Pemahaman tentang apa itu sandwich generation sangat penting. Alasannya, karena fenomena tentang sandwich generation di Indonesia kerap terjadi. Seorang yang menjadi generasi sandwich bakal mengalami kesulitan dalam melakukan pengelolaan keuangan.
Pengertian generasi sandwich merujuk pada situasi ketika seseorang harus menanggung beban ekonomi tidak hanya dirinya sendiri, tetapi juga generasi sebelum dan sesudahnya. Dalam arti lain, orang tersebut memiliki tanggungan biaya hidup untuk orang tua serta anak-anaknya.
Situasi tersebut sangat mirip dengan sandwich atau roti lapis. Posisi Anda diibaratkan layaknya potongan daging yang dihimpit oleh 2 potong roti. Roti pada bagian atas adalah gambaran dari orang tua, sementara itu roti di bagian bawah merupakan representasi dari anak-anak.
Sebagai seorang generasi sandwich, Anda harus bekerja keras. Alasannya, karena kebutuhan biaya hidup meningkat beberapa kali lipat seiring dengan jumlah orang yang perlu Anda tanggung. Oleh karena itu, Anda bakal mengalami kesulitan dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari.
Penyebab Munculnya Sandwich Generation
Problem terkait generasi sandwich tak hanya ada di Indonesia. Anda bisa pula menjumpai permasalahan ini di negara lain, bahkan di negara besar seperti Amerika Serikat sekalipun. Lalu, kenapa fenomena ini kerap terjadi?
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu munculnya generasi sandwich, di antaranya adalah:
1. Kurangnya Pengetahuan dan Perencanaan Tentang Finansial
Dari pengertian apa itu sandwich generation, Anda jadi tahu kalau generasi ini muncul karena ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan pribadinya. Ketidakmampuan tersebut dapat terjadi karena minimnya pengetahuan seseorang dalam pengelolaan serta perencanaan keuangan.
Orang yang memiliki pemahaman tentang pengelolaan dan perencanaan keuangan akan memahami kalau dirinya tidak selamanya bisa bekerja. Oleh karena itu, mereka akan melakukan berbagai upaya dalam menghadapi situasi tersebut, termasuk di antaranya adalah menyiapkan dana pensiun.
Kepemilikan dana pensiun membantu seseorang dalam memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari saat memasuki usia lanjut dan telah pensiun. Berkat kepemilikan dana tersebut, orang tersebut tidak akan menjadi beban ekonomi bagi generasi sesudahnya.
2. Budaya “Membayar” Kembali Pengorbanan Orang Tua
Alasan selanjutnya kenapa fenomena apa itu sandwich generation kerap terjadi adalah karena faktor budaya di Indonesia. Budaya di Indonesia mengedepankan pentingnya menunjukkan rasa bakti kepada orang tua. Rasa bakti tersebut dapat diwujudkan dengan merawat dan memenuhi segala kebutuhan orang tua saat pensiun.
Upaya menunjukkan rasa bakti tersebut sangat penting dalam budaya masyarakat Indonesia. Apalagi, orang tua sudah melakukan pengorbanan besar dalam merawat dan membesarkan anak, mulai dari bayi hingga beranjak dewasa. Oleh karenanya, anak mempunyai kewajiban untuk merawat orang tua saat mereka berusia lanjut.
3. Tuntutan Sosial yang Sangat Tinggi
Faktor selanjutnya yang menimbulkan kemunculan generasi sandwich adalah karena tuntutan sosial. Contohnya adalah dorongan seseorang untuk segera menikah dari orang-orang di sekitarnya. Di sisi lain, orang tersebut masih belum mempunyai keinginan menikah dan tidak memiliki kesiapan baik secara mental maupun finansial.
Ketidaksiapan dalam menghadapi pernikahan menimbulkan problem serius. Kerukunan rumah tangga kerap mengalami gangguan. Alasan utamanya adalah karena kebutuhan ekonomi keluarga yang tidak tercukupi dengan baik. Situasinya bisa bertambah parah ketika anak lahir.
4. Fenomena Berantai
Saat memahami apa itu sandwich generation, Anda akan menjumpai kalau kondisi tersebut muncul karena fenomena berantai. Orang tua generasi sandwich memiliki kemungkinan besar untuk menanamkan pola asuh serupa kepada anaknya. Alhasil, anak-anaknya pun bakal tumbuh dan berkembang menjadi generasi sandwich baru di masa mendatang.
5. Gaya Hidup yang Boros
Pemicu munculnya generasi sandwich yang tidak kalah penting adalah pengaruh gaya hidup. Apalagi, banyak orang yang salah dalam menerapkan prinsip YOLO (you only live once). Kesalahan dalam penerapan prinsip YOLO tersebut mendorong orang-orang tersebut untuk membiasakan gaya hidup boros.
Gaya hidup boros mendorong seseorang untuk membeli barang-barang yang tak terlalu mereka butuhkan. Di sisi lain, mereka tidak terlalu memusingkan dengan apa yang bakal terjadi di masa mendatang. Alhasil, mereka tak punya perencanaan keuangan yang matang dalam menghadapi usia pensiun.
Baca juga: Hindari 6 Kebiasaan Ini Biar Uang Kamu Tidak Cepat Habis!
Cara Keluar dari Siklus Sandwich Generation
Setelah memahami apa itu sandwich generation, Anda bisa mengetahui betapa banyak permasalahan yang muncul. Masalah tersebut tidak hanya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan finansial. Namun, para generasi sandwich juga kerap tekanan mental tinggi yang membuat stres.
Lalu, bagaimana solusi biar bisa keluar dari situasi sebagai generasi sandwich? Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan, yakni:
1. Terapkan Cara Pengelolaan Keuangan yang Baik
Pengelolaan keuangan yang baik dapat membantu Anda dalam melakukan penataan pengeluaran. Anda bisa mengurangi pengeluaran yang dirasa tak perlu dan tidak penting. Dengan begitu, Anda jadi lebih hemat.
2. Tingkatkan Penghasilan
Cara selanjutnya adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Jangan hanya mengandalkan gaji dari pekerjaan utama. Pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan.
3. Siapkan Proteksi Kesehatan
Kepemilikan asuransi kesehatan sangat penting, berguna untuk mengantisipasi ketika ada keluarga sakit. Dengan begitu, Anda tak perlu bingung mencari dana untuk biaya berobat.
Baca juga: Biar Ga Salah Pilih, Kenali Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan, Yuk!
4. Mulai Siapkan Dana Pensiun
Tak kalah penting, persiapkan dana pensiun mulai dari sekarang. Dengan begitu, Anda bisa memiliki dana yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat usia lanjut.
Sekarang Anda sudah paham apa itu sandwich generation dan upaya dalam mengatasinya. Buat Anda yang saat ini menjadi salah satu generasi sandwich, tetap bersemangat dan selalu berusaha dalam mengatasi berbagai situasi sulit yang dihadapi.
Selain itu, Anda pun perlu segera memulai usaha dan menjalankannya dengan baik. Untuk membantu dalam pengelolaan usaha tersebut, Anda perlu menggunakan layanan payment gateway terbaik untuk UMKM dari Yukk.
Dengan layanan Yukk, Anda bisa memberikan kenyamanan bertransaksi dengan pelanggan. Cukup memakai satu layanan, Anda bisa memproses berbagai metode pembayaran dari para pelanggan.