Bukan Kebetulan! Ini Cara Retargeting Membuat Kamu Terus Melihat Iklan yang Sama

Retargeting (Ilustrasi: Freepik)

Pernahkah kamu membuka aplikasi e-commerce untuk mencari produk skincare? Kamu mulai tertarik pada salah satu merek, sebut saja brand A, karena tampilannya meyakinkan dan sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Namun, karena masih ingin mencari informasi lebih lanjut, kamu memutuskan untuk menunda pembelian.

Keesokan harinya, saat membuka media sosial atau menelusuri situs lain, tiba-tiba muncul iklan dari brand A, produk yang sama yang sebelumnya kamu lihat. Ini bukan kebetulan. Kamu baru saja menjadi bagian dari strategi digital marketing yang disebut retargeting, yaitu cara untuk menampilkan ulang iklan kepada orang-orang yang pernah menunjukkan minat pada suatu produk, tetapi belum mengambil tindakan lanjutan seperti membeli atau mendaftar.

Strategi ini semakin banyak digunakan oleh brand besar. Strategi ini terbukti efektif dalam mengingatkan konsumen, meningkatkan peluang pembelian, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan calon pelanggan. Strategi ini membantu proses pengambilan keputusan konsumen, dari sekadar melihat-lihat menjadi konversi atau melakukan pembelian.

Apa Itu Retargeting?

Dikutip dari Sprout, retargeting atau juga disebut remarketing adalah strategi periklanan digital untuk menargetkan kembali pengguna yang pernah mengunjungi situs web atau aplikasi  tertentu. Biasanya melalui iklan online atau e-mail. Tujuannya adalah untuk menarik kembali prospek atau calon pelanggan yang belum menyelesaikan tindakan yang Anda harapkan, seperti melakukan pembelian atau mengisi formulir.

Sebagai contoh ketika seorang mengunjungi toko online dan memasukkan produk ke keranjang belanja, tapi tidak menyelesaikan transaksinya, Anda dapat menampilkan kembali iklan produk tersebut saat orang itu menjelajahi situs atau media sosial lain. Hal ini bisa terlacak karena adanya teknologi pelacak seperti cookie dan tracking pixel (seperti Google Ads atau Meta Pixel). Sistem ini secara otomatis akan mencatat perilaku dari orang tersebut sehingga dianggap telah meninggalkan keranjang belanja (abandoned cart). Dengan menampilkan kembali iklan tersebut, Anda meningkatkan kemungkinan pengguna kembali ke situs Anda dan menyelesaikan pembelian. sehingga membantu mencapai target pemasaran dan meningkatkan pendapatan bisnis.

Bagaimana Retargeting Bekerja?

Strategi ini bisa dijalankan melalui berbagai platform digital, seperti iklan berbayar dalam mesin pencari (Google Ads), iklan gambar (display), e-mail, dan media sosial. Agar retargeting bisa bekerja dengan baik, terutama melalui Google Ads dan display, pengguna internet perlu mengaktifkan cookie pada browser yang mereka gunakan. Cookie adalah file kecil yang disimpan di perangkat mereka dan digunakan untuk memantau aktivitas pengguna saat mengunjungi website. Dengan cookie, Anda bisa tahu apakah seseorang sudah melakukan tindakan tertentu, misalnya, menyelesaikan pembelian atau mengisi formulir. Kalau mereka belum melakukannya, Anda bisa menampilkan kembali iklan Anda ketika mereka membuka website atau aplikasi lain.

  1. Retargeting lewat pencarian dan iklan display

Google Ads punya fitur untuk menjalankan kampanye remarketing. Fitur ini memungkinkan iklan Anda muncul kembali kepada orang-orang yang pernah mengunjungi website Anda, baik dalam hasil pencarian Google (Search Network) maupun dalam berbagai website lain yang bekerja sama dengan Google (Display Network).

Contohnya: seseorang membuka website Anda dan melihat-lihat produk, tapi tidak jadi membeli. Lalu saat mereka membuka situs berita atau blog lain, mereka melihat iklan produk Anda di sana. Atau ketika mereka mencari produk serupa di Google, iklan Anda muncul di halaman hasil pencarian. Ini terjadi karena Google menyimpan data kunjungan mereka lewat cookie dan menampilkan kembali iklan Anda secara otomatis.

  1. Retargeting lewat e-mail dan media sosial

Jika Anda memiliki daftar alamat e-mail dari calon pelanggan, misalnya, dari orang-orang yang pernah mendaftar untuk mendapatkan newsletter, membuat akun, atau mengikuti promo. Daftar ini bisa Anda manfaatkan untuk melakukan retargeting. Caranya, unggah daftar e-mail tersebut ke platform seperti CRM (Customer Relationship Management) atau ke fitur audiens khusus pada media sosial seperti Facebook atau Instagram.

Contohnya: seseorang pernah mendaftar untuk mendapatkan newsletter atau promo melalui website Anda. Anda bisa mengirimkan e-mail berisi penawaran khusus atau menampilkan iklan dalam media sosial yang hanya muncul untuk orang-orang dalam daftar e-mail tersebut. Dengan cara ini, pesan Anda menjadi lebih personal dan tepat sasaran.

Manfaat Strategi Retargeting

(Ilustrasi: Freepik)

Strategi retargeting memungkinkan Anda menjangkau kembali orang-orang yang sebelumnya telah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, tapi masih belum melakukan pembelian. Melalui strategi ini, Anda dapat mendorong mereka untuk kembali berinteraksi dengan brand dan menyelesaikan proses pembelian yang tertunda.

Berikut adalah 6 manfaat retargeting untuk bisnis Anda:

  1. Mengingatkan kembali calon pelanggan tentang produk dan brand

Strategi ini membantu menampilkan iklan kembali kepada calon pelanggan yang pernah mengunjungi website Anda, tetapi belum melakukan transaksi. Iklan ini berperan sebagai pengingat agar mereka mempertimbangkan kembali produk yang telah dilihat.

  1. Menyasar audiens yang lebih tepat

Karena ditampilkan hanya kepada orang yang sudah memiliki ketertarikan, iklan menjadi lebih relevan dan terasa personal. Hal ini meningkatkan peluang mereka untuk melakukan pembelian atau tindakan lain yang diharapkan.

  1. Memperkuat brand awareness

Dengan terus menampilkan iklan secara konsisten kepada calon pelanggan, retargeting membantu memperkuat brand awareness. Ketika calon pelanggan terus melihat iklan Anda di berbagai platform, mereka akan semakin familiar dengan nama, logo, dan produk Anda. Hal ini membuat brand Anda lebih mudah diingat dan lebih mungkin dipilih saat mereka akhirnya siap untuk melakukan pembelian.

  1. Mengarahkan pengunjung kembali dan mendorong penyelesaian pembelian

Retargeting efektif untuk menarik kembali pengunjung website, baik untuk menyelesaikan transaksi yang tertunda maupun melihat penawaran terbaru. Ini juga membantu konsumen yang sebelumnya berhenti di tengah proses belanja agar kembali menyelesaikannya, terutama jika ada penawaran khusus.

  1. Meningkatkan konversi dan efektivitas biaya iklan

Karena iklan hanya ditampilkan kepada mereka yang sudah menunjukkan minat, peluang terjadinya konversi lebih tinggi. Hal ini membuat biaya iklan lebih efisien dan mendukung peningkatan ROI (return on investment) secara langsung.

  1. Menumbuhkan loyalitas dan meningkatkan nilai jangka panjang pelanggan

Retargeting tak hanya berfungsi menarik pelanggan baru, tetapi juga menjaga loyalitas pelanggan lama. Dengan menawarkan promosi eksklusif, Anda dapat meningkatkan kemungkinan pembelian ulang dan membangun hubungan yang lebih kuat dalam jangka panjang.

Dalam era digital yang serbacepat, retargeting  dapat menjadi salah satu strategi paling efektif untuk menjaga agar brand Anda tetap berada dalam benak calon pelanggan. Dengan menampilkan kembali iklan kepada mereka yang pernah berinteraksi dengan bisnis Anda, peluang untuk mengubah minat menjadi tindakan pun akan meningkat. Strategi ini bukan hanya meningkatkan konversi, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dan loyalitas pelanggan. Jadi, jika Anda ingin memaksimalkan potensi setiap kunjungan ke situs atau aplikasi Anda, saatnya mulai menerapkan strategi retargeting dalam pemasaran digital Anda.

1
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry