7 Langkah Jitu untuk Membuat Strategi Retargeting yang Efektif

(Ilustrasi: Freepik)

Dalam dunia digital marketing yang kompetitif, menarik perhatian calon pelanggan hanyalah setengah dari perjalanan. Yang lebih penting adalah bagaimana Anda mengubah ketertarikan itu menjadi tindakan nyata, baik itu pembelian, pendaftaran, maupun interaksi lebih lanjut. Di sinilah strategi retargeting memainkan peran penting.

Retargeting adalah cara cerdas untuk menjangkau kembali pengguna yang sebelumnya sudah berinteraksi dengan bisnis Anda. Entah mereka mengunjungi situs, mengeklik produk, atau bahkan meninggalkan keranjang belanja. Namun, agar strategi ini benar-benar efektif, kampanye retargeting harus dirancang secara terstruktur dan tepat sasaran.

Cara Membuat Strategi Retargeting yang Efektif

Dikutip dari Adroll, berikut ini adalah 7 langkah mudah dalam membuat kampanye retargeting yang efektif:

1. Tentukan tujuan kampanye Anda

Langkah pertama dan paling penting adalah menentukan tujuan spesifik dari kampanye Anda. Tanpa arah yang jelas, Anda akan kesulitan mengukur keberhasilan. Berikut beberapa tujuan retargeting:

  • Mengingatkan pengunjung yang meninggalkan keranjang belanja,
  • Meningkatkan jumlah pendaftaran e-mail/newsletter,
  • Membangun atau memperkuat brand awareness,
  • Meningkatkan penjualan produk tertentu.

Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa merancang pesan, memilih media, dan menetapkan metrik yang sesuai untuk mengukur performa kampanye.

2. Segmentasikan audiens Anda

Setelah menetapkan tujuan, langkah penting berikutnya adalah mengetahui siapa yang ingin Anda jangkau. Tidak semua pengunjung berada pada tahap yang sama dalam proses pembelian. Jadi, membagi audiens ke dalam segmen yang tepat sangatlah penting. Anda bisa membagi audiens berdasarkan:

  • Pelanggan baru atau pelanggan lama,
  • Behavior atau perilaku  (misalnya, hanya melihat halaman produk, menambahkan ke keranjang, atau hampir melakukan transaksi atau checkout)
  • Lokasi geografis,
  • Demografi (usia, gender, dll.),
  • Minat atau kategori produk yang dilihat,
  • Riwayat pembelian.

Segmentasi ini memungkinkan Anda menyampaikan pesan yang lebih personal dan relevan dan meningkatkan peluang konversi secara signifikan.

3. Pilih media atau platform yang tepat

Setelah tahu siapa yang akan menjadi target, Anda perlu memilih platform terbaik untuk menjangkau mereka. Beberapa media yang umum digunakan:

  • Media sosial seperti Instagram, TikTok, & Facebook,
  • Google Ads/Display Network,
  • E-mail marketing.

Sesuaikan pilihan Anda dengan kebiasaan audiens dan budget kampanye. Misalnya, jika target Anda aktif dalam Instagram, maka kampanye visual seperti story atau reels bisa sangat efektif.

4. Buat alur komunikasi yang terstruktur

Jangan menampilkan iklan yang sama berulang-ulang. Sebaiknya buat rangkaian iklan yang ditampilkan kepada pengguna secara berurutan (ad sequence) dan yang berkembang seiring waktu, seperti:

  1. Hari 1–2: iklan pengingat ringan (“Masih tertarik dengan produk ini?”),
  2. Hari 3–5: tampilkan ulasan pelanggan atau testimoni,
  3. Hari 6–7: tawarkan diskon atau bonus (contoh gratis ongkir),
  4. Hari 8–10: countdown promo atau urgensi waktu.

Dengan struktur seperti ini, audiens tidak merasa bosan dan kemungkinan besar mulai tertarik dan terdorong untuk kembali dan melakukan tindakan.

5. Atur waktu dan seberapa sering iklan tayang

Menayangkan iklan retargeting terlalu sering bisa membuat audiens merasa terganggu. Sebaiknya batasi penayangan iklan yang sama maksimal 2 kali. Buat versi iklan yang berbeda-beda dengan mengubah visual, kata-kata, dan pesan yang disampaikan agar tidak membosankan. 

Untuk e-mail retargeting, seperti pengingat akan keranjang belanja yang ditinggalkan, waktu pengiriman sangat penting. Idealnya kirim e-mail dalam waktu 1–3 jam setelah pengguna meninggalkan situs. Dalam rentang waktu ini, peluang e-mail dibuka dan diklik jauh lebih tinggi. Namun, sebaiknya Anda juga menganalisis sendiri waktu terbaik berdasarkan perilaku pelanggan dalam bisnis Anda.

6. Buat iklan yang menarik, visual, dan jelas

(Ilustrasi: Freepik)

Desain dan pesan dalam iklan berperan besar dalam menentukan keberhasilannya. Agar iklan Anda lebih efektif, perhatikan hal-hal berikut:

  • Gunakan gambar atau video berkualitas tinggi,
  • Pilih warna yang menarik perhatian, tapi tetap serasi,
  • Tampilkan pesan singkat, tapi kuat, mudah dipahami dalam sekali lihat,
  • Sertakan  call-to-action (CTA) yang jelas, seperti Beli Sekarang”, “Dapatkan Diskon” & “Daftar Sekarang”.

Selain itu, uji tampilan iklan dalam berbagai perangkat, terutama ponsel. Kebanyakan pengguna saat ini mengakses internet melalui perangkat telepon pintar. Jadi, pastikan iklan Anda tetap terlihat bagus dan mudah diakses lewat berbagai device.

7. Evaluasi dan lakukan optimasi berkala

Kampanye digital bukanlah proses sekali jalan. Anda perlu terus memantau hasil dan melakukan perbaikan secara berkala. Lakukan A/B testing untuk menguji berbagai elemen iklan seperti judul, gambar, dan call-to-action (CTA). A/B testing adalah metode untuk mengetahui strategi promosi terbaik dengan membandingkan dua versi pada dua kelompok audiens atau pengguna yang berbeda untuk melihat mana yang lebih disukai pelanggan.

Tanyakan hal-hal berikut:

  • Mana iklan dengan click through rate (CTR) dan konversi terbaik?
  • Adakah segmen audiens yang tidak merespons sama sekali?
  • Apakah perlu mengubah waktu tayang atau desain?

Semakin cepat Anda mengevaluasi dan memperbaiki iklan tersebut, semakin tinggi potensi keberhasilan kampanye Anda.

Kampanye retargeting yang efektif bukan sekadar menayangkan ulang iklan, tetapi tentang memahami perilaku pengguna, menyusun strategi yang tepat, dan terus berinovasi dalam cara berkomunikasi. Dengan menerapkan ketujuh langkah ini secara konsisten, Anda dapat meningkatkan efektivitas pemasaran digital, memperbesar peluang konversi, dan membangun hubungan yang lebih kuat serta berkelanjutan dengan calon pelanggan.

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry