Masyarakat Indonesia banyak yang mempercayai anggapan kalau banyak anak banyak rezeki. Oleh karenanya, masyarakat di zaman dulu rata-rata memiliki anak dengan jumlah cukup banyak. Kini, situasinya berubah dan muncul fenomena childfree di tengah himpitan ekonomi yang sulit. Namun, apa benar childfree bikin hidup hemat?
Mengapa Muncul Fenomena Childfree?
Childfree merupakan konsep yang menjadi pilihan ketika pasangan suami istri memutuskan untuk tidak memiliki anak. Setiap pasangan mempunyai berbagai alasan tersendiri terkait keputusan tersebut, termasuk di antaranya adalah alasan ekonomi dan pekerjaan.
Konsep childfree berawal keinginan para wanita yang ingin fokus meniti karier. Tren ini bermula di dunia barat pada tahun 1800-an dan mulai muncul di Indonesia sejak pengenalan alat kontrasepsi. Dalam beberapa tahun terakhir, konsep childfree pun banyak diadopsi oleh masyarakat perkotaan.
Alasan Banyak Pasangan Memilih Childfree
Ada berbagai faktor yang memicu pasangan suami istri di perkotaan memilih untuk menerapkan gaya hidup childfree, di antaranya adalah:
Kondisi Finansial yang Tidak Mendukung
Apa benar childfree bikin hidup hemat? Pertanyaan ini kerap menjadi hal yang pertama kali dilontarkan ketika seseorang memilih untuk childfree. Apalagi, mayoritas pasangan memang memilih childfree dengan alasan keuangan yang kurang mendukung.
Ditambah lagi, biaya hidup dan membesarkan anak di perkotaan sangatlah besar. Ada banyak biaya yang perlu Anda perhitungkan ketika memiliki anak, di antaranya adalah:
- Biaya perawatan kehamilan
- Biaya persalinan
- Biaya saat menyusui anak
- Biaya pendidikan anak
- Biaya kebutuhan hidup anak
Kalau ditotal secara keseluruhan, angka tersebut bisa sangat besar, mencapai miliaran. Nominalnya dapat semakin bertambah ketika Anda tinggal di kota besar dengan biaya hidup tinggi seperti Jakarta.
Baca juga: 6 Tips Jitu Cara Ajak Pasangan Bicara Tentang Keuangan
Tidak Mau Pusing Urusan Parenting
Faktor selanjutnya yang menjadi pemicu kenapa banyak orang memilih childfree adalah karena enggan berhadapan dengan situasi kompleks saat membesarkan anak. Apalagi, tuntutan orang tua dalam membesarkan anak di era modern seperti sekarang sangatlah tinggi.
Ada ilmu parenting tersendiri yang harus dipelajari ketika ingin membesarkan anak. Ditambah lagi, parenting merupakan menuntut setiap orang tua untuk mau repot dalam mengasuh anak. Di sisi lain, mereka sudah terlalu sibuk dengan berbagai aktivitas di tempat kerja dan kegiatan lainnya.
Keinginan Untuk Hidup dengan Kebebasan
Selanjutnya, ada pula alasan childfree karena pasangan suami istri yang ingin beraktivitas secara bebas layaknya ketika masih berpacaran. Tanpa kehadiran seorang anak, mereka dapat melakukan berbagai kegiatan.
Ketika mempunyai anak, aktivitas pasangan bakal terbatas. Mereka harus mengedepankan kebutuhan anak. Di sisi lain, pasangan childfree mempunyai berbagai keinginan yang masih belum mereka penuhi.
Punya Riwayat Penyakit yang Menurun
Pasangan suami istri ada pula yang memilih untuk childfree karena pertimbangan kesehatan. Contohnya adalah ketika salah satu pasangan, baik istri maupun suami, ternyata memiliki riwayat penyakit keturunan.
Beberapa jenis penyakit yang bisa menurun dari garis keturunan di antaranya adalah:
- Diabetes tipe 1
- Hemofilia
- Alzheimer
- Thalasemia
- Kanker
- Gangguan mental seperti sindrom down, ADHD, atau autisme
Trauma dengan Latar Belakang Keluarga
Berikutnya, ada problem berkaitan dengan trauma masa lalu yang membuat seseorang memilih untuk childfree. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang mengalami masa kecil yang kurang bahagia dan bahkan harus setiap hari berhadapan dengan orang tua toxic.
Masalah Maternal Instinct
Maternal instinct merupakan naluri alami dari seorang wanita untuk memiliki dan tahu cara mengasuh anak. Naluri ini dapat muncul secara alami tanpa dipengaruhi oleh kebutuhan, keinginan, maupun pengalaman.
Hanya saja, ada kalanya seorang wanita memiliki permasalahan terkait maternal instinct. Permasalahan tersebut membuat mereka tidak mempunyai hasrat atau keinginan untuk memiliki anak.
Apa Benar Childfree Bisa Bikin Hidup Lebih Hemat?
Lalu, bagaimana terkait keputusan seseorang untuk childfree dengan alasan finansial? Apa benar childfree bikin hidup hemat? Untuk bisa memahaminya secara menyeluruh, Anda perlu memahami kelebihan dan kekurangan childfree sebagai berikut:
Kelebihan Childfree
- Dapat lebih fokus untuk mencapai kebahagiaan pribadi dan pasangan
- Beban yang relatif lebih ringan, baik beban finansial maupun sosial
- Wujud nyata dalam mendukung upaya dalam mengurangi populasi dunia
Baca juga: Tips Ampuh & Efektif Mengelola Stres Akibat Masalah Keuangan
Kekurangan Childfree
- Berhadapan dengan risiko kesepian saat usia mulai bertambah dan akan merasa terisolasi
- Tak memiliki garis keturunan yang dapat mewarisi pengetahuan, nilai, maupun kekayaan
- Risiko kehidupan masa tua yang membosankan dan terasa sepi
Apakah Memilih Untuk Childfree Adalah Keputusan yang Tepat?
Dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut, lantas apakah mereka yang memutuskan untuk childfree sudah tepat? Jawabannya bisa bervariasi. Anda harus paham kalau childfree merupakan keputusan yang bersifat personal.
Jadi, kalau ada orang yang memutuskan untuk menerapkan konsep childfree dalam keluarga, maka itu sepenuhnya adalah hak dia sebagai seorang manusia. Apalagi, orang tersebut memiliki situasi tersendiri yang membuatnya memutuskan untuk childfree.
Dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut, Anda sudah bisa memperoleh gambaran lengkap tentang childfree, kan? Pilihan sepenuhnya ada di tangan masing-masing personal, baik memilih untuk childfree maupun ingin punya anak.
Selain tentang childfree, ada tips penting terkait pengelolaan usaha yang menarik untuk Anda ketahui. Tips tersebut adalah penggunaan layanan payment gateway terbaik untuk UMKM di Indonesia, yakni YUKK Payment Gateway untuk kemudahan cara pembayaran.
Dengan memanfaatkan YUKK Payment Gateway, Anda dapat menawarkan berbagai cara pembayaran yang praktis dan cepat kepada para pelanggan. Dengan begitu, usaha dapat berjalan lancar tanpa banyak gangguan.