Alasan Kenapa Banyak Orang Bunuh Diri Karena Terlilit Hutang

Alasan Kenapa Banyak Orang Bunuh Diri Karena Terlilit Hutang

Kenapa banyak orang bunuh diri karena terlilit hutang? Belakangan ini, Anda mungkin semakin sering mendengar terjadinya kasus bunuh diri yang disebabkan oleh frustasi akibat terlilit piutang, khususnya pinjaman online. Berapa banyak orang yang mengambil jalan pintas tersebut? Apa faktor yang mendorong keputusan itu? Bagaimana tips untuk menghadapinya? Yuk, simak penjabarannya!

Seberapa Banyak Orang Bunuh Diri Karena Hutang?

Permasalahan hutang dengan individu, instansi, korporasi, atau fintech tidak hanya terjadi di Indonesia. Faktanya, di seluruh dunia, situasi semacam ini juga banyak terjadi. Namun berdasarkan data WHO terkait jumlah kasus bunuh diri di seluruh dunia yang dipicu berbagai alasan, persentase hutang sebagai penyebab relatif kecil, yaitu hanya 1,6%. Lalu, Indonesia?

Jumlah kasus bunuh diri akibat terlilit hutang sangat tinggi. Data POLRI menyebutkan bahwa ada 628 kasus dengan persentase 6,2% terjadi akibat terjerat hutang, terutama dengan aplikasi-aplikasi fintech ilegal. Kemudahan mendapatkan pinjaman pada akhirnya justru dibayar dengan nyawa. Namun, apa faktor-faktor yang memicu hal tersebut seolah tidak ada jalan keluar lain?

Baca juga: Tips Ampuh & Efektif Mengelola Stres Akibat Masalah Keuangan

Faktor yang Mendorong Seseorang untuk Bunuh Diri Karena Terlilit Hutang

Faktor yang Mendorong Seseorang untuk Bunuh Diri Karena Terlilit Hutang

Beban hutang memang menjadi sumber masalah utama. Namun rupanya, ada faktor-faktor pemicu lain yang akhirnya membuat seorang debitur (peminjam) memilih untuk mengakhiri hidup dalam kondisi terlilit hutang. Apa saja pemicu-pemicu tersebut?

Tekanan Kebutuhan Finansial yang Overwhelming

Penyebab pertama tidak lain adalah kebutuhan finansial yang harus terpenuhi padahal masih ada kewajiban hutang yang perlu dibayarkan. Sementara, pemasukan yang ada tidak cukup untuk memenuhi itu semua. Perlahan, kondisi tersebut akan menimbulkan stress yang lambat laun berubah menjadi depresi, gangguan kecemasan, maupun masalah kesehatan mental lain yang tidak terkendali.

Ketika mental seseorang sudah terkena, maka dia tidak akan dapat berpikir jernih. Pada akhirnya, ini menjadi alasan kenapa banyak orang bunuh diri karena terlilit hutang. Mereka akan kehilangan nafsu makan, tidak dapat bekerja atau menjalani aktivitas lain dengan baik, pada akhirnya merasa lelah secara fisik serta mental bersamaan tanpa solusi.

Adanya Teror secara Terus Menerus

Pemicu lain adalah terjadinya teror secara terus menerus dari debt collector, terlebih jika pinjaman terjadi dengan aplikasi pinjol ilegal. Taktik oknum-oknum adalah meloloskan data debitur (acc) meskipun memiliki catatan kredit yang buruk. Dana pinjaman dicairkan namun tidak utuh sesuai dengan penawaran semula, serta tenor singkat dengan nominal pengembalian hampir 2x lipat pokok pinjaman.

Bila debitur tidak melakukan pembayaran tepat waktu, mereka akan melakukan serangan dengan mengunggah informasi pribadi dan memanipulasinya di sosial media. Oknum-oknum ini tidak segan menggunakan teror asusila yang menyerang mental korban dan mempermalukan keluarga atau orang terdekat. Ketidaksanggupan menerima teror semacam ini akhirnya membuat debitur memilih untuk mengakhiri hidup saja.

Kehilangan Pekerjaan Kemudian Sulit Mendapatkan Pekerjaan Baru

Pemicu terakhir yang banyak terjadi adalah kesulitan mendapatkan pekerjaan baru. Biasanya, orang memilih berutang sebab baru saja kehilangan sumber pemasukan utama. Sambil menunggu memperoleh pekerjaan baru – dan tentu saja gaji, mereka mengajukan pinjaman karena kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi. Namun, prediksi tersebut seringkali meleset. Sumber penghasilan baru tidak kunjung didapatkan.

Padahal, ada hutang yang harus dilunasi. Tidak sedikit yang kemudian memutuskan metode ‘gali lubang tutup lubang’ yang menyebabkan nominal pinjaman justru semakin bertambah. Pada akhirnya, saat menyadari tidak sanggup lagi melakukan pengajuan pinjaman lain apalagi melunasi hutang yang sudah ada, bunuh diri dianggap sebagai jalan keluar terbaik dari masalah tersebut.

Baca juga: Orang Kaya Banyak Hutang, Tapi Malah Tambah Kaya, Kok Bisa?

Tips Mengatasi Masalah Hutang yang Terlilit

Cara Mengatasi Masalah Hutang yang Terlilit

Sudah paham bukan faktor-faktor pemicu kenapa banyak orang bunuh diri karena terlilit hutang? Namun, bagaimana jika hal tersebut (utang piutang) sudah terlanjur terjadi agar tidak sampai memilih bunuh diri sebagai solusi? Anda dapat melakukan beberapa cara sederhana berikut:

Cari Pendapatan Tambahan

Pertama, Anda harus mencari sumber pendapatan tambahan. Manfaatkan keterampilan yang dimiliki serta tidak membutuhkan modal besar, contohnya dengan monetisasi hobi, menjadi pekerja lepas (freelancer), atau membuka usaha kuliner kecil-kecilan. Pikirkan potensi keuntungan maksimal dengan modal seminimal mungkin sehingga dapat membantu menambah pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar hutang yang dimiliki.

Hindari Kebiasaan “Gali Lubang Tutup Lubang”

Sebagaimana sudah disinggung sedikit, bahwa orang yang terlanjur terlilit hutang biasa melakukan “gali lubang tutup lubang” untuk menyambung hidup dan menutup pinjaman sebelumnya. Hindari pilihan tersebut karena tidak akan menyelesaikan masalah Anda. Justru, situasi yang ada akan semakin memburuk karena beban hutang yang dimiliki justru semakin besar dan tidak terkendali.

Minta Bantuan Kepada Keluarga atau Teman 

Berikutnya, jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan masalah seorang diri. Bila memang terpaksa, tidak ada salahnya untuk mengajukan bantuan kepada keluarga dan teman yang memiliki kemampuan finansial stabil. Sampaikan kondisi Anda dan ajak untuk bertukar pikiran supaya mendapatkan jalan keluar terbaik. Setidaknya dengan berbagi cerita, hal itu mengurangi beban pikiran Anda.

Jual Aset Berharga untuk Melunasinya

Apabila rasanya tidak ada jalan keluar lain, bukan mengakhiri hidup solusinya. Anda masih memiliki pilihan dengan menjual aset berharga seperti perhiasan, properti, atau surat berharga lain untuk melunasi hutang-hutang tersebut. Namun, pastikan ada dana yang masih tersisa untuk Anda merintis dari nol lagi sehingga memiliki kemungkinan kembali seperti sedia kala.

Setelah memahami kenapa banyak orang bunuh diri karena terlilit hutang, saatnya untuk Anda menjadi lebih disiplin terkait keuangan bersama YUKK Payment gateway terbaik untuk UMKM yang mencatat keuangan bisnis dengan baik dari transaksi pembayaran, tagihan, hingga penerimaan agar arus kas usaha lancar tanpa kendala.

Baca juga9 Alasan Pilih Yukk untuk Bisnis, Bayar Mudah Pelanggan Betah

0
like
1
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry