seperti:

  • Net Profit Margin (NPM)

Net profit margin atau margin laba bersih adalah rasio yang mengukur seberapa besar persentase keuntungan bersih yang diperoleh dari total pendapatan perusahaan setelah dikurangi semua biaya, termasuk pajak dan bunga. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola pendapatan untuk menghasilkan keuntungan bersih. Semakin tinggi NPM, semakin baik kemampuan perusahaan dalam mengubah pendapatan menjadi laba bersih. Perusahaan dengan NPM tinggi biasanya memiliki struktur biaya yang efisien dan dapat mengelola beban operasional dengan baik.

Rumus NPM = (Laba Bersih : Total Pendapatan) x 100%

Contoh: jika suatu perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp100 juta dari total pendapatan Rp500 juta, maka NPM-nya adalah:
NPM = (Rp100.000.000 : Rp500.000.000) x 100% = 20%

  • Return on Assets (ROA)

Return on assets atau pengembalian atas aset mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. ROA membantu menunjukkan seberapa efektif manajemen dalam memanfaatkan aset yang dimiliki, seperti properti, pabrik, peralatan, dan sumber daya lainnya, untuk mendukung aktivitas operasional. ROA yang lebih tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola asetnya secara optimal untuk menghasilkan keuntungan.

Rumus ROA = (Laba Bersih : Total Aset) x 100%

Contoh: Jika perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp200 juta dan total aset sebesar Rp1 miliar, maka ROA-nya adalah:
ROA = (Rp200.000.000 : Rp1.000.000.000) x 100% = 20%

  • Return on Equity (ROE)

Return on equity atau pengembalian atas ekuitas mengukur seberapa besar laba bersih setelah pajak yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan oleh para pemegang saham. ROE menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dari modal yang diberikan oleh pemiliknya. Rasio ini penting bagi investor karena menunjukkan seberapa besar pengembalian yang mereka dapatkan atas investasi mereka. ROE yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan nilai dari ekuitas pemegang saham.

Rumus ROE = (Laba Bersih Setelah Pajak : Total Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

Contoh: jika laba bersih setelah pajak perusahaan adalah Rp300 juta dan total ekuitas pemegang saham adalah Rp1,5 miliar, maka ROE-nya adalah:
ROE = (Rp300.000.000 : Rp1.500.000.000) x 100% = 20%

Pentingnya Profitabilitas bagi Bisnis

Profitabilitas memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini penting

  1. Menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan

Profitabilitas merupakan indikator utama kesehatan keuangan perusahaan. Bisnis yang profitable lebih mungkin bertahan dalam jangka panjang dan memiliki fleksibilitas untuk menghadapi tantangan ekonomi.

  1. Menarik minat investor

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan lebih menarik bagi para investor. Mereka cenderung berinvestasi pada perusahaan yang mampu memberikan pengembalian investasi yang stabil.

  1. Modal untuk ekspansi

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan operasional memberikan perusahaan modal yang cukup untuk berekspansi ke pasar baru, mengembangkan produk baru, atau memperluas jaringan.

  1. Membangun kepercayaan pelanggan dan mitra

Bisnis yang konsisten menghasilkan laba dianggap lebih andal oleh pelanggan dan mitra bisnis. Ini membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Kemampuan menghasilkan laba secara konsisten adalah penentu utama keberhasilan bisnis dalam persaingan yang terus berkembang. Dengan profitabilitas yang baik, perusahaan tidak hanya menunjukkan efisiensi dalam operasional, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini menjadi bukti bahwa perusahaan mampu mengelola sumber daya dengan optimal dan tetap menghasilkan keuntungan meskipun berada dalam tantangan yang besar. Oleh karena itu, menjaga dan meningkatkan profitabilitas harus menjadi prioritas bagi setiap perusahaan, agar bisa bertahan, bersaing, dan meraih kesuksesan jangka panjang.

Baca juga: Kelola UMKM yang Efektif & Efisien, Pelajari Manajemen Bisnis Ya!

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry