Bingung Cari Modal Usaha? Yuk, Kenali Apa Itu Crowdfunding!

apa itu crowdfunding

Apa itu crowdfunding? Sebagaimana dikutip dari situs Sikapiuangmu OJK, crowdfunding adalah salah satu jenis fintech yang memberikan pendanaan untuk suatu unit usaha atau proyek dengan melibatkan masyarakat luas. Konsep pendanaan ini pertama kali dicetuskan di Amerika Serikat pada tahun 2003. Saat itu, para musisi berusaha mengumpulkan dana dari penggemar mereka melalui situs yang disebut Artistshare. 

Alur kerja dari crowdfunding sendiri umumnya mencakup tiga tahap. Pertama, kamu perlu membuat proposal usaha yang atraktif dan informatif untuk menarik perhatian para investor. Setelah itu, kamu pun bisa mendaftar di sebuah platform crowdfunding dan mengirimkan proposal bisnismu. Jika sudah, pantau terus perkembangan proposalmu. Cek apakah ada pertanyaan yang diajukan calon investor terkait usaha yang kamu ajukan. 

Untuk itu, mari mengulik lebih jauh soal crowdfunding, mulai dari jenis hingga keuntungan/kerugian dalam memilih sistem pendanaan ini. 

Jenis-Jenis Crowdfunding 

Setelah mengetahui apa itu crowdfunding, berikut adalah beberapa jenis metode urun dana yang sering dijumpai saat ini. 

1. Donation Based 

Seperti namanya, jenis crowdfunding ini menggunakan sistem donasi dalam mengumpulkan modal usaha. Karena sistemnya donasi, jenis urun dana ini biasanya dimanfaatkan untuk tujuan sosial seperti dana bantuan korban bencana alam, pembangunan panti, dana medis untuk orang yang tidak mampu, dan lain sebagainya.  

2. Reward Based 

Untuk jenis crowdfunding ini, orang yang ikut urun dana akan memperoleh keuntungan seperti potongan harga, layanan uji coba gratis, cashback, memperoleh produk pra-rilis, dan penawaran menarik lainnya. Reward crowdfunding banyak dilakukan oleh startup yang baru merintis usahanya ataupun pebisnis kecil. 

Pasalnya, keuntungan yang diberikan oleh jenis urun dana ini cukup efektif dalam menarik perhatian para calon investor atau pemberi dana. Di sisi lain, pemberian reward kepada para pemberi dana juga dinilai efektif dalam mem-branding bisnis baru. 

3. Debt Based 

Jika merujuk pada namanya, jenis crowdfunding ini memang lebih mirip dengan jasa peminjaman uang namun bukan pinjaman online. Cara kerja dari sistem pendanaan ini adalah orang akan mendatangi para pemberi pinjaman untuk meminjam sejumlah dana yang nantinya akan dipakai untuk membangun suatu unit usaha. Setelah usaha tersebut berjalan dan memperoleh keuntungan, barulah peminjam mengembalikan dana tersebut dalam bentuk insentif. 

Meski sekilas konsep ini mirip dengan peer-to-peer lending, debt crowdfunding tetap melibatkan tiga pihak yakni pemilik usaha, orang yang memberikan dana, dan penyedia layanan urun dana. Selain itu, dana yang diperoleh bentuknya tetap donasi atau bersifat sosial. 

4. Equity Based 

Jenis crowdfunding ini menawarkan keuntungan berupa saham kepada para pemberi dana. Karena itu, sistem urun dana ini biasanya diajukan oleh startup atau bisnis menengah yang memerlukan modal usaha besar. Alur kerja dari sistem ini adalah pemilik usaha akan menawarkan sejumlah saham perusahaannya untuk meraih target dana dalam kurun waktu tertentu. 

Namun tentunya, pemilik bisnis harus mengembalikan investasi yang diberikan oleh para pemberi dana dari hasil pengembangan usaha yang dilakukannya. Dalam hal ini, pemilik usaha akan membagikan laba dari bisnisnya, sesuai porsi dana yang sudah diberikan setiap investor. 

Keuntungan Crowdfounding 

Crowdfunding memiliki berbagai keuntungan bagi para pelaku usaha. Berikut keuntungan crowdfunding yang perlu diketahui.

1. Proses Pendanaan Mudah 

Jenis pendanaan ini banyak dilirik karena proses pengajuannya yang mudah. Kamu bisa mengajukan proposal bisnis dan melakukan follow up secara online. Semuanya bisa kamu lakukan dalam satu platform. 

2. Suku Bunga yang Kompetitif 

Keuntungan lainnya adalah jenis pendanaan ini menawarkan suku bunga yang terbilang kompetitif. Seperti dilansir dari Finansialku, bunga yang ditetapkan per tahun berada antara 6,48%-17%. Ditambah lagi, suku bunga tersebut sifatnya flat atau tidak akan berubah. 

3. Tidak Ada Uang Muka atau Jaminan 

Crowdfunding juga memberikan keleluasaan berupa penyediaan dana tanpa adanya jaminan atau uang muka. Ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelaku bisnis. Pasalnya, sebagai pemilik usaha, kamu tidak mempunyai jangka waktu dalam pembayaran modal. 

Kekurangan Crowdfunding 

Tidak hanya keuntungan, crowdfunding juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kekurangan crowdfunding yang perlu diketahui para pebisnis.

1. Ide Usaha Gampang Dicuri Kompetitor 

Meskipun sering dimanfaatkan oleh para pebisnis, crowdfunding juga memiliki sejumlah risiko yang perlu diwaspadai. Karena kamu harus menjelaskan ide bisnismu secara detail ke ruang publik, kompetitor bisa saja menjiplak ide tersebut. Maka untuk mencegah hal itu terjadi, sebaiknya daftarkan hak cipta produk atau ide bisnismu terlebih dahulu sebelum melakukan crowdfunding. 

2. Tidak Dapat Mendanai Proyek dengan Modal Besar 

Kekurangan lain dari sistem pendanaan ini adalah keterbatasan pada modal yang diberikan. Tentunya, tidak semua investor bisa memberikan suntikan dana melalui platform crowdfunding. Hal ini terutama berlaku untuk jenis usaha atau proyek yang membutuhkan dana sangat besar. 

3. Perputaran Dana Hanya Satu Kali

Di sisi lain, skalabilitas crowdfunding juga terbatas. Hal ini karena pendanaan pada sistem urun dana biasanya hanya bisa dilakukan satu kali saja. Artinya, kamu cuma akan menerima dana crowdfunding sekali, hingga goal dari bisnismu tercapai. 

Demikian apa itu crowdfunding, jenis, hingga plus-minus dari sistem pendanaan tersebut. Untuk menyokong pengembangan usahamu, manfaatkan juga solusi layanan payment gateway tepercaya dari YUKK. Dengan sokongan platform yang terintegrasi dari YUKK, pembayaran, pengiriman dana, hingga aktivitas finansial lainnya dalam bisnismu bisa dilakukan secara cepat, mudah, dan pastinya aman. 

1
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry