
Pernahkah Anda melihat iklan produk yang sebelumnya Anda cari di suatu situs, lalu iklan itu muncul kembali saat Anda sedang membuka media sosial atau membaca berita online? Itu adalah contoh dari retargeting. Strategi pemasaran itu dibuat untuk menargetkan ulang orang-orang yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan bisnis Anda, tapi belum melakukan tindakan yang Anda harapkan, seperti membeli produk atau mengisi formulir.
Retargeting adalah cara yang efektif untuk mengingatkan calon pelanggan akan produk atau layanan Anda. Dengan menampilkan iklan yang relevan pada waktu yang tepat, Anda dapat meningkatkan kemungkinan mereka kembali dan menyelesaikan pembelian. Untuk itu, penting bagi bisnis memahami berbagai jenis retargeting agar strategi yang diterapkan bisa lebih tepat sasaran dan maksimal.
Dikutip dari Redcomm, berikut ini adalah 6 jenis strategi retargeting yang bisa Anda terapkan untuk bisnis Anda:
1. Retargeting dengan pixel
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan kode kecil bernama pixel ke dalam website Anda. Pixel ini akan secara otomatis menanamkan cookie ke dalam peramban (browser) pengunjung saat mereka membuka situs Anda. Cookie tersebut berfungsi untuk mencatat aktivitas pengunjung, seperti halaman apa saja yang mereka lihat, berapa lama mereka berada di sana, dan kapan mereka keluar dari situs.
Dengan data tersebut, Anda dapat menampilkan iklan yang relevan kepada mereka dalam berbagai platform, misalnya, saat mereka sedang menggunakan media sosial atau membaca berita online. Tujuannya adalah untuk mengingatkan mereka akan produk yang sudah mereka lihat dan mendorong mereka untuk kembali ke website Anda dan menyelesaikan pembelian.
2. Retargeting berdasarkan daftar kontak (list-based)
Jenis ini menggunakan data pelanggan yang sebelumnya telah Anda kumpulkan, seperti alamat e-mail dari orang-orang yang pernah mendaftar atau melakukan pembelian melalui website Anda. Daftar e-mail tersebut kemudian diunggah ke platform iklan seperti Google Ads atau Meta Ads. Selanjutnya sistem akan mencocokkan data yang Anda unggah dengan akun pengguna yang ada dalam platform tersebut. Jika ditemukan kecocokan, iklan Anda akan otomatis ditampilkan kepada mereka. Karena mereka sudah pernah berinteraksi dengan bisnis Anda sebelumnya, kemungkinan mereka untuk kembali tertarik atau menyelesaikan pembelian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan calon pelanggan baru.
3. Retargeting di Google Search dan Display Network
Google memberikan dua cara untuk menjalankan retargeting: melalui hasil pencarian (search) dan jaringan tampilan (display):
- Search retargeting memungkinkan iklan Anda muncul dalam hasil pencarian Google saat seseorang mengetikkan kata kunci tertentu yang berhubungan dengan bisnis Anda. Contohnya: seseorang pernah mengunjungi website Anda yang menjual sepatu lari, tapi tidak membeli. Saat mereka kemudian mencari “sepatu lari” di Google, iklan produk Anda bisa muncul di bagian atas halaman pencariah dan memberi mereka dorongan untuk kembali.
- Display retargeting menampilkan iklan bergambar Anda dalam situs lain yang termasuk dalam jaringan Google, seperti portal berita, blog, atau forum. Contohnya: setelah seseorang meninggalkan website Anda tanpa menyelesaikan pembelian, mereka mungkin melihat iklan produk yang sama saat membaca artikel dalam situs berita seperti Detik atau Kompas.
4. Retargeting melalui e-mail marketing

Strategi ini lebih fokus pada pengiriman e-mail secara otomatis kepada orang-orang yang belum menyelesaikan transaksi. Misalnya, mereka sudah memasukkan barang ke dalam keranjang, tapi tidak menyelesaikan transaksi. E-mail ini bisa berupa pengingat sederhana, penawaran khusus, diskon tambahan, atau bahkan bonus jika mereka menyelesaikan pembelian. Cara ini cukup ampuh untuk mengubah keraguan menjadi keputusan.
5. Retargeting melalui media sosial
Media sosial seperti Facebook dan Instagram menyediakan fitur retargeting yang sangat efektif. Saat seseorang mengunjungi halaman produk Anda dan belum membeli, Anda bisa menampilkan iklan produk itu lagi saat mereka membuka media sosial. Dengan visual yang menarik dan pesan yang tepat, Anda bisa menarik kembali perhatian mereka. Selain itu, platform ini memungkinkan Anda menyaring audiens berdasarkan usia, jenis kelamin, minat, dan lokasi, sehingga iklan Anda jadi lebih relevan.
6. Dynamic retargeting
Strategi ini menampilkan iklan yang sangat personal, sesuai dengan produk atau layanan yang sebelumnya dilihat oleh pengguna. Misalnya, jika seseorang melihat sepatu, tas, dan jaket dalam website Anda, maka iklan yang muncul akan menampilkan ketiga produk tersebut, lengkap dengan harga, diskon, atau ulasan pelanggan. Karena iklannya sangat relevan dengan apa yang sudah mereka minati, kemungkinan mereka kembali dan melakukan pembelian akan jauh lebih besar.
Dengan memanfaatkan berbagai jenis retargeting , mulai dari penggunaan pixel hingga iklan dinamis, Anda dapat menyusun pendekatan yang lebih personal dan relevan bagi audiens. Dengan memahami perilaku pengguna, Anda bisa menayangkan iklan yang relevan, pada waktu yang tepat, dan melalui platform yang paling sering mereka gunakan. Semakin spesifik dan terarah strategi retargeting yang Anda terapkan, semakin besar pula peluang bisnis Anda untuk meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas pelanggan. Jadi, jangan ragu untuk mulai memanfaatkan strategi retargeting dalam kampanye pemasaran Anda agar hasilnya lebih optimal.
Baca juga tentang apa itu retargeting: Bukan Kebetulan! Ini Cara Retargeting Membuat Kamu Terus Melihat Iklan yang Sama