Instrumen investasi yang aman dan menguntungkan cukup beragam. Deposito adalah salah satunya. Dengan memahami seluk-beluk apa itu deposito secara menyeluruh, Anda bisa menjadikan instrumen ini sebagai aset investasi yang menjanjikan.
Deposito merupakan produk perbankan yang memungkinkan Anda untuk melakukan penyetoran dana secara berkala. Selanjutnya, Anda bisa memperoleh keuntungan berupa nilai suku bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Hanya saja, Anda tidak bisa melakukan penarikan dana deposito sesuka hati seperti halnya tabungan. Dana deposito hanya bisa Anda tarik dalam jangka waktu sesuai ketentuan awal. Kalau Anda melakukan penarikan dana lebih awal, terdapat biaya penalti yang perlu dibayarkan.
Jenis-Jenis Deposito
Setelah mengenal apa itu deposito, Anda bisa menggunakan instrumen investasi ini dalam beberapa jenis, di antaranya:
1. Deposito Berjangka Biasa
Jenis pertama adalah deposito berjangka. Deposito ini mempunyai karakteristik utama pada durasi penyimpanan dana di bank. Terdapat berbagai pilihan jangka waktu penyimpanan dana deposito, mulai dari bulanan hingga tahunan.
Pemilik deposito berjangka bisa memperoleh keuntungan dari bunga. Pihak bank akan menetapkan nilai bunga yang bisa Anda dapatkan selama periode deposito. Hanya saja, Anda akan memperoleh penalti dari bank ketika melakukan penarikan sebelum periode deposito.
2. Deposito Valas
Selanjutnya, Anda dapat pula mengenal apa itu deposito valas. Perbedaan utama antara deposito valas dengan deposito berjangka biasa adalah jenis mata uang yang Anda simpan. Dalam deposito valas, Anda melakukan penyimpanan dana berupa mata uang asing.
Kepemilikan deposito valas menawarkan keuntungan tidak hanya dari tingkat bunga. Namun, Anda bisa pula memperoleh profit dari kenaikan nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah. Meski begitu, tak menutup kemungkinan pergerakan nilai tukar tersebut dapat pula menimbulkan kerugian.
3. Deposito Syariah
Anda juga bisa menggunakan deposito syariah. Apa itu deposito syariah? Karakteristik utama dari deposito syariah terletak pada prinsip ekonomi syariah yang tidak memberlakukan bunga.
Meski tidak menetapkan bunga, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari investasi deposito syariah. Keuntungan tersebut bisa Anda peroleh dalam bentuk bagi hasil dari aktivitas perdagangan halal atau proyek yang potensial.
Dalam praktiknya, pihak bank akan memberikan perjanjian dengan nasabah saat pengajuan deposito. Dari situ, Anda bisa mengetahui seberapa besar persentase bagi hasil yang didapatkan.
Baca juga: Pemula Jangan Bingung! Ayo Pahami Apa Itu Fintech Syariah
4. Deposito Rollover dan Auto-Renewal
Terakhir, Anda bisa juga menjumpai jenis deposito auto-renewal dan rollover. Kedua produk deposito ini memungkinkan Anda untuk memperoleh perpanjangan ketika telah memasuki jatuh tempo.
Perbedaan utama antara deposito auto-renewal dan rollover terletak pada proses pengajuan perpanjangannya. Deposito rollover bisa Anda perpanjang dengan melakukan pengajuan kepada bank.
Sementara itu, deposito auto-renewal memiliki sistem perpanjangan otomatis ketika memasuki jatuh tempo. Jangka waktu perpanjangan memiliki durasi yang sama atau setara sesuai dengan durasi sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Deposito
Dalam memahami apa itu deposito, Anda perlu mengenal kelebihan dan kekurangannya secara menyeluruh.
A. Kelebihan Deposito
- Jaminan keamanan dana. Deposito termasuk instrumen investasi dengan risiko kecil yang ramah bagi investor pemula. Hal ini tak lepas dari adanya jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Tingkat suku bunga tinggi. Dibandingkan dengan tabungan, angka bunga deposito relatif lebih besar. Nilai bunga tersebut bersifat tetap dan bank akan menentukannya saat awal pengajuan deposito.
- Dapat dijadikan sebagai jaminan. Anda bisa memanfaatkan deposito sebagai jaminan untuk pengajuan pinjaman. Namun, ketika digunakan sebagai jaminan nilai keuntungan dari bunga bisa hilang karena adanya bunga kredit pinjaman yang perlu Anda bayarkan.
B. Kekurangan Deposito
Sementara itu, kekurangan yang perlu Anda perhatikan dari investasi deposito, yakni:
- Pencairan dana yang tidak fleksibel. Anda tidak bisa melakukan pencairan dana deposito secara bebas. Anda perlu menunggu sampai jatuh tempo. Kalau tidak, terdapat biaya denda yang perlu Anda bayar.
- Nilai keuntungan relatif rendah. Bunga deposito memang lebih tinggi dibanding tabungan. Hanya saja, nominal tersebut relatif masih lebih rendah dibandingkan dengan aset investasi lain.
- Risiko inflasi dan pajak. Investasi deposito memiliki risiko terdampak inflasi. Akibatnya, nilai uang dapat berkurang. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan biaya pajak yang cukup tinggi.
Bagaimana Cara Menabung Deposito?
Setelah mengetahui apa itu deposito dan jenis-jenisnya, Anda sudah memiliki gambaran lengkap tentang instrumen investasi ini. Lalu, bagaimana kalau ingin mengajukan deposito ke bank? Caranya mudah. Anda bisa datang secara langsung ke kantor bank terdekat dan melengkapi persyaratan.
Beberapa persyaratan umum dalam proses pengajuan deposito di antaranya adalah:
- Kartu identitas pribadi, berupa KTP, paspor, atau SIM
- Punya rekening di bank
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Melakukan pengisian formulir pengajuan deposito
- Melakukan penyetoran dana minimal deposito sesuai ketentuan dari pihak bank
Biar Anda bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dari investasi deposito, pertimbangkan untuk melakukan riset terhadap tingkat suku bunga yang ditawarkan. Dengan begitu, Anda bisa menemukan bank yang menawarkan deposito dengan suku bunga tinggi.
Selanjutnya, Anda pun bisa memanfaatkan keuntungan dari hasil investasi deposito untuk berbagai kebutuhan. Misalnya, Anda ingin mengembangkan usaha sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Salah satu upaya dalam memberi kenyamanan pelanggan bisa Anda lakukan dengan YUKK Payment Gateway.
YUKK merupakan fasilitas payment gateway terbaik di Indonesia yang secara khusus ditujukan bagi para pelaku UMKM. Dengan YUKK, Anda dapat melakukan pemrosesan berbagai jenis pembayaran cukup dalam satu dashboard. Praktis, ekonomis, dan modern.
