Cara Membuat Value Proposition yang Efektif dan Bikin Pelanggan Tertarik

cara membuat value proposition
(Ilustrasi: Freepik)

Membuat pelanggan memahami alasan memilih produk Anda bukan hal yang mudah. Dengan banyaknya pesaing di pasar, bisnis perlu menunjukkan apa yang membedakan produk atau layanan mereka dari kompetitor. Inilah yang disebut value proposition. Value proposition adalah pernyataan singkat yang menjelaskan mengapa seseorang sebaiknya memilih suatu produk atau layanan, dengan menyoroti manfaat utama yang akan diperoleh dan apa yang membuatnya berbeda dari pesaing.

Baca selengkapnya di artikel: Apa Itu Value Proposition? Pengertian dan Pentingnya untuk Bisnis Modern

Dengan strategi yang tepat, setiap bisnis besar maupun kecil, bisa merancang value proposition yang relevan dan menarik bagi target pelanggannya.  Proses ini mencakup penyusunan pesan utama yang ingin disampaikan kepada pelanggan serta penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Selain itu, bisnis perlu menentukan cara penyampaian yang efektif melalui berbagai kanal pemasaran. Langkah-langkah ini membantu bisnis menonjol di pasar, membuat pelanggan merasa dimengerti, dan mendorong mereka untuk tetap setia.

Cara Membuat Value Proposition yang Kuat

Sebelum merumuskan value proposition yang kuat, penting untuk memahami prosesnya secara bertahap. Value proposition yang efektif tidak muncul begitu saja; ia dibangun berdasarkan pemahaman mendalam tentang perusahaan, pelanggan, dan pasar. Dengan pendekatan yang sistematis, bisnis dapat menyusun pesan yang jelas, relevan, dan menarik bagi target audiens. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa diikuti:

1. Pahami Visi dan Misi Perusahaan

Sebelum membuat value proposition, pahami visi, misi, dan tujuan bisnis. Ketahui:

  • Alasan perusahaan berdiri
  • Tujuan jangka pendek dan panjang
  • Identitas dan karakter brand

Pesan yang selaras dengan visi dan misi membuat value proposition lebih meyakinkan dan konsisten. Misalnya, jika misi perusahaan adalah menyediakan produk ramah lingkungan, pesan harus menekankan aspek keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.

2. Lakukan Riset Pelanggan

Value proposition yang baik harus relevan dengan kebutuhan pelanggan. Untuk itu, lakukan riset untuk mengetahui:

  • Masalah atau kebutuhan utama pelanggan
  • Preferensi dan gaya hidup mereka
  • Apa yang mereka hargai dari produk sejenis

Metode riset bisa berupa survei, wawancara, focus group, atau analisis tren pasar. Dengan data ini, bisnis bisa menyesuaikan pesan agar sesuai dengan harapan pelanggan.

3. Analisis Kompetitor

Untuk menonjol di pasar, pahami produk atau layanan pesaing:

  • Apa keunggulan dan kelemahan mereka?
  • Apa yang bisa dijadikan Unique Selling Proposition (USP)?

USP adalah nilai unik yang hanya dimiliki produk Anda. Misalnya, jika semua pesaing menawarkan pengiriman dalam 3 hari, USP Anda bisa “pengiriman dalam 1 hari.” Hal ini membuat produk lebih menonjol dan menarik.

4. Tunjukkan Manfaat dan Kemudahan

Value proposition harus menekankan manfaat nyata yang diperoleh pelanggan, bukan hanya fitur. Misalnya:

  • Kemudahan penggunaan produk
  • Solusi terhadap masalah pelanggan
  • Layanan tambahan yang unik

Elemen Penting dalam Value Proposition

cara membuat value proposition
(Ilustrasi: Freepik)

Value proposition harus menekankan manfaat nyata bagi pelanggan, supaya mereka langsung mengerti mengapa memilih produk atau layanan Anda. Berikut ini adalah elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan, dikutip dari Gramedia:

  1. Inovasi (Newness)
    Produk yang menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sudah ada di pasar lebih menarik bagi pelanggan. Kebaruan bisa berupa fitur inovatif, cara kerja yang lebih efisien, atau teknologi yang belum dimiliki pesaing. Inovasi ini membuat pelanggan penasaran dan ingin mencoba produk Anda.
  2. Kinerja (Performance)
    Kinerja menunjukkan seberapa baik produk melakukan fungsinya dan memenuhi harapan pelanggan. Hal ini mencakup keandalan, kecepatan, dan kualitas hasil. Produk dengan kinerja tinggi meningkatkan kepuasan, membangun kepercayaan, dan membuat pelanggan lebih mungkin menjadi pengguna setia.
  3. Kustomisasi (Customization)
    Produk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau preferensi pelanggan terasa lebih personal dan bernilai. Misalnya, menyesuaikan fitur, paket, atau layanan agar cocok dengan preferensi pengguna membuat pelanggan merasa produk dibuat khusus untuk mereka.
  4. Pemecahan Masalah (Problem-Solving)
    Produk yang benar-benar membantu menyelesaikan masalah pelanggan memiliki nilai lebih. Fokus pada solusi nyata membuat pelanggan lebih menghargai produk dibanding sekadar fitur yang tidak jelas manfaatnya.
  5. Desain (Design)
    Desain memengaruhi pengalaman dan kesan pelanggan terhadap produk. Desain yang menarik, ergonomis, dan mudah digunakan meningkatkan kenyamanan, kepuasan, dan kesan profesional terhadap brand.
  6. Brand (Merek)
    Merek yang kuat menambah kepercayaan dan reputasi produk. Produk dari brand terkenal biasanya diasosiasikan dengan kualitas dan kredibilitas, serta dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
  7. Harga (Price)
    Harga harus seimbang dengan kualitas dan manfaat yang diberikan. Produk dengan harga wajar tapi tetap berkualitas lebih mudah menarik perhatian. Sebaliknya, harga terlalu tinggi tanpa keunggulan jelas bisa membuat pelanggan ragu.
  8. Kemudahan Akses (Accessibility)
    Pastikan pelanggan bisa mendapatkan produk atau layanan dengan mudah. Ini mencakup lokasi distribusi, layanan pengiriman, purna jual, dan klaim garansi. Semakin mudah diakses, semakin tinggi nilai produk, dan semakin besar kemungkinan pelanggan merekomendasikannya.

Contoh Value Proposition

Beberapa brand terkenal sudah menunjukkan bagaimana value proposition bekerja. Gojek, misalnya, hadir dengan berbagai layanan untuk kebutuhan harian masyarakat dengan tagline “Pasti Ada Jalan”. Value proposition yang ditawarkan adalah kemudahan, kecepatan, dan keandalan dalam menyediakan layanan transportasi, pengiriman makanan, dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Brand ini juga mengintegrasikan banyak layanan dalam satu aplikasi, sehingga pelanggan bisa menyelesaikan berbagai kebutuhan hanya dengan satu platform.

Contoh lain adalah Indomie, salah satu mie instan paling populer di Indonesia, dengan tagline “Indomie seleraku”. Value proposition Indomie menekankan kelezatan produk, berbagai pilihan rasa yang menggugah selera, serta kualitas yang terjamin. Produk ini juga mudah disiapkan, sehingga pelanggan merasa praktis sekaligus puas setiap kali menikmatinya.

Menyusun value proposition yang kuat adalah langkah penting agar bisnis Anda bisa menonjol di tengah persaingan. Dengan memahami visi dan misi perusahaan, mengenal kebutuhan pelanggan, menganalisis kompetitor, dan menekankan manfaat nyata produk, bisnis dapat menyampaikan pesan yang jelas dan relevan. Ingat, value proposition yang efektif tidak harus panjang atau rumit yang terpenting adalah singkat, mudah dipahami, dan langsung menjawab kebutuhan pelanggan. Dengan strategi ini, pelanggan akan lebih mudah percaya, memilih produk Anda, dan tetap setia dalam jangka panjang.

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry