Pernah mendengar apa itu work life balance? Berdasarkan survei JobStreet Outlook 2022 – 2023: Hiring, Compensation, and Benefit Report, 71% dari para pencari kerja di Asia Tenggara dan Hongkong sampai mengutamakan work life balance tersebut. Dengan total 4000 orang responden dari 7 negara Asia Tenggara dan Hong Kong, hasilnya sangat mengejutkan.
Sebesar 67% dari total responden menyatakan memilih gaji kecil namun memiliki work life balace yang lebih baik. Apa sebenarnya makna dari istilah tersebut? Sebesar apa peranannya? Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dan bagaimana cara yang tepat mewujudkannya? Simak hingga akhir artikel untuk mendapatkan jawaban atas rentetan pertanyaan tersebut secara menyeluruh!
Apa Itu Work Life Balance?
Work life balance adalah kondisi di mana seorang individu yang bekerja dapat membagi waktu dan energi yang dimilikinya untuk aktivitas kerja dan kehidupan pribadi secara seimbang. Tergambarkan langsung dari struktur kata istilah tersebut, yaitu ‘work’ = bekerja, ‘life’ = kehidupan, dan ‘balance’ keseimbangan. Artinya, antara kehidupan dengan pekerjaan harus seimbang.
Saat ini, banyak sekali kasus pribadi yang tidak memiliki work life balance yang baik. Ada yang terlalu sibuk bekerja hingga tidak bisa menyisihkan waktu untuk sekadar mengistirahatkan diri sendiri. Namun, ada pula yang terlalu malas beraktivitas hingga akhirnya tidak produktif dalam bekerja. Ketimpangan terhadap salah satunya jelas menghasilkan dampak buruk.
Manfaat Work Life Balance
Supaya Anda lebih memahami alasan para karyawan sebagaimana hasil riset di awal disebutkan, penting untuk mengetahui lebih terperinci beragam manfaat melakukannya. Apa saja?
Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas
Manfaat pertama dari work life balance adalah meningkatkan kreativitas seseorang dalam pekerjaan yang otomatis juga mempengaruhi produktivitasnya menjadi lebih baik. Sebab, waktu pribadi yang cukup akan membuat otak selalu terasa segar ketika harus kembali bekerja. Kondisi pikiran yang tenang dan bagus semacam itu pasti berhasil menciptakan berbagai macam ide brilian.
Tidak hanya secara mental, tapi fisik dengan istirahat cukup dan kebahagiaan melakukan hal-hal yang disukai juga tentu lebih sehat dan bugar. Sehingga, tenaga untuk bekerja kemudian juga menjadi lebih baik. Performa karyawan dengan work life balance yang bagus faktanya berbeda dengan pegawai yang banyak tekanan atau individu pemalas saat bekerja.
Baca juga: Bikin Betah! Ini Tips Ciptakan Lingkungan Kerja yang Produktif
Memiliki Pengambilan Keputusan dan Problem Solving yang Bagus
Pekerja yang tidak mengalami tekanan maupun stress di tempat kerja otomatis kondisi kesehatan mentalnya juga pasti lebih stabil. Mereka selalu tenang dalam menghadapi situasi krisis dan melakukan pengambilan keputusan bijak sekaligus menyelesaikan masalah secara tuntas. Itulah kualitas lain yang dapat diberikan karyawan terhadap perusahaan bila work life balance mereka bagus.
Memiliki Antusiasme Setiap Kembali Bekerja
Menerapkan apa itu work life balance juga membantu menjaga antusiasme seseorang dalam bekerja. Rasa bosan bisa muncul karena tubuh lelah dan faktor itulah yang tidak disadari oleh banyak orang. Padahal, kehilangan antusiasme terhadap pekerjaan justru akan mempengaruhi kinerjanya secara keseluruhan. Tidak lagi kreatif, inovatif, serta sangat lambat dalam menjalankan pekerjaannya.
Baca juga: Entrepreneur Wajib Tahu! Ini 8 Tips Bikin Tim Kerja yang Solid
Memiliki Kehidupan Sosial yang Lebih Baik
Dengan keseimbangan antara waktu pribadi dengan pekerjaan, kehidupan sosial Anda juga bisa jadi lebih baik dari sebelumnya. Baik hubungan di kantor dengan para rekan kerja yang terjalin harmonis, maupun kehidupan sosial di luar kantor. Tidak ada persaingan saling menjatuhkan maupun kegagalan hubungan pribadi karena semuanya dapat terjaga dengan sangat baik.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Work Life Balance
Adapun work life balance dapat tercipta pada kehidupan seseorang rupanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, bukan hanya kesibukan berlebih ketika bekerja:
- Karakteristik kepribadian di mana seseorang yang memiliki rasa percaya diri lebih baik akan lebih mampu menciptakan keseimbangan dalam kehidupan prbadi dan pekerjaan. Sedangkan pribadi yang insecure cenderung sulit karena tidak akan pernah merasa puas terhadap pekerjaannya sendiri.
- Karakteristik keluarga, terutama yang setiap hari berjumpa. Bila keluarga tersebut harmonis, mewujudkan work life balance menjadi lebih mudah karena tidak ada tuntutan berlebihan terhadap seseorang untuk memaksakan diri mencapai titik khusus pada pekerjaannya.
- Karakteristik pekerjaan yang mayoritas terkait lingkungan kerja itu sendiri apakah toxic atau baik. Lingkungan kerja yang bagus tentu akan lebih mempermudah dan mendukung terwujudnya keseimbangan kerja dengan pribadi.
- Sikap atau pandangan pribadi juga mempengaruhi work life balance. Jika Anda merasa keseimbangan itu penting, maka Anda akan mengusahakannya terwujud. Namun bila tidak, maka akan bekerja tanpa henti – bahkan tengah sakit sekalipun.
Cara Mewujudkan Work Life Balance
Lalu, bagaimana cara supaya work life balance dapat terwujud untuk seluruh individu yang bekerja? Pada dasarnya, keseimbangan tersebut bisa tercapai melalui beberapa langkah sederhana ini:
- Mengatur jam kerja dan disiplin dalam menaatinya. Tidak ada istilah overtime atau lembur. Bila ada pekerjaan yang belum selesai, maka bisa dikerjakan pada waktu kerja esok hari.
- Menerapkan gaya hidup sehat mulai dari istirahat cukup minimal 8 jam sehari saat malam, banyak minum air putih, konsumsi makanan ‘4 sehat 5 sempurna’ dan secara rutin, rajin berolahraga. Tentu saja juga menghindari hal-hal yang dapat merusak seperti rokok atau alkohol.
- Tegas menolak melakukan sesuatu yang sifatnya tidak penting dan dapat mengganggu pembagian waktu kerja dan kehidupan pribadi yang telah disusun sebelumnya. Contohnya, undangan menghadiri suatu pesta di luar kota pada hari dan jam kerja.
- Memanfaatkan teknologi dengan baik untuk memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan sehingga bisa lebih cepat selesai namun dengan kualitas hasil yang tetap bagus. Contohnya mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI) sebagai asisten virtual saat bekerja.
- Tidak menyepelekan jatah cuti dan mengambilnya sesuai dengan hak yang didapat dari perusahaan setiap tahun. Gunakan untuk pergi berlibur dan menikmatinya supaya kembali dalam kondisi tubuh dan pikiran yang lebih segar saat bekerja.
Pemaparan yang jelas tentang apa itu work life balance, bukan? Jangan ragu untuk memulai langkah dalam mewujudkan keseimbangan tersebut dalam hidup Anda atau lingkungan kerja yang menjadi tanggung jawab Anda mulai sekarang. Sedangkan untuk keseimbangan finansial dalam bisnis UMKM, serahkan pada YUKK sebagai payment gateway terbaik untuk mengelolanya.