Terkuak, Ini 7 Alasan Kenapa Milenial Susah Punya Rumah Sendiri!

Penjelasan macam-macam alasan kenapa generasi milenial susah beli rumah

Berbagai lembaga survei mengungkapkan fakta betapa sulitnya para generasi milenial memiliki rumah sendiri. Oleh karena itu, mayoritas milenial Indonesia memilih tinggal bersama orang tua. Lalu, kenapa milenial susah beli rumah sendiri? Padahal, saat ini ada banyak kemudahan dalam membeli properti

Ketika ingin memiliki rumah sendiri, milenial tidak cuma bisa melakukan pembelian secara cash. Ada pula pertimbangan untuk menggunakan fasilitas KPR. Apalagi, saat ini tersedia bantuan dari pemerintah dalam bentuk KPR bersubsidi. Dengan strategi yang tepat, sejatinya milenial tidak akan mengalami kesulitan dalam memiliki rumah. 

Hanya saja, ada 7 tantangan utama yang menyebabkan kenapa milenial susah beli rumah, yaitu: 

Kurangnya Pengetahuan Manajemen Keuangan yang Baik

Alasan pertama yang membuat generasi milenial kesulitan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri adalah minimnya literasi keuangan. Angka literasi keuangan di Indonesia secara keseluruhan berada di kisaran 40%. Angka literasi keuangan di Indonesia Hal ini berimbas pada kurangnya pengetahuan mereka tentang cara pengelolaan keuangan

Di sisi lain, kemampuan tentang pengelolaan keuangan jadi landasan penting ketika ingin membeli rumah. Apalagi, proses pembelian rumah melibatkan uang dalam jumlah besar yang perlu Anda kumpulkan dalam jangka panjang. Tanpa kemampuan manajemen keuangan yang baik, Anda bakal mengalami kesulitan dalam mengumpulkan uang. 

Kondisi Perekonomian Dunia yang Tidak Pasti

Kondisi perekonomian dunia yang tidak pasti merupakan salah satu alasan kenapa para milenial susah beli rumah

Faktor selanjutnya yang menjadi alasan kenapa milenial susah beli rumah berkaitan dengan kondisi perekonomian. Situasi perekonomian dunia tengah dalam kondisi yang tidak stabil. Pemicunya sangat beragam, mulai dari tingkat inflasi, stabilitas politik dalam negeri dan internasional, hingga pandemi COVID-19 yang lalu. 

Berbagai hal yang menyebabkan ketidakstabilan perekonomian tersebut menimbulkan keraguan dalam melakukan pengambilan keputusan. Apalagi, kalau keputusan tersebut mengharuskan mereka untuk memiliki beban pembayaran dalam jangka panjang seperti kredit rumah.   

Harga Properti yang Semakin Mahal

Ada kalanya milenial sudah memiliki kesiapan cukup saat mereka ingin membeli rumah. Hanya saja, ada faktor lain yang kerap menjadi penghambat, yakni kenaikan harga properti. Seiring tahun, nilai jual rumah terus mengalami kenaikan.

Survei Rumah.com pada 2022 mengungkapkan, indeks harga rumah mengalami kenaikan sebesar 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat kenaikan harga rumah tersebut terus terjadi seiring dengan meningkatnya angka permintaan di pasar. 

Dampaknya, milenial makin sulit dalam memenuhi dinamisnya pergerakan pasar properti di tanah air. Uang yang mereka kumpulkan ternyata masih belum mencukupi untuk bisa membeli rumah, bahkan untuk pembayaran uang muka sekalipun. 

Standard Gaya Hidup yang Tinggi

Memiliki standard gaya hidup yang tinggi merupakan salah satu alasan kenapa para milenial susah beli rumah

Faktor selanjutnya yang menjadi pemicu kenapa milenial susah beli rumah adalah gaya hidup. Mayoritas milenial memiliki prinsip you only live once (YOLO). Prinsip ini membuat mereka mengedepankan gaya hidup mewah dan hedon dalam kesehariannya. 

Ditambah lagi, anak muda Indonesia saat ini keranjingan dengan media sosial. Banyak generasi milenial yang ingin terlihat kaya dan mewah di dunia maya. Mereka pun rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi mendapatkan pengakuan dari orang-orang di sekitar maupun para follower

Baca juga: Ingin Cepat Kaya? Tiru Gaya Hidup Frugal Living Orang Terkaya Dunia, Yuk!

Situasi Pekerjaan yang Tidak Stabil

Berbeda dengan generasi sebelumnya, milenial lebih memilih pekerjaan yang membuat mereka nyaman dan punya fleksibilitas tinggi. Karena alasan itu, banyak milenial Indonesia yang mengedepankan pilihan pada pekerjaan dengan sistem freelance atau pekerja lepas. 

Sistem kerja ini membuat mereka bisa melakukan pekerjaan dari mana saja dan kapan saja. Namun, skema kerja ini juga menimbulkan imbas pada nilai penghasilan yang tidak stabil. Karena penghasilan yang tak stabil tersebut, milenial jadi sulit memperoleh persetujuan pinjaman hipotek dari bank maupun lembaga keuangan. 

Beban Utang yang Begitu Tinggi

Memiliki beban utang yang begitu tinggi merupakan salah satu alasan kenapa para milenial susah beli rumah

Gaya hidup tinggi dan serba mewah menjadi impian dari sebagian besar milenial. Di sisi lain, mayoritas generasi milenial memiliki penghasilan yang tak menentu. Untuk memenuhi keinginannya tersebut, tak jarang mereka memilih untuk mengajukan pinjaman

Beban pengeluaran berupa cicilan utang para milenial bisa cukup tinggi. Apalagi, mereka punya kebiasaan berhutang untuk membeli berbagai jenis barang, termasuk ketika ingin mencicil kendaraan bermotor, peralatan elektronik, dan barang-barang lain yang sifatnya tidak mendesak ataupun penting. 

Baca juga: Biar Ga Terus Diteror DC, Ini 7 Cara Lunasi Pinjaman Online!

Penghasilan yang Stagnan

Terakhir, faktor yang menjadi pemicu kenapa milenial susah beli rumah adalah angka penghasilan yang stagnan. Tingginya biaya hidup yang dibutuhkan oleh generasi milenial tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan setiap bulan. 

Nilai rata-rata penghasilan milenial memang cenderung mengalami kenaikan setiap tahun. Hanya saja, kenaikan tersebut kerap disertai dengan adanya peningkatan pengeluaran. Oleh karena itu, milenial sulit menyisihkan sebagian penghasilannya untuk keperluan membeli rumah. 

Nah, sekarang Anda jadi tahu alasan kenapa milenial mengalami kesulitan dalam memiliki rumah sendiri, kan? Kunci utama yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah lewat adanya pengelolaan keuangan yang baik. Dengan begitu, Anda bisa menyisihkan sebagian uang atau menggunakannya sebagai dana investasi. 

Sebagai informasi tambahan, ada layanan penting yang bisa membantu Anda dalam memudahkan pengelolaan usaha. Layanan tersebut adalah YUKK Payment Gateway yang merupakan fasilitas payment gateway terbaik di Indonesia. Dengan layanan ini, Anda bisa memberikan kemudahan cara pembayaran kepada para pelanggan. 

YUKK memberikan solusi pembayaran nontunai dengan berbagai metode cukup di satu dashboard. Mulai dari pembayaran dengan metode QRIS, e-wallet, virtual account, hingga kartu kredit. Dengan berbagai cara pembayaran, konsumen bisa memilih metode yang paling nyaman untuk mereka. 

Baca juga: Lewat Satu Gateway, YUKK Merchant Bikin Bisnis Jadi Tak Rumit

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry