Tahukah Anda, kini uang tunai mulai jarang digunakan oleh konsumen untuk pembayaran belanja? Salah satu faktornya karena makin banyak merchant yang menawarkan metode pembayaran dengan kartu kredit dan online payment.
Merchant yang menawarkan metode pembayaran tersebut mampu meraih lebih banyak pelanggan dan memperluas jangkauannya. Dengan pencapaian itu, transaksi di merchant pun meningkat. Karenanya, tak mengherankan, pada November 2021, tercatat lebih dari 7 juta merchant menggunakan QRIS.
Nah, dalam pembahasan berikut ini, akan dijelaskan mengenai apa itu merchant, jenis, dan cara kerjanya. Supaya lebih memahami, simak sampai tuntas, yuk.
Apa itu Merchant?
Sebutan merchant biasanya ditujukan untuk perorangan atau perusahaan yang memiliki kegiatan perdagangan barang maupun jasa. Biasanya, keberadaan merchant tersebut dapat dijumpai dalam bentuk fisik, seperti kantor atau toko.
Namun, di masa sekarang, merchant juga melekat pada toko online yang menjual barang secara daring melalui situs e-commerce. Mulai dari cara menjual hingga pembayaran, merchant ini ini menyediakan layanan online.
Baca juga: Bingung Pilih Platform e-Commerce untuk Jualan? Simak Tips Berikut, Yuk!
Jadi, Anda yang ingin membeli produk merchant, cukup memesan lewat situsnya. Kemudian, pembayaran dilakukan melalui transfer bank, cardless credit, e-wallet, atau e-money.
Lalu, apa saja keunggulan memiliki merchant bagi pebisnis di era digital?
- Bisa Menerima Pembayaran dengan Kartu Kredit
Meski ada pembayaran cardless, sebagian konsumen masih mengandalkan kartu kredit fisik untuk pembayaran. Dalam hal ini, merchant bisa menerima pembayaran dari kartu kredit bank apa pun.
Baca juga: 7 Langkah Cara Membuat Kartu Kredit, Cepat dan Mudah!
- Menaikkan Penjualan
Ragam metode pembayaran yang ditawarkan oleh merchant akan mendorong konsumen untuk belanja lebih banyak. Pasalnya, mereka merasakan kemudahan bertransaksi kapan pun dari berbagai lokasi. Ketika transaksi meningkat, otomatis angka penjualan merangkak naik.
- Manajemen Finansial Lebih Baik
Dengan menerima pembayaran berbagai metode, Anda bisa menyederhanakan transaksi. Hal ini tentu membantu dalam proses manajemen finansial, terutama dalam membuat laporan keuangan dan arus kas.
Baca juga: Gampang dan Efektif, Ini 7+ Tips Mengelola Keuangan Pribadi
- Mencegah Uang Palsu
Semua pembayaran melalui merchant dilakukan secara nontunai. Artinya, uang yang ditransfer oleh pembeli akan langsung masuk ke rekening merchant dalam bentuk elektronik. Dengan demikian, merchant tidak akan menerima uang palsu secara fisik.
- Kenyamanan Konsumen
Kenyamanan konsumen diwujudkan dalam bentuk kemudahan belanja tanpa harus datang ke toko, pembayaran online, serta pengantaran pesanan oleh kurir. Selain itu, merchant juga menjamin keamanan transaksi sehingga konsumen tak perlu khawatir uangnya hilang jika pesanan dibatalkan.
- Mudah dalam Pemantauan Transaksi
Merchant lebih mudah memantau setiap transaksi karena menggunakan sistem digital. Bahkan, merchant bisa mendapatkan laporan keuangan dan arus kas secara transparan di beberapa fitur pendukungnya.
Dengan tercatatnya transaksi dalam suatu sistem, pebisnis lebih mudah memantau pemasukan dan pengeluaran. Selain itu, pebisnis dapat menerima laporan secara transparan sehingga bisa menyusun strategi berikutnya jika ada kekurangan.
- Kredibilitas Bisnis Meningkat
Merchant terlihat lebih modern dan kredibel sehingga konsumen tertarik berbelanja di tempat ini. Apalagi, merchant didukung pembayaran cashless; minat konsumen terhadap produk Anda pun pasti makin tinggi.
Baca juga: Kepoin Apa Itu Cashless Society, Gaya Hidup Tanpa Uang Tunai
Jenis-Jenis Merchant
Setelah memahami apa itu merchant, berikut ini jenis-jenisnya yang harus Anda ketahui.
Wholesale Merchants
Wholesale diartikan sebagai tindakan penjual yang akan membeli banyak barang dari produsen menggunakan potongan harga tertentu. Kemudian, ia menjual kembali kepada pedagang retail dengan harga lebih mahal.
Bisnis wholesale tersebut biasanya diterapkan untuk merchant atau disebut wholesale merchant. Pelaku wholesale merchant tidak memiliki barang sendiri, tetapi menguasai product knowledge dan waktu terbaik untuk menjual ke retail.
Retail Merchants
Retail atau pedagang eceran menjual barang dari grosir kepada pengguna akhir untuk mendapatkan keuntungan. Sederhananya, retail adalah perantara antara produsen dan pengguna akhir. Sementara retail merchants menjual produknya melalui dua cara, yakni online dan offline.
Retail merchants unggul dalam pemasaran, layanan konsumen, dan penjualan barang. Karena tidak memproduksi sendiri, biasanya retail berupaya mendapatkan barang dari produsen dengan harga lebih rendah. Jadi, keuntungan retail merchants diperoleh dari selisih harga beli dan jual barang.
E-Commerce Merchants
Secara umum, e-commerce diartikan sebagai transaksi yang dilakukan melalui internet. Transaksi itu tidak hanya perdagangan barang, tetapi juga pemesanan tiket, akomodasi, lelang online, dan pembayaran digital.
Sementara merchant e-commerce merupakan individu yang menjual produk secara eksklusif lewat internet untuk meraup keuntungan. Individu ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap pelanggan karena mempunyai pengetahuan tentang produknya.
Istilah merchant e-commerce juga bersifat nonspesifik; artinya bisa digunakan untuk siapa pun yang menjual barang dan jasa. Faktor penentunya adalah produk atau layanan yang dijual untuk mendapatkan profit.
Cara Kerja Merchant
Merchant bekerja mirip toko fisik pada umumnya, yakni melayani konsumen yang ingin membeli produk dengan sistem dan aturan sesuai undang-undang. Jika bekerja sama dengan perbankan, merchant harus mengikuti aturannya. Supaya lebih jelas, berikut ini pembahasan cara kerja merchant.
Registrasi sebagai Merchant
Mendaftar sebagai merchant diawali dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, seperti kartu tanda pengenal dan nomor induk berusaha (NIB). Proses pendaftaran bisa dilakukan di bank atau marketplace terkait. Nantinya, dokumen pendaftaran tersebut dimasukkan ke database supaya merchant mendapatkan nomor ID.
Jika proses pendaftaran sudah selesai, penjual harus menyetujui semua persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan. Dengan menyetujui, secara otomatis merchant menyatakan bersedia untuk bekerja sama dengan marketplace maupun bank.
Mengurus Virtual Account
Pembayaran dengan virtual account (VA) makin diminati karena mudah dan cepat. Oleh karena itu, sebagai merchant, penting untuk mengurus VA di bank. Biasanya, pihak bank akan meminta dokumen data diri pemohon dan memprosesnya beberapa minggu. Setelah VA dirilis, Anda bisa langsung menggunakan untuk transaksi.
Membuat Toko Online
Anda ingin mendapatkan pengunjung yang lebih spesifik untuk merchant? Salah satu caranya dengan membuat online shop sebagai media promosi dan pemasaran. Kegiatan ini dilakukan secara online menggunakan mata uang virtual atau nontunai.
Proses Transaksi
Pada tahap ini, merchant harus melewati proses transaksi antara penjual dan pembeli dengan mengirimkan produk sesuai permintaan konsumen. Warna, jumlah, jenis barang, dan biaya pengiriman mesti disetujui kedua belah pihak. Jadi, antara keduanya sama-sama nyaman ketika bertransaksi.
Demikian pembahasan tentang apa itu merchant, jenis, dan cara kerjanya yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis. Tren merchant makin naik memasuki tahun 2023. Pasalnya, merchant kini tak hanya didukung teknologi internet yang canggih, tetapi juga adanya inovasi produk dari berbagai produsen.
Sebagai pendukung layanan keuangan dan pembayaran online di merchant Anda, pastikan sudah memiliki akun di platform YUKK Payment Gateway. Dengan mengunjungi situs yukk.co.id, Anda dapat melakukan berbagai transaksi, seperti pengiriman dana dan menerima pembayaran dari pelanggan.
YUKK juga memastikan pengguna bisa menerima notifikasi untuk jenis pembayaran apa pun dan memantaunya secara real time. Jika ingin mengevaluasi keuangan bisnis Anda, platform ini mendukung pembuatan laporan finansial secara berkala.