Ini 7 Tips Aman Menggunakan M-Banking agar Data dan Transaksi Tetap Aman

tips aman transaksi digital
(Ilustrasi: Freepik)

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat bertransaksi dan mengelola keuangan. Kini, hampir semua aktivitas perbankan dapat dilakukan hanya lewat genggaman tangan. Cukup melalui m-banking, pengguna bisa membayar tagihan, mentransfer uang, membeli pulsa, bahkan berbelanja tanpa harus datang ke bank. 

Inovasi ini jelas memberikan kemudahan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat bahaya yang tidak boleh diabaikan. Kasus pencurian data pribadi, phishing, hingga pembobolan rekening semakin marak seiring dengan meningkatnya penggunaan layanan digital perbankan. Satu kelalaian kecil saja bisa berakibat fatal pada saldo rekening. 

Laporan dari Indonesia Anti-Scam Center (IASC) pada bulan Mei 2025, seperti dikutip dari Kompas, menunjukkan bahwa ada 135.397 laporan penipuan keuangan online dengan total kerugian korban mencapai sekitar Rp2,6 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat 219.168 rekening dilaporkan terlibat dalam tindak penipuan, dimana 49.316 rekening telah diblokir dengan nilai dana yang berhasil diamankan sekitar Rp163,3 miliar. 

Modus yang paling sering digunakan meliputi phishing, belanja online fiktif, serta penipuan melalui media digital seperti WhatsApp, Instagram, Telegram, TikTok, SMS, dan e-mail. Bahkan beberapa di antaranya sudah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperluas jangkauan kejahatan. Oleh karena itu, memahami cara bertransaksi secara aman melalui m-banking adalah hal yang sangat penting bagi setiap nasabah.

Tips Aman Menggunakan M-Banking

Tips Aman Menggunakan M-Banking
(Ilustrasi: Freepik)

Agar tetap aman dan nyaman dalam bertransaksi, penting bagi pengguna untuk menerapkan langkah-langkah perlindungan yang tepat. Dikutip dari HSBC, berikut 7 tips untuk menjaga keamanan saat menggunakan m-banking:

1. Gunakan Aplikasi Mobile Banking Resmi

Pastikan Anda hanya menggunakan aplikasi m-banking resmi yang dirilis oleh bank melalui website resmi, Google Play Store, atau App Store. Jangan mengunduh aplikasi dari sumber tidak dikenal karena aplikasi palsu sering mengandung malware yang dapat mencuri data pribadi dan informasi finansial Anda.

2. Lindungi Password dan PIN Anda

Password dan PIN adalah bagian terpenting dari keamanan akun m-banking Anda. Jangan pernah membagikannya kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku dari bank karena bank tidak akan pernah memintanya melalui telepon, pesan singkat, maupun e-mail. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk membuat password yang kuat serta sulit ditebak.

3. Jangan Pernah Membagikan Kode OTP

Kode one-time password (OTP) merupakan lapisan keamanan tambahan yang digunakan bank untuk memverifikasi setiap transaksi nasabah. Kode ini bersifat sangat rahasia, hanya berlaku satu kali, dan tidak boleh dibagikan kepada siapa pun termasuk pihak yang mengaku sebagai petugas bank. Jika ada pihak yang meminta kode OTP dengan alasan apa pun, hal tersebut hampir pasti merupakan upaya penipuan. Segera hubungi layanan resmi bank untuk melaporkan aktivitas mencurigakan demi menjaga keamanan akun Anda.

4. Ganti PIN dan Password secara Berkala

Mengganti PIN dan password secara rutin merupakan langkah sederhana, tetapi sangat efektif dalam mencegah penyalahgunaan akun. Lakukan penggantian password dan PIN secara berkala, terutama jika kamu melihat ada indikasi bahwa data login sudah diketahui pihak lain, misalnya, setelah kehilangan ponsel atau mendapati aktivitas mencurigakan pada rekening. Langkah kecil ini akan memperkuat perlindungan terhadap akun m-banking milikmu.

5. Periksa Detail Transaksi Sebelum Konfirmasi

Sebelum menekan tombol “OK” atau “Kirim”, pastikan seluruh detail transaksi, seperti nomor rekening, nama penerima, hingga jumlah dana sudah benar. Kesalahan sekecil apa pun dapat menimbulkan kerugian atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

6. Jangan Bertransaksi Menggunakan Wi-Fi Publik

Jaringan Wi-Fi di tempat umum, seperti kafe, bandara, atau area terbuka sangat rentan terhadap peretasan. Untuk menjaga keamanan data pribadi, gunakan koneksi internet pribadi atau jaringan seluler yang Anda kendalikan sepenuhnya. Jika terpaksa menggunakan jaringan umum, sebaiknya jangan mengakses aplikasi perbankan atau melakukan transaksi keuangan apa pun.

7. Jangan Menggunakan VPN Saat Bertransaksi

VPN (virtual private network) memang sering digunakan untuk menjaga privasi saat mengakses internet. Namun, untuk urusan transaksi keuangan, sebaiknya jangan menggunakan VPN. Mengapa? Karena data yang dikirim lewat VPN akan melewati server pihak ketiga, sehingga ada risiko informasi penting seperti nama pengguna dan kata sandi bisa diakses orang lain. Selain itu, beberapa sistem keamanan bank juga otomatis memblokir akses dari jaringan VPN demi melindungi data nasabah.

Seiring meningkatnya penggunaan layanan digital, kesadaran akan keamanan data menjadi hal yang semakin penting bagi setiap nasabah. Aplikasi m-banking memang menawarkan kemudahan luar biasa mulai dari bayar tagihan hingga transaksi menggunakan QRIS. Namun, tanggung jawab untuk menjaga keamanannya tetap berada di tangan pengguna. Dengan menerapkan berbagai tips di atas dan tetap waspada, Anda tidak hanya melindungi data pribadi, tetapi juga menciptakan rasa nyaman dan aman dalam setiap transaksi finansial pada era digital ini.

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry