Dalam dunia bisnis, istilah “franchise” (waralaba) menjadi semakin populer. Bisnis ini dianggap sebagai salah satu model bisnis yang menjanjikan. Franchise telah menjadi fondasi bagi banyak merek terkenal di berbagai sektor, mulai dari makanan cepat saji hingga layanan kecantikan dan perhotelan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan franchise? Bagaimana model bisnis ini berfungsi dan apa keuntungan serta riiskonya?
Bisnis franchise menjadi salah satu jenis bisnis menjanjikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh rantai aktivitas untuk bisnis franchise secara total meningkat sebesar 4,2% menjadi USD 860,1 miliar pada tahun 2023, naik dari $825,4 miliar pada tahun 2022. Peningkatan ini menunjukkan bahwa bisnis franchise berkembang pesat di Indonesia.
Banyak manfaat yang diberikan oleh bisnis franchise salah satunya adalah bertambahnya lapangan pekerjaan. Laporan Franchising Economic Outlook tahun 2023 menyebut bisnis franchise akan menambahkan sekitar 254.000 lapangan kerja pada tahun 2023. Dengan pertumbuhan sebesar 3%, total lapangan kerja dalam industri franchise diprediksi akan mencapai 8,7 juta sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang konsep franchise, cara kerjanya, serta berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk terlibat dalam bisnis franchise.
Baca juga: Pebisnis Wajib Paham Branding! Berikut Ini Tips Membangun Branding Untuk Bisnis
Apa Itu Bisnis Franchise?
Franchise adalah model bisnis di mana pemilik merk atau pemilik usaha (franchisor) memberikan lisensi kepada individu atau kelompok (franchisee) untuk menjalankan bisnis dengan menggunakan merek, sistem, dan dukungan yang sudah ada. Franchisee membayar biaya tertentu kepada franchisor dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan untuk menjalankan bisnis tersebut. Model bisnis seperti ini akan memberikan keuntungan baik kepada franchisor maupun franchisee.
Ada dua jenis bisnis franchise. Pertama adalah franchise produk dan merek dagang. Dalam franchise jenis ini, pemilik franchise menawarkan lisensi kepada penjual untuk menggunakan merek dagang dan produk tertentu.
Jenis yang kedua, yaitu kerja sama. Dalam franchise jenis ini, penerima franchise menerima layanan dan bantuan dari pemilik franchise. Segala proses operasional akan tetap dijalankan oleh pemilik franchise dan franchisee akan mendapatkan keuntungan berkala dari penjualan yang terjadi. Perusahaan franchise biasanya menggabungkan kedua jenis franchise ini.
Baca juga: Inspirasi Bisnis Untuk Mahasiswa? Modal Nol Rupiah
Cara Kerja Bisnis Franchise
Pembentukan Kontrak
Franchisor dan franchisee menandatangani kontrak yang mengatur hubungan mereka. Kontrak ini biasanya mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk biaya lisensi, royalti, durasi kontrak, dan hak atas merek dagang.
Pelatihan dan Dukungan
Sebagai bagian dari kesepakatan, franchisor biasanya menyediakan pelatihan awal dan terus-menerus kepada franchisee. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek bisnis, seperti operasional, pemasaran, dan manajemen keuangan. Selain itu, franchisor juga memberikan dukungan berkelanjutan dalam bentuk panduan operasional, promosi merek, dan layanan pelanggan.
Pembayaran Biaya
Franchisee membayar biaya awal kepada franchisor sebagai kompensasi atas hak penggunaan merek dan sistem bisnis. Selain itu, mereka juga membayar royalti berkala kepada franchisor yang seringkali berupa persentase dari penjualan.
Penyesuaian Lokal
Meskipun franchisee harus mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh franchisor, mereka masih memiliki kebebasan untuk menyesuaikan operasional bisnis sesuai dengan kondisi lokal, seperti harga, promosi, dan layanan tambahan.
Perpanjangan Kontrak
Biasanya kontrak franchise memiliki jangka waktu tertentu. Namun, seringkali kontrak dapat diperpanjang jika kedua belah pihak setuju.
Jenis-jenis Franchise
Franchise Produk dan Nama Merek (Product and Trade Name Franchise)
Franchise ini melibatkan penggunaan merek dagang, produk, dan sistem operasional dari franchisor. Contoh yang terkenal adalah McDonald’s, KFC, dan Starbucks.
Franchise Bisnis (Business Format Franchise)
Franchise ini mencakup hak untuk menggunakan merek dagang, sistem operasional, dan dukungan dari franchisor. Biasanya franchisee juga mendapatkan produk atau layanan yang disediakan oleh franchisor. Contoh franchise bisnis adalah UPS Store dan Anytime Fitness.
Franchise Manajemen (Management Franchise)
Franchise ini memberikan hak kepada franchisee untuk mengelola bisnis sesuai dengan merek franchisor. Franchisee bertanggung jawab atas operasional sehari-hari dan biasanya mempekerjakan staf sendiri. Contoh dari jenis ini adalah hotel dan restoran.
Keuntungan Franchise
Dukungan dan Pelatihan
Franchisor menyediakan pelatihan, dukungan, dan panduan yang membantu franchisee dalam menjalankan bisnis dengan efisien. Ini termasuk panduan operasional, program pemasaran, dan bimbingan manajemen.
Model Bisnis yang Terbukti
Franchisee mendapatkan akses ke model bisnis yang sudah teruji dan terbukti berhasil. Ini termasuk sistem operasional, strategi pemasaran, dan prosedur manajemen yang telah terbukti efektif.
Risiko yang Lebih Rendah
Memulai bisnis sendiri seringkali memiliki risiko yang tinggi. Dengan menjadi bagian dari franchise, risiko tersebut dapat dikurangi karena franchisee beroperasi di bawah merek yang sudah dikenal dan mengikuti sistem yang sudah terbukti berhasil.
Risiko Franchise
Biaya Awal yang Tinggi
Memulai bisnis franchise membutuhkan investasi awal yang besar, termasuk biaya lisensi, biaya pelatihan, dan modal kerja.
Royalti Berkala
Franchisee harus membayar royalti berkala kepada franchisor. Hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis dalam jangka panjang.
Keterbatasan Kreativitas
Franchisee terikat pada aturan yang ditetapkan oleh franchisor, sehingga dapat membatasi kreativitas dan inovasi dalam bisnis mereka.
Ketergantungan pada Merek
Kinerja bisnis franchisee dapat dipengaruhi oleh reputasi dan keberhasilan merek franchisor. Jika reputasi merek tercemar, hal ini dapat berdampak negatif pada bisnis franchise.
Kesimpulan
Franchise merupakan model bisnis yang menawarkan kesempatan bagi individu atau kelompok untuk memulai bisnis mereka sendiri dengan dukungan dan bimbingan dari pemilik merek atau pemilik usaha. Meskipun terdapat berbagai keuntungan yang terkait dengan franchise, potensi risiko juga perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum membuat keputusan untuk terlibat dalam bisnis ini. Dengan memahami secara menyeluruh konsep dan dinamika yang terlibat dalam franchise, individu atau kelompok dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang apakah model bisnis ini cocok untuk mereka.