Dibandingkan dengan usaha lain, peluang usaha food and beverage merupakan bisnis yang tidak pernah sepi. Apalagi, food and beverage termasuk kebutuhan mendasar setiap orang. Oleh karena itu, tingkat permintaan terhadap produk food and beverage akan terus ada dan bahkan selalu mengalami peningkatan.
Kelebihan Peluang Usaha Food and Beverage
Selanjutnya, Anda bisa menjumpai kalau usaha dalam bidang kuliner atau food and beverage mempunyai beberapa kelebihan, seperti:
Pilihan Skema Usaha yang Beragam
Saat menjalankan usaha food and beverage, Anda bisa memilih berbagai model usaha. Anda pun dapat menyesuaikannya dengan modal yang dipunyai. Misalnya, kalau Anda punya modal terbatas, dapat memilih untuk berjualan makanan kecil di pinggir jalan.
Sementara itu, bagi Anda yang punya banyak modal, dapat membangun usaha lebih besar. Misalnya, Anda dapat memilih untuk menjalankan usaha cafe, waralaba makanan, maupun restoran.
Perputaran Modal yang Begitu Cepat
Kelebihan berikutnya dari peluang usaha food and beverage adalah perputaran modalnya. Sektor usaha ini menjanjikan perputaran modal yang begitu cepat. Oleh karenanya, saat menjalankan usaha kuliner, Anda dapat dengan cepat mendapatkan break even point (BEP).
Baca juga: Mau Dapat Bantuan Modal UMKM dari Pemerintah? Ini Syarat & Cara Daftarnya
Segmen Pasar yang Sangat Luas
Selanjutnya, food and beverage merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Jadi, Anda mempunyai fleksibilitas tinggi dalam menentukan target pemasaran. Anda bisa secara khusus menyasar segmen anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Estimasi Modal Usaha Food and Beverage
Seperti yang telah disebutkan, peluang usaha food and beverage menawarkan kemudahan dalam penggunaan modal. Anda tidak perlu menyediakan modal besar untuk menjalankan usaha ini. Sebagai gantinya, Anda bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan.
Misalnya, Anda punya modal terbatas. Maka, dapat mempertimbangkan untuk membuat usaha food and beverage dengan skema pre-order (PO). Dengan sistem ini, Anda bisa mendapatkan modal dari para pemesan dan menggunakannya untuk belanja kebutuhan.
Selain itu, bisa pula memilih untuk menjual nasi bungkus yang kebutuhan modalnya relatif sedikit. Untuk memulai usaha jualan nasi bungkus, kebutuhan modalnya adalah sebagai berikut:
- Beras 5 kg: Rp60.000
- Kelapa 5 butir: Rp40.000
- Cabai 1 kg: Rp50.000
- Bawang merah: Rp20.000
- Bawang putih: Rp20.000
- Daging ayam: Rp100.000
- Telur: 30.000
- Sayuran: Rp20.000
- Mie: Rp10.000
- Total: Rp350.000
Sementara itu, modal untuk peralatan masak bisa menggunakan peralatan yang sudah ada di dapur. Jadi, Anda tidak perlu menyediakan modal tambahan untuk barang-barang tersebut.
Baca juga: Ingin Sukses Bisnis dengan Modal Kecil? Ini Tips Memulainya!
Proyeksi Keuntungan Usaha Food and Beverage
Peluang usaha food and beverage punya karakteristik pada margin profit yang tinggi. Misalnya, dari perhitungan modal yang sudah disebutkan, Anda bisa menghasilkan sebanyak 70 bungkus nasi.
Setiap bungkus dijual dengan harga Rp10.000. Maka, kalau keseluruhan barang dagangan terjual habis, Anda bisa mendapatkan penghasilan kotor mencapai Rp700.000. Dari jumlah tersebut, Anda perlu menyisihkannya untuk kebutuhan modal, jadi tersisa profit bersih sebanyak Rp350.000.
Catatan penting. Dalam menjalankan usaha food and beverage, ada kalanya barang dagangan yang Anda jual masih tersisa. Barang tersebut pun tak bisa Anda simpan untuk dijual kembali keesokan harinya dan terhitung sebagai kerugian.
Risiko dan Tantangan Usaha Food and Beverage
Berkaitan dengan peluang usaha food and beverage, ada beberapa poin penting yang menjadi risiko serta tantangan. Termasuk di antaranya adalah:
Tingkat Persaingan Tinggi
Hal pertama yang harus Anda ketahui, usaha kuliner mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi. Saat berjualan makanan, Anda harus bersaing dengan begitu banyak pedagang. Tidak hanya pedagang dengan jenis makanan yang sama, tetapi juga berbagai jenis makanan dan minuman.
Untuk mengantisipasinya, Anda perlu mengutamakan kualitas rasa. Rasa makanan yang enak bakal menarik perhatian para pelanggan. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada setiap pelanggan.
Baca juga: 7 Tantangan Utama Pelaku UMKM dalam Mengembangkan Usaha di Era Digital
Risiko Kadaluarsa
Meski menjanjikan untung yang besar, peluang usaha food and beverage juga disertai risiko kerugian tinggi. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah karena makanan yang Anda jual tidak bisa tahan lama.
Makanan yang hari ini tidak laku terjual, tak bisa Anda simpan dalam jangka panjang. Risikonya, makanan menjadi basi dan mau tak mau harus Anda buang.
Selera Konsumen yang Cepat Berubah
Selanjutnya, pangsa pasar food and beverage terkenal sangat dinamis. Hal itu bisa terjadi karena adanya perubahan selera konsumen. Misalnya, saat ini Anda menjual seblak dan ramai dibanjiri pelanggan. Bahkan sampai antre panjang.
Namun, situasinya bakal berubah ketika usaha tersebut berjalan beberapa bulan. Pelanggan akan sedikit demi sedikit berkurang. Alasannya, karena mereka ingin mencicipi makanan lain.
Oleh karena itu, dalam usaha kuliner, Anda perlu melakukan inovasi. Saat pelanggan jenuh dengan menu yang ada, Anda dapat berpikir kreatif dengan menyediakan menu baru. Dengan begitu, mereka tetap tertarik untuk datang dan mencicipi makanan yang Anda jual.
Cara Memulai Usaha Food and Beverage
Buat Anda yang ingin sukses dengan usaha food and beverage, berikut ini tips cara memulainya yang bisa dipraktikkan:
Riset Tren Makanan dan Minuman yang Happening
Tren makanan adalah pola konsumsi makanan yang berubah dari waktu ke waktu. Tren makanan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan gaya hidup, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial budaya. Cara mengetahui tren makanan:
- Ikuti perkembangan tren makanan melalui media sosial, Media sosial merupakan salah satu sumber informasi yang paling cepat dan akurat untuk mengetahui tren makanan dan minuman. Anda dapat mengikuti akun-akun media sosial yang membahas tentang tren makanan dan minuman, seperti akun-akun influencer kuliner atau akun-akun media kuliner.
- Ikuti seminar atau workshop kuliner, Seminar atau workshop kuliner merupakan cara yang efektif untuk mengetahui tren makanan dan minuman secara langsung dari para ahli kuliner. Anda dapat mengikuti seminar atau workshop kuliner yang membahas tentang tren makanan dan minumanj, seperti seminar atau workshop kuliner yang diselenggarakan oleh sekolah kuliner atau asosiasi kuliner.
- Baca majalah kuliner, Majalah kuliner juga merupakan sumber informasi yang baik untuk mengetahui tren makanan. Majalah kuliner biasanya menyajikan informasi tentang berbagai tren makanan, mulai dari makanan baru, makanan yang sedang populer, hingga makanan yang sedang naik daun.
Tentukan Target Konsumen yang Tepat
Secara umum, tren makanan dan minuman yang happening di tahun 2023 ditargetkan untuk konsumen berusia produktif, yaitu usia 20-40 tahun. Konsumen di kelompok usia ini umumnya memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya kesehatan, gaya hidup, dan lingkungan. Mereka juga aktif menggunakan media sosial dan tertarik untuk mencoba hal-hal baru.
Namun, beberapa tren makanan dan minuman juga dapat menarik minat konsumen di luar kelompok usia produktif. Misalnya, tren makanan dan minuman yang fusion dan aesthetic dapat menarik minat konsumen dari semua usia.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang target umur untuk masing-masing tren makanan dan minuman:
- Makanan dan minuman yang lebih sehat, ditargetkan untuk konsumen yang peduli dengan kesehatan mereka. Konsumen di kelompok usia 20-40 tahun umumnya lebih sadar akan pentingnya kesehatan, sehingga mereka lebih tertarik untuk mencoba makanan dan minuman yang lebih sehat.
- Makanan dan minuman yang fusion, ditargetkan untuk konsumen yang ingin mencoba hal-hal baru dan unik. Konsumen dari semua usia dapat tertarik dengan tren ini, tetapi konsumen di kelompok usia 20-40 tahun umumnya lebih terbuka terhadap hal-hal baru.
- Makanan dan minuman yang aesthetic, ditargetkan untuk konsumen yang memperhatikan tampilan makanan dan minuman mereka. Konsumen di kelompok usia 20-40 tahun umumnya lebih aktif menggunakan media sosial dan tertarik untuk membagikan foto makanan dan minuman mereka.
- Makanan dan minuman yang sustainable, ditargetkan untuk konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Konsumen di kelompok usia 20-40 tahun umumnya lebih peduli terhadap lingkungan, sehingga mereka lebih tertarik untuk mencoba makanan dan minuman yang diproduksi secara sustainable.
Buat Konsep Makanan dan Minuman yang Unik
- Bahan-bahan: Penggunaan bahan-bahan yang tidak biasa atau jarang digunakan dapat membuat makanan dan minuman menjadi lebih menarik dan unik. Misalnya, penggunaan bunga, rempah-rempah eksotis, atau buah-buahan lokal yang unik.
- Rasa: Kombinasi rasa yang unik dan tidak terduga dapat membuat makanan dan minuman menjadi lebih menggugah selera. Misalnya, kombinasi rasa manis dan asin, atau rasa asam dan pedas.
- Tekstur: Kombinasi tekstur yang berbeda dapat membuat makanan dan minuman menjadi lebih menyenangkan untuk disantap. Misalnya, kombinasi tekstur renyah dan lembut, atau tekstur dingin dan panas.
- Tampilan: Presentasi yang menarik dan unik dapat membuat makanan dan minuman menjadi lebih memikat. Misalnya, penggunaan piring dan gelas yang unik, atau penyajian makanan dan minuman dengan hiasan yang menarik
Promosi Melalui Media Sosial
Media sosial merupakan salah satu alat pemasaran yang efektif untuk usaha F&B. Anda dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan menu, memberikan informasi tentang usaha Anda, dan berinteraksi dengan konsumen. Buatlah konten yang menarik dan informatif untuk menarik perhatian konsumen. Anda juga dapat mengadakan kuis atau giveaway untuk meningkatkan engagement dengan konsumen.
Untuk membantu Anda dalam memberikan kualitas pelayanan lebih baik, Anda dapat menyediakan sarana pembayaran yang praktis. Caranya gampang. Gunakan layanan YUKK Payment Gateway.
YUKK Payment Gateway menghadirkan solusi cara pembayaran digital yang praktis dan modern. Cukup dengan YUKK Payment Gateway, Anda bisa menyediakan beberapa cara pembayaran kepada pelanggan.
Baca juga: Gak Abal-Abal, Inilah Tips Memilih Perusahaan Payment Gateway