
Kamu sudah menjalankan berbagai inisiatif pemasaran, seperti membuat konten secara konsisten , aktif dalam media sosial, memasang iklan, hingga menawarkan promosi menarik. Secara metrik, performa terlihat menjanjikan: jangkauan meningkat, interaksi tinggi, bahkan banyak audiens mulai menunjukkan ketertarikan. Namun, ketika data penjualan dianalisis, hasilnya tidak menunjukkan peningkatan yang sepadan. Ada ketimpangan antara upaya membangun awareness dan hasil akhir dalam bentuk konversi.
Situasi ini cukup umum terjadi, terutama pada bisnis yang masih mengandalkan strategi pemasaran tanpa menyertakan sistem penjualan yang terstruktur. Dalam banyak kasus, penyebab utamanya adalah pemahaman yang kurang tepat tentang dua hal penting dalam proses akuisisi pelanggan: marketing funnel dan sales funnel. Keduanya sering dianggap sama, padahal memiliki fungsi dan peran yang berbeda.
Marketing funnel berfokus pada upaya membangun kesadaran dan ketertarikan calon pelanggan. Sementara sales funnel mengarahkan mereka menuju keputusan pembelian. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting bagi pelaku bisnis agar dapat menyusun strategi tepat pada setiap tahapan perjalanan pelanggan. Dengan pendekatan yang terarah, bisnis tidak hanya mampu menarik lebih banyak prospek, tetapi juga meningkatkan konversi (pembeli menjadi pelanggan setia).
Marketing Funnel: Menarik dan Membangun Kesadaran
Marketing funnel adalah gambaran dari proses atau tahapan yang dilalui pelanggan sejak pertama kali mengenal sebuah produk hingga akhirnya menjadi pelanggan setia. Namun, tidak semua orang yang mengenal brand akan langsung melakukan pembelian. Oleh karena itu, funnel ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan menarik sebanyak mungkin orang ke dalam funnel. Proses ini mencakup aktivitas pemasaran, seperti kampanye melalui media sosial, konten edukatif, iklan digital, SEO (search engine optimization), dan e-mail marketing awal. Intinya adalah marketing funnel bekerja pada tahap atas (top-of-the-funnel), dimana prospek masih berada dalam tahap mengenal dan mengeksplorasi brand atau produk.
Tahapan umum dalam funnel ini meliputi:
- Awareness: calon pelanggan mengenal brand untuk pertama kali,
- Interest: calon pelanggan mulai tertarik pada apa yang ditawarkan,
- Consideration: calon pelanggan mempertimbangkan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Baca penjelasan lebih lengkap di sini: Apa Itu Marketing Funnel dan Mengapa Penting untuk Bisnis
Sales Funnel: Mengonversi dan Mendorong Pembelian
Berbeda dengan marketing funnel, sales funnel lebih fokus pada konversi. Sales funnel adalah sebuah strategi yang menggambarkan tahapan perjalanan calon pelanggan dari tahap pengenalan hingga melakukan pembelian. Tahap ini fokus pada prospek atau calon pelanggan yang sudah menunjukkan minat, kemudian mendorong mereka untuk melakukan pembelian hingga menjadi pelanggan. Funnel ini mencakup aktivitas promosi seperti diskon atau demo produk, agar calon pelanggan yakin untuk memilih produk Anda.
Tahapan dalam funnel ini umumnya meliputi:
- Intent: leads menunjukkan keinginan untuk membeli,
- Evaluation: mereka membandingkan dan menilai produk yang ditawarkan,
- Purchase: proses pembelian terjadi dan transaksi dilakukan.
Baca penjelasan lebih lengkap di sini: Mengenal Sales Funnel: Strategi Efektif untuk Menciptakan Pelanggan yang Loyal
Saling Mendukung dan Melengkapi

Perbedaan antara marketing funnel dan sales funnel sebenarnya sangat tipis karena keduanya saling berkaitan dan sering berjalan berdampingan. Marketing funnel berperan dalam menarik perhatian dan membangun minat calon pelanggan terhadap produk atau layanan. Sedangkan sales funnel berfokus pada proses mengubah minat tersebut menjadi keputusan pembelian. Perbedaan utamanya terletak pada fokus dan tahapan dimana masing-masing funnel bekerja.
Hubungan keduanya sangat erat. Itulah mengapa, dalam praktik bisnis, sering kali sulit memisahkan antara marketing funnel dan sales funnel. Strategi pemasaran yang kuat akan mendukung efektivitas penjualan. Demikian pun sebaliknya. Oleh karena itu, saat membahas strategi berbasis funnel, keduanya cenderung dibicarakan secara bersamaan dan dianggap sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi.
Dua hal ini berjalan beriringan dalam proses membangun hubungan dengan pelanggan hingga melakukan penjualan. Meski keduanya memiliki fokus yang berbeda, keduanya tetap sama-sama penting untuk kesuksesan bisnis. Dengan memahami dan mengoptimalkan kedua funnel ini, bisnis dapat menyusun strategi yang lebih efektif untuk menarik lebih banyak prospek, meningkatkan penjualan, dan menciptakan loyalitas pelanggan.