Hidup Hemat atau Hidup Pelit? Beda Tipis, Kenali Perbedaannya!

Ciri ciri hidup Frugal Living dan Pelit

Sudah tahu perbedaan frugal living dan pelit? Gaya hidup frugal alias hemat saat ini tengah menjadi tren. Namun, sayangnya, banyak sekali yang kemudian mempraktekkan hal tersebut tanpa benar-benar memahami konsep sesungguhnya sehingga justru berakhir sebagai gaya hidup pelit. Yuk, simak penjabaran lengkap tentang perbedaan keduanya supaya tidak salah penerapan!

Tujuan Pengeluaran

Perbedaan pertama adalah tujuan pengeluaran dari kedua gaya hidup yang bertolak belakang. Hidup pelit adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan pengeluaran. Tidak peduli akan kebutuhan, asas manfaat, apalagi kualitas, sebisa mungkin membeli yang murah atau tidak mengeluarkan uang sama sekali.

Sedangkan frugal living bertujuan untuk memaksimalkan manfaat dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Kebutuhan, asas manfaat, kualitas, hingga durabilitas barang diperhitungkan secara matang sehingga tidak terbuang sia-sia atau berujung pemborosan akibat mudah rusak.

Contohnya, mereka yang hidup hemat akan membeli beberapa kain lap yang dapat dicuci ulang untuk berbagai kebutuhan di rumah. Sedangkan orang pelit? Besar kemungkinan hanya akan membeli satu buah lap paling murah untuk semua kebutuhan dan tidak akan menggantinya jika belum rusak parah.

Pendekatan Terhadap Investasi

Selanjutnya, beda hidup hemat dan hidup pelit ada pada pandangan terhadap investasi. Mereka yang menerapkan frugal living pasti akan memilih investasi yang mempunyai potensi besar di masa depan. Jadi, pertimbangan matang akan dilakukan untuk memastikan investasi yang dipilih tidak bersifat musiman.

Pelaku frugal living akan mempertimbangkan suatu objek investasi dari peluang yang dimiliki, bukan popularitasnya saat ini. Contoh nyata adalah mereka tidak tergiur berinvestasi pada NFT yang sempat menjadi tren dan memilih mengutamakan emas sebagai objek utama. Terbukti, NFT kini sudah tidak lagi berharga.

Sedangkan untuk orang pelit, mereka tidak akan mau mengeluarkan uang untuk melakukan investasi. Bahkan meskipun objek tersebut memiliki prospek yang bagus. Bagi orang pelit, mengeluarkan biaya untuk berinvestasi merupakan bagian dari pemborosan karena terdapat risiko kehilangan uang jika gagal.

Pendekatan Terhadap Kesenangan

Perbedaan frugal living dan pelit yang lainnya terletak pada pandangan terhadap kesenangan atau hiburan. Bagi kelompok yang menerapkan hidup hemat, mereka bukan tidak bersenang-senang, melainkan mencari alternatif hiburan yang terjangkau tapi tetap menghibur. Tidak kalah dengan hiburan mahal yang menguras kantong.

Contohnya, ada orang berlibur ke waterboom mahal dengan tiket masuk senilai Rp80.000,- per orang. Mereka yang menerapkan frugal living akan memilih kolam renang biasa dengan fasilitas cukup lengkap yang hanya membebankan tiket masuk Rp10.000 per orang. Sama-sama bermain air dengan biaya yang jauh lebih hemat.

Sedangkan untuk kelompok yang pelit, kesenangan dianggap sebagai salah satu cara dalam menghamburkan uang. Sehingga, hal tersebut tidak akan pernah masuk dalam daftar hal yang penting untuk dilakukan. Mereka sebisa mungkin akan menghindari mengeluarkan uang untuk mencari hiburan. Menghabiskan waktu berbaring di rumah sambil menonton televisi sudah menjadi kesenangan.

Pemenuhan Kebutuhan Pribadi

Poin yang satu ini akan membuat Anda menyadari perbedaan drastis antara frugal living dengan hidup pelit. Terkait kebutuhan pribadi yang bersifat penting, mereka yang menerapkan konsep hidup hemat akan tetap berusaha memenuhinya. Meskipun sebisa mungkin mencari alternatif paling terjangkau untuk meminimalisir pengeluaran berlebih.

Sedangkan untuk kelompok yang pelit, mereka akan mengabaikan kebutuhan tersebut. Mereka akan mengesampingkan – bahkan menolak – fakta bahwa ada keperluan yang bersifat wajib untuk terpenuhi. Daripada memikirkan alternatif terjangkau untuk pemenuhan kebutuhan, mereka memilih tidak mengeluarkan sepeserpun.

Pendekatan terhadap Pendidikan dan Pengembangan Diri

Terakhir, perbedaan frugal living dan pelit terletak di pandangan tentang pendidikan dan pengembangan diri. Kelompok yang hidup hemat menyadari bahwa pendidikan dan pengembangan diri merupakan bagian dari cara untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Sebab itu, mereka tidak akan ragu untuk mengejar kedua hal tersebut.

Tentu, tetap dengan memastikan bahwa mereka bisa memperoleh pendidikan dan mengembangkan diri dengan biaya seminimal mungkin. Contohnya dengan mencari beasiswa atau memilih lembaga pendidikan formal dan non formal yang menawarkan biaya murah namun tetap berkualitas.

Sedangkan orang pelit akan memilih untuk tidak mengambil pendidikan apalagi mengembangkan diri karena menganggapnya pemborosan. Bahkan jika ada yang menawarkan beasiswa, mereka yang berkarakter pelit akan tetap berpikir ulang untuk menerimanya. Sebab masih memikirkan biaya-biaya tambahan yang tidak tercover

Sudah jelas bukan perbedaan frugal living dan pelit itu sangat besar? Sebab, menerapkan hidup hemat pada dasarnya adalah membeli dan menggunakan sesuatu sesuai kebutuhan. Selain itu juga mencari alternatif supaya pengeluaran bisa ditekan tanpa mengabaikan urgensi atau kualitasnya. Sementara pelit adalah sebisa mungkin menghindari pengeluaran – tidak peduli sangat darurat sekalipun.

Salah satu cara untuk menerapkan frugal living adalah dengan memilih YUKK sebagai platform payment gateway untuk semua kebutuhan pembayaran Anda. Khususnya bagi Anda yang menjalankan UMKM karena dapat menerima, mengirim, maupun menjadwalkan pembayaran dengan aman dan akurat

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry