
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, keunikan produk atau layanan menjadi faktor penting agar sebuah brand dapat menonjol. Konsumen kini semakin cerdas, memiliki banyak pilihan, dan menuntut alasan yang jelas mengapa mereka harus memilih satu merek dibandingkan yang lain. Oleh karena itu, setiap bisnis perlu memiliki unique selling proposition (USP).
USP bukan hanya tagline pemasaran, melainkan juga fondasi dari komunikasi merek yang efektif yang membedakan sebuah brand dari kompetitornya. USP dapat membantu pelanggan memahami nilai spesifik yang ditawarkan oleh bisnis Anda dan mengapa hal tersebut relevan bagi mereka. Untuk merumuskan USP yang kuat, diperlukan pendekatan strategis, dimulai dari memahami kebutuhan audiens, menganalisis posisi kompetitor, hingga merumuskan pesan yang ringkas namun berdampak.
Pada artikel sebelumnya, kami sudah membahas apa itu USP dan manfaatnya untuk bisnis. Pada artikel ini, kami membahas cara atau langkah tepat untuk menentukan USP. Sebagai pelengkap kami juga menghadirkan contoh USP dari sejumlah merek global yang dapat menjadi inspirasi dalam membangun positioning yang jelas dan kompetitif.
Baca artikel tentang USP di sini: Apa Itu USP? Kunci Membedakan Bisnis di Tengah Persaingan Ketat
Cara Menentukan USP
Unique selling proposition adalah pernyataan singkat dan jelas yang menjelaskan apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dan lebih unggul dibandingkan dengan pesaing. USP berfungsi sebagai dasar strategi pemasaran karena membantu pelanggan memahami mengapa mereka harus memilih Anda, bukan kompetitor.
Berikut beberapa langkah untuk menentukan USP:
1. Kenali target pelanggan Anda
Langkah pertama dalam merumuskan unique selling proposition adalah memahami siapa pelanggan Anda. Ini mencakup:
- Demografi dan psikografi (usia, pekerjaan, kebiasaan),
- Masalah utama atau kebutuhan yang ingin diselesaikan,
- Preferensi dalam memilih produk atau layanan.
Dengan memahami pelanggan secara mendalam, Anda dapat mengidentifikasi nilai yang paling relevan dan menarik untuk mereka.
2. Analisis kompetitor
Unique selling proposition yang kuat harus dibangun dari pemahaman terhadap pasar. Pelajari apa yang ditawarkan oleh kompetitor, seperti:
- Nilai utama yang mereka tawarkan atau tonjolkan,
- Strategi pemasaran yang mereka gunakan,
- Kekurangan atau kebutuhan pasar yang belum mereka penuhi,
Dari sini, Anda bisa mengidentifikasi kekurangan atau ruang kosong di pasar yang bisa diisi dengan keunggulan dari produk bisnis Anda.
3. Temukan keunikan produk atau layanan Anda
Tinjau semua kelebihan yang dimiliki bisnis Anda, baik dari aspek produk, layanan, pengalaman pelanggan, maupun proses internal. Pertimbangkan:
- Fitur eksklusif yang tidak dimiliki kompetitor,
- Kecepatan, kemudahan, atau kualitas produk atau layanan,
- Model bisnis atau pendekatan yang inovatif.
Pilih satu keunggulan yang paling bernilai dan sulit ditiru oleh kompetitor.
4. Ubah keunikan menjadi nilai nyata untuk pelanggan
Keunggulan produk atau layanan tidak cukup hanya disampaikan dalam bentuk fitur teknis atau klaim umum. Banyak bisnis berhenti pada menyebutkan fitur seperti “bahan premium”, “teknologi terbaru”, atau “100% organik” tanpa menjelaskan apa artinya bagi pelanggan. Padahal konsumen lebih tertarik pada manfaat nyata, bagaimana produk Anda bisa mempermudah hidup mereka, menyelesaikan masalah, atau memberikan pengalaman lebih baik.
Untuk itu, setiap fitur yang Anda tonjolkan sebaiknya dikaitkan secara langsung dengan manfaat yang bisa dirasakan pelanggan. Ini membantu membangun hubungan emosional dan menjawab pertanyaan utama calon pembeli: “Apa untungnya buat saya?”
Contoh:
- Fitur: bahan 100% organik
Manfaat: tidak menyebabkan iritasi, aman digunakan pada kulit sensitif, dan aman untuk ibu hamil
5. Rumuskan USP dalam kalimat yang singkat dan spesifik
USP yang efektif harus padat, jelas, dan mudah diingat. Kalimatnya sebaiknya langsung menyampaikan siapa targetnya, masalah yang diselesaikan, keunikan produk, dan manfaat utamanya. Hindari klaim seperti “terbaik” atau “murah” karena tidak mencerminkan nilai spesifik. Unique selling proposition Anda harus menjawab beberapa pertanyaan ini:
- Siapa target pelanggan Anda?
- Masalah atau kebutuhan apa yang Anda bantu selesaikan?
- Apa keunikan utama produk/jasa Anda dibandingkan kompetitor?
- Manfaat spesifik apa yang akan dirasakan pelanggan?
Contoh:
“Skincare untuk kulit sensitif, diformulasikan dengan bahan alami, dan telah teruji secara dermatologis.”
Contoh USP dari Brand Global

Menciptakan USP yang kuat merupakan salah satu hal utama dalam membangun identitas brand yang mudah dikenali dan dipercaya oleh konsumen. Sebuah unique selling proposition yang kuat mampu menjawab pertanyaan pelanggan: “Mengapa saya harus memilih brand ini?” Untuk memberikan inspirasi dan gambaran nyata, berikut beberapa contoh USP dari merek global seperti dikutip dari Popupsmart.com:
1. Canva
“Empowering the world to design”
Canva merupakan platform desain grafis berbasis daring yang dikenal luas karena berhasil menghadirkan unique selling proposition yang kuat dalam industri perangkat lunak berbasis layanan atau yang disebut software as a service (SaaS). Dengan tujuan utama menyederhanakan proses desain, Canva memungkinkan siapa pun, termasuk mereka yang tidak memiliki latar belakang desain profesional, untuk menciptakan visual yang menarik dan berkualitas tinggi.
Tagline mereka, “Empowering the world to design,” mencerminkan komitmen untuk memberdayakan semua orang untuk berkreasi. Pesan tersebut menunjukkan bahwa Canva menawarkan kemudahan penggunaan melalui fitur drag-and-drop serta berbagai template yang siap pakai. Harga yang terjangkau membuat platform ini dapat diakses oleh pengguna dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar hingga profesional kreatif. Kombinasi nilai-nilai tersebut memperkuat posisi Canva sebagai solusi desain yang inklusif dan kompetitif di pasar global.
2. Nike
“Bring inspiration and innovation to every athlete in the world. If you have a body, you are an athlete.”
Nike membangun USP yang kuat melalui pesan inspiratif. Nike secara aktif mendukung atlet profesional dalam berbagai cabang olahraga, sekaligus memperkuat identitas merek melalui misi mereka.
Melalui pernyataan “If you have a body, you are an athlete”, Nike tidak hanya menyasar atlet profesional, tetapi juga memperluas definisi “atlet” kepada siapa pun yang memiliki tubuh dan aktif bergerak. Dengan pendekatan ini, Nike menjangkau segmen pasar yang lebih luas; menunjukan bahwa kualitas dan teknologi produk mereka tetap terjangkau berbagai kalangan. USP ini juga memperkuat posisi Nike sebagai merek yang konsisten mendukung kemajuan dunia olahraga.
3. Coca-Cola
“Refresh the world. Make a difference.”
Coca-Cola menggunakan dua kalimat singkat, tapi berdampak sebagai USP mereka. Fokus utama USP ini adalah menyampaikan makna lebih dari sekadar “minuman penyegar”. Tagline “Refresh the world” mencerminkan komitmen Coca-Cola terhadap keberlanjutan dan upaya menjaga lingkungan hidup. Sementara itu, klausa “Make a difference” mengajak konsumen untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan dunia. Melalui pendekatan ini, Coca-Cola tidak hanya memperkuat identitas produknya, tetapi juga menempatkan merek sebagai bagian dari gerakan perubahan yang lebih luas; lebih dari sekadar produsen minuman.
Menentukan unique selling proposition bukan sekadar menyusun kalimat pemasaran yang menarik, melainkan sebuah proses strategis untuk memahami keunikan bisnis dan menyampaikannya secara jelas kepada pelanggan. Dengan mengenali target pasar, memahami kompetitor, dan menyoroti keunggulan yang benar-benar relevan, Anda dapat merumuskan USP yang mampu memperkuat posisi merek Anda di pasar. USP yang kuat akan menjadi fondasi identitas brand Anda, membantu menarik pelanggan yang tepat, serta membangun loyalitas dalam jangka panjang. Dalam lanskap persaingan yang semakin ketat, memiliki USP yang jelas bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama untuk bertahan dan berkembang.