Mau Tetap Untung? Ini Strategi Diskon Agar Tidak Buntung

strategi diskon

Salah satu strategi yang sering digunakan dalam dunia bisnis adalah memberikan diskon kepada pembeli atau pelanggan. Diskon merupakan potongan harga atau penurunan harga sebuah produk atau layanan yang dari harga asli. Tujuannya adalah untuk menarik minat pembeli, meningkatkan penjualan, mengurangi persediaan barang yang kurang laku, atau merespons persaingan pasar.

Efektif atau tidaknya strategi ini sangat bergantung pada bagaimana strategi tersebut dijalankan. Tanpa perencanaan yang matang, diskon bisa menjadi bumerang yang mengakibatkan kerugian bagi bisnis. Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha untuk memahami dan menerapkan strategi diskon yang tepat guna tetap memperoleh keuntungan yang maksimal. 

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan agar diskon tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga menjaga profitabilitas bisnis.

1. Lakukan Riset Pasar

Sebelum memberikan diskon, penting untuk melakukan riset pasar terlebih dahulu. Pahami kebutuhan dan preferensi pelanggan Anda, jenis diskon yang menarik bagi mereka, dan pesaing Anda.

Contoh: sebuah toko online melakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi pelanggan terhadap jenis diskon yang mereka sukai. Hasilnya menunjukkan bahwa diskon potongan harga lebih diminati daripada diskon persentase.

2. Hitung Margin Keuntungan

Pastikan diskon yang Anda berikan tidak melebihi margin keuntungan Anda. Hitung dengan cermat berapa minimum penjualan yang Anda perlukan untuk mencapai target keuntungan.

Misalnya, Anda ingin memberikan diskon 20% pada produk yang memiliki harga jual Rp100.000. Berikut perhitungan margin keuntungannya:

  • Harga jual (sebelum diskon): Rp100.000
  • Diskon: 20%
  • Harga jual (setelah diskon): Rp100.000 x (100% – 20%)= Rp80.000
  • Harga pokok penjualan: Rp60.000
  • Keuntungan: Rp80.000 – Rp60.000= Rp20.000
  • Margin keuntungan: (Rp20.000/Rp100.000) x 100% = 20%

Kesimpulan:

Dengan memberikan diskon 20%, Anda masih mendapatkan keuntungan sebesar Rp20.000 per produk. Margin keuntungan Anda adalah 20%. Ini berarti Anda mendapatkan keuntungan 20% dari setiap penjualan produk tersebut.

Catatan:

  • Pastikan Anda menghitung margin keuntungan sebelum memberikan diskon agar Anda tidak mengalami kerugian.
  • Margin keuntungan yang Anda dapatkan dapat berbeda-beda tergantung pada harga jual, harga pokok penjualan, dan besar-kecilnya diskon yang Anda berikan.

3.  Pilih Jenis Diskon yang Tepat

Ada berbagai jenis diskon yang dapat Anda terapkan, seperti diskon harga, diskon persentase, buy one get one free (BOGO), dan lain sebagainya. Pilih jenis diskon yang paling sesuai dengan produk atau layanan Anda.

Contoh: sebuah toko pakaian memberikan diskon 50% untuk produk-produk musim panas guna menarik perhatian pelanggan pada musim dingin.

4. Batasi Waktu Diskon

Strategi diskon berdasarkan waktu melibatkan penawaran diskon pada periode waktu tertentu, seperti hari-hari tertentu, akhir pekan, atau bahkan jam-jam tertentu dalam sehari. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menciptakan sense of urgency di antara pelanggan dan mendorong mereka untuk segera melakukan pembelian sebelum waktu penawaran berakhir. Penawaran diskon ini dapat mencakup diskon persentase tertentu atau penawaran khusus untuk produk tertentu. 

Contoh: sebuah toko pakaian menawarkan diskon 20% untuk semua produk yang dibeli pada hari Senin. Penawaran ini menciptakan sense of urgency di antara pelanggan, mendorong mereka untuk segera melakukan pembelian sebelum waktu penawaran berakhir, sehingga meningkatkan penjualan dalam periode tersebut.

5. Diskon Minimum Pembelian

Strategi diskon minimum pembelian melibatkan pemberian potongan harga atau diskon tertentu ketika pelanggan mencapai atau melebihi jumlah pembelian minimum yang telah ditentukan. Hal ini mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak produk atau layanan dan meningkatkan nilai transaksi mereka agar memenuhi syarat diskon. 

Contoh: sebuah toko pakaian bisa memberikan diskon 15% untuk total belanja pelanggan jika mereka membelanjakan minimal Rp500.000. Diskon ini mendorong pelanggan untuk menambah beberapa item ke dalam keranjang belanja mereka.

6. Diskon untuk Produk Tertentu

Strategi diskon untuk produk tertentu melibatkan pemberian potongan harga khusus untuk produk-produk tertentu yang ingin dipromosikan atau meningkatkan penjualan. Diskon ini bisa berlaku untuk produk baru, produk yang sedang menjadi tren, atau produk yang ingin dihapuskan stoknya. 

Contoh: sebuah toko elektronik bisa memberikan diskon 25% pada produk TV baru yang baru saja mereka luncurkan. Hal ini mendorong pelanggan untuk membeli TV tersebut untuk mendapatkan diskon khusus tersebut.

7. Bundling Produk

Strategi bundling produk melibatkan penawaran paket atau bundel produk dengan harga yang lebih murah daripada harga total jika produk tersebut dibeli secara terpisah. Strategi ini mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak produk secara bersamaan dan meningkatkan nilai transaksi mereka. 

Contoh: sebuah toko buku bisa menawarkan bundel buku A, B, dan C dengan harga total Rp150.000, yang mana harga total jika dibeli secara terpisah akan lebih dari itu. Harga yang lebih murah itu mendorong pelanggan untuk membeli bundel tersebut.

8. Gratis Ongkir

Strategi gratis ongkir melibatkan penawaran pengiriman gratis untuk pembelian di atas jumlah tertentu atau pembelian pada periode waktu tertentu. Ini merupakan insentif tambahan bagi pelanggan untuk melakukan pembelian, terutama bagi mereka yang menginginkan biaya pengiriman lebih murah. 

Contoh: sebuah toko online bisa menawarkan pengiriman gratis untuk pembelian di atas Rp300.000. Strategi ini mendorong pelanggan untuk menambah item ke dalam keranjang belanja mereka untuk memenuhi syarat pengiriman gratis.

9. Promosikan Diskon Anda

Manfaatkan berbagai media untuk mempromosikan diskon Anda, seperti media sosial, email, website, dan iklan. Semakin banyak orang yang mengetahui tentang diskon Anda, semakin besar peluang untuk meningkatkan penjualan.

Contoh: sebuah perusahaan memanfaatkan media sosial dan email untuk memberitahu pelanggan tentang diskon khusus yang hanya berlaku pada hari tertentu.

10. Evaluasi Hasil Diskon

Setelah periode pemberian diskon berakhir, penting untuk mengevaluasi dampaknya terhadap penjualan dan keuntungan. Evaluasi ini memungkinkan Anda memahami apakah strategi diskon telah berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan dan memperoleh wawasan tentang perilaku pelanggan. Dengan memahami hasil diskon, Anda dapat meningkatkan efektivitas strategi Anda untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis Anda.

Dengan menerapkan strategi diskon yang efektif, Anda dapat meningkatkan penjualan sambil tetap menjaga profitabilitas bisnis. Selalu evaluasi dan sesuaikan strategi diskon Anda berdasarkan hasil dan umpan balik pelanggan untuk memperoleh hasil yang optimal. Lakukan riset pasar secara berkala dan gunakan data analitik untuk melacak kinerja diskon secara real-time. Strategi yang terencana akan membuat diskon menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, menarik pelanggan baru, dan mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang.

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry