Yang Kaya Makin Kaya, yang Miskin Makin Suram, Kenapa ya?

Fenomena orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin menjadi situasi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Fakta tersebut terungkap dalam laporan lembaga nirlaba Oxfam pada World Economic Forum (WEF) 2020 lalu. 

Ada beberapa fakta menarik yang diungkapkan oleh Oxfam terkait fenomena orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin, yakni: 

  • Nilai kekayaan 2.153 deretan orang tajir di seluruh dunia, memiliki nominal jauh lebih besar dibandingkan total kekayaan 4,6 miliar orang. 
  • Harta kekayaan dari 22 orang terkaya dunia versi Forbes yang mencapai angka US$1,28 triliun lebih tinggi dibandingkan total kekayaan wanita di Benua Afrika. Bahkan, nilai tersebut masih lebih tinggi dibandingkan output perekonomian tanah air. 
  • Sebanyak 1% orang terkaya dunia mempunyai total kekayaan sebanyak 2 kali lipat dibandingkan nilai kekayaan yang dimiliki oleh 6,9 miliar orang dari berbagai penjuru dunia. 

Fenomena Orang Kaya Makin Kaya dan Orang Miskin Makin Miskin di Indonesia

Di Indonesia, nilai kekayaan orang-orang kaya terus bertambah. Di sisi lain, angka kemiskinan terus bertambah. Anda pun bisa dengan mudah melihat ketimpangan keduanya dengan membandingkan nilai kekayaan orang terkaya dengan data kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun. 

Nilai Kekayaan Orang Kaya di Indonesia yang Terus Meningkat

Forbes mencatat, Budi dan Michael Hartono yang menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia punya nilai kekayaan mencapai US$38,8 miliar pada 2020. Selang tahun 2022, nilai kekayaan keduanya meningkat jadi US$47,7 miliar. 

Lalu, bagaimana dengan tahun 2023? Secara mengejutkan, Forbes menetapkan sosok Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$25,9 miliar. Kekayaannya meningkat secara drastis dari US$12,1 miliar pada tahun sebelumnya. 

Sementara itu, Budi dan Michael bersaudara tetap tercantum dalam daftar orang terkaya Indonesia 2023. Hanya saja, Forbes mencantumkannya secara terpisah, masing-masing memiliki nilai kekayaan sebesar US$25,5 miliar dan US$24,4 miliar (total US$49,9 miliar). 

Gini Ratio dan Ketimpangan Orang Miskin dan Orang Kaya di Indonesia

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka kemiskinan di Indonesia per Maret 2023 mengalami penurunan. Jumlah orang miskin di tanah air tercatat ada sebanyak 25,90 juta jiwa, turun sebesar 0,26 juta dibanding periode yang sama di tahun 2022. 

Mayoritas orang miskin di Indonesia berada di daerah pedesaan, sebesar 12,22 persen. Sementara itu, kelompok orang miskin di daerah perkotaan hanya ada sekitar 7,29%. Lagi-lagi, ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Meski begitu, ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Indonesia mengalami peningkatan. Anda dapat mengetahui gap di antara kedua kelompok ini dengan memperhatikan gini ratio yang memperlihatkan ketimpangan pengeluaran masing-masing kelompok. 

Pada Maret 2023, gini ratio di Indonesia berada di angka 0,388. Angka ini cukup jauh dari target RPJMN 2024 Pemerintah Indonesia sebesar 0,374. Selain itu, angka tersebut juga mengalami peningkatan dibandingkan periode Maret 2022 yang berada di angka 0,384. 

Penyebab Terjadinya Ketimpangan Antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Faktor pemicu orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin

Lalu, kenapa fenomena orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin begitu santer muncul di tengah-tengah masyarakat? Ada beberapa faktor yang menjadi pemicunya, antara lain adalah: 

  • Visi hidup. Orang kaya punya visi hidup yang jelas. Mereka terus berupaya untuk berkembang dengan melakukan berbagai kebiasaan positif. Sementara itu, orang miskin punya kecenderungan enggan keluar dari zona nyaman. 
  • Lingkungan. Situasi lingkungan berpengaruh besar terhadap setiap kebiasaan dan pola pengambilan keputusan setiap orang, termasuk orang kaya dan orang miskin. 
  • Sumber daya. Orang kaya memiliki kemudahan dalam mengakses berbagai sumber daya. Sementara itu, orang miskin punya akses yang sangat terbatas. Hal ini memiliki kaitan dengan circle yang mereka miliki. 

Dampak Negatif Fenomena Orang Kaya Makin Kaya Orang Miskin Makin Miskin

Kenapa Anda perlu memperhatikan fakta terkait ketimpangan yang lebar antara orang kaya dan orang miskin? Alasannya, karena fenomena ini memiliki dampak yang serius terhadap pertumbuhan SDM di Indonesia. 

Ketimpangan ekonomi memiliki pengaruh secara langsung pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks ini merupakan parameter yang berkaitan dengan pencapaian negara dalam 3 aspek, yakni pendidikan, kesehatan, serta tingkat penghasilan individu untuk bisa hidup secara layak. 

Solusi terbaik dalam mengatasi ketimpangan ekonomi tersebut adalah dengan adanya pemerataan pembangunan. Pemerataan pembangunan dapat membantu banyak orang untuk bisa mengakses layanan publik dengan lebih mudah, khususnya pembangunan dalam hal transportasi dan komunikasi. 

Dengan adanya fasilitas transportasi dan komunikasi yang merata, masyarakat dapat melakukan aktivitas ekonomi secara lebih lancar. Perdagangan antar wilayah bisa berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pun memberikan keuntungan besar bagi para pelaku usaha, terutama UMKM yang menjadi pilar ekonomi di Indonesia. 

Apalagi, saat ini Anda bisa melakukan berbagai transaksi dengan mudah lewat kehadiran layanan payment gateway terbaik di Indonesia, YUKK Payment Gateway. Layanan ini membantu Anda dalam melayani pembayaran online konsumen dari berbagai penjuru tanah air dengan praktis dan cepat. 

Bersama YUKK Payment Gateway, Anda bisa mengembangkan bisnis jadi lebih besar. Yuk, maju bersama dan manfaatkan YUKK Payment Gateway!

Baca juga: Gak Abal-Abal, Inilah Tips Memilih Perusahaan Payment Gateway

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry