Bisnis online saat ini tengah menjadi tren. Banyak orang pun berlomba-lomba untuk menjual barang secara online dengan memanfaatkan berbagai platform ecommerce. Namun, apakah Anda benar-benar memahami apa itu ecommerce?
Pengetahuan berkaitan dengan ecommerce menjadi modal penting ketika Anda ingin berbisnis online. Dalam pengertiannya, ecommerce adalah istilah yang sangat luas, merujuk pada model bisnis modern yang menjadi landasan dari bisnis online.
Keberadaannya memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi dengan memanfaatkan internet. Anda pun dapat memanfaatkan ecommerce untuk menjual maupun membeli berbagai jenis produk, baik yang bersifat digital maupun fisik.
Baca juga: Bingung Pilih Platform e-Commerce untuk Jualan? Simak Tips Berikut, Yuk!
Perkembangan eCommerce di Indonesia
Cikal bakal keberadaan ecommerce tak bisa lepas dari berdirinya IndoNet pada 1994. Perusahaan ini menjadi penyedia layanan internet pertama di Indonesia. Selanjutnya, muncul D-Net atau Dyviacom Intrabumi pada tahun 1996 yang merupakan perintis aktivitas jual beli online di tanah air.
Penggunaan D-Net untuk aktivitas jual beli masih terbatas hanya untuk display produk. Transaksi pembayaran berlangsung dengan pertemuan antara penjual dengan pembeli, atau istilahnya adalah cash on delivery (COD). Selanjutnya, tahun 1999 muncullah Kaskus dengan FJB-nya yang merupakan platform ecommerce pertama di Indonesia.
Baca juga: Takut Dihipnotis Pembeli? Ini 7 Tips COD untuk Penjual
Kemunculan FJB Kaskus membuat pemahaman terkait apa itu ecommerce oleh masyarakat semakin meningkat. Lahirlah Bhinneka.com yang merupakan toko online pertama di Indonesia. Berikutnya, muncul nama-nama lainnya seperti Tokobagus, Tokopedia, Gojek, Bukalapak, dan banyak lagi yang lain.
Setelah tahun 2015, perkembangan ecommerce di Indonesia kian pesat. Berbagai platform ecommerce tumbuh pesan dan bahkan menjadi startup dengan status sebagai unicorn. Aktivitas jual beli online juga mengalami peningkatan dan banyak toko online yang berlomba-lomba menawarkan promo belanja menarik.
Saat ini, beberapa platform secara khusus menjadi layanan ecommerce terpopuler di Indonesia. Nama-nama tersebut di antaranya adalah Shopee, TikTok Shop, Tokopedia, serta Gojek. Platform-platform tersebut memberi kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja secara online.
Dalam proses perkembangan ecommerce tersebut, masyarakat juga bisa memperoleh kemudahan terkait cara pembayaran. Penyelesaian transaksi tak cuma bisa dilakukan dengan sistem COD. Pelanggan saat ini juga punya banyak metode pembayaran online lain yang lebih praktis dan modern, seperti QRIS, virtual account, maupun e-wallet.
Baca juga: 7 Tips COD untuk Pembeli, Dijamin Gak Bakal Kena Tipu!
Jenis-Jenis eCommerce
Banyak orang beranggapan kalau marketplace termasuk jenis dari ecommerce. Padahal bukan, tetapi marketplace merupakan bagian dari ecommerce. Sementara itu, jenis-jenis ecommerce di antaranya adalah:
1. Business-to-Consumer (B2C)
Pertama adalah ecommerce dengan model bisnis B2C. Skema ecommerce ini melibatkan proses pemasaran dari pebisnis ke konsumen secara langsung. Produk yang mereka tawarkan bisa berupa hasil produksi sendiri maupun produk dari brand lain. Contohnya adalah Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Blibli.
2. Business-to-Business (B2B)
Berikutnya, Anda dapat menjumpai jenis ecommerce yang menerapkan konsep B2B. Konsep bisnis ini berlangsung dengan melibatkan proses transaksi antara sesama pelaku bisnis. Beberapa platform ecommerce yang menerapkan konsep B2B di Indonesia antara lain adalah MBiz, Indotrading, Ralali serta Indonetwork.
3. Business-to-Government (B2G)
Selanjutnya, Anda dapat mengenal jenis ecommerce dengan konsep B2G. Dalam skema bisnis ini, pelaku bisnis melakukan pemasaran produk dengan menyasar target dari lembaga pemerintah atau organisasi lokal. Skema bisnis ini umumnya memiliki compliance requirements yang sangat ketat. Contohnya adalah Qlue dan Accela.
4. Consumer-to-Consumer (C2C)
Saat mempelajari apa itu ecommerce, Anda juga bisa mengenal konsep ecommerce C2C. Konsep ecommerce ini melibatkan transaksi antara sesama individu. Penerapannya pun dapat berlangsung dalam berbagai platform, seperti Marketplace Facebook, Shopee, serta Tokopedia.
5. Consumer-to-Business (C2B)
Saat mempelajari apa itu ecommerce, Anda dapat pula mengenal jenis ecommerce C2B. Skema bisnis ini berjalan ketika konsumen melakukan pemasaran produk dengan menyasar perusahaan. Contoh penerapannya bisa Anda perhatikan istockphoto yang memungkinkan fotografer untuk menjual foto hasil jepretannya.
6. Consumer-to-Government (C2G)
Terakhir, ada jenis ecommerce dengan konsep C2G. Sistem bisnis ini berlangsung ketika terjadi proses transaksi antara perseorangan atau individu yang menjual produk atau layanannya kepada lembaga pemerintah.
Manfaat Keberadaan eCommerce
Setelah memperoleh pemahaman terkait apa itu ecommerce, Anda bakal mengetahui kalau keberadaannya memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat itu di antaranya adalah:
1. Menjangkau Konsumen Secara Luas
Ecommerce dapat membantu Anda dalam menjangkau konsumen dari mana saja. Anda bisa melakukan transaksi tidak cuma dengan pelanggan dari daerah sekitar. Namun, dari berbagai penjuru tanah air dan bahkan dari luar negeri.
Lewat ecommerce, Anda bisa melakukan proses transaksi tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan pelanggan. Dengan begitu, Anda memiliki kesempatan untuk meningkatkan omzet usaha secara drastis.
2. Transaksi yang Berlangsung Selama 24 Jam
Pemanfaatan ecommerce juga membantu Anda untuk bisa membuka bisnis dengan durasi lebih lama. Dengan menggunakan ecommerce, Anda berkesempatan untuk melakukan bisnis selama 24 jam dalam seminggu tanpa henti.
Keberadaan ecommerce membuat pelanggan bisa mengunjungi toko online Anda kapan saja tanpa batasan waktu. Selanjutnya, mereka pun bisa melakukan pembelian barang secara langsung.
3. Efisiensi Biaya
Keberadaan toko online yang Anda bangun dengan memanfaatkan berbagai platform ecommerce memberikan efisiensi biaya yang sangat tinggi. Bayangkan kalau Anda membandingkan antara biaya pembuatan toko online dengan toko offline. Angkanya bakal terlihat sangat timpang.
Efisiensi biaya tidak cuma dari proses pembangunannya. Namun, Anda juga bisa memperoleh manfaat serupa saat melaksanakan strategi pemasaran. Apalagi, ada banyak teknik pemasaran digital yang bisa Anda terapkan dengan biaya minimal dan bahkan gratis.
4. Kemudahan dalam Melakukan Evaluasi
Penggunaan ecommerce dapat pula memberi keuntungan berkat adanya catatan transaksi yang jelas dan lengkap. Bahkan, Anda bisa pula memperoleh data-data pendukung lain, termasuk di antaranya adalah karakteristik pelanggan, jenis barang yang paling laris, waktu paling laris, dan lain sebagainya.
Keberadaan data yang tersedia secara lengkap membantu Anda dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja usaha. Dari situ, Anda pun dapat melakukan upaya perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap masih kurang. Dengan begitu, bisnis bisa berkembang dan menjadi lebih besar.
5. Kemudahan dalam Bertransaksi
Manfaat terakhir dan tidak kalah penting dari pemahaman yang tepat tentang apa itu ecommerce adalah kemudahan dalam melakukan transaksi. Dengan ecommerce, Anda punya berbagai pilihan cara bertransaksi. Dengan begitu, Anda bisa menjalankan usaha dengan lancar.
Berkaitan dengan manfaat berupa kemudahan bertransaksi, Anda bisa memanfaatkan tool canggih seperti YUKK Payment Gateway. Penggunaan YUKK Payment Gateway memungkinkan Anda untuk bisa menghadirkan pilihan cara pembayaran yang bervariasi dan praktis kepada pelanggan.
Hanya dengan satu layanan dari YUKK Payment Gateway, Anda sudah bisa menyediakan metode pembayaran secara bervariasi, mulai dari QRIS, kartu kredit, virtual account, hingga e-wallet. Dengan begitu, konsumen punya keleluasaan dalam menentukan pilihan cara pembayaran.
Baca juga: Daftar Aplikasi Yukk, Bikin Belanja dan Transfer Nggak Ribet Lagi