YUKK Payment Gateway: Waspada & Kenali Modus Penipuan Online yang mencatut nama YUKK

(Ilustrasi: Dok. YUKK PG)

YUKK Payment Gateway berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan setiap transaksi Anda. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, kami menyajikan panduan ini untuk membantu Anda memahami bahwa saat ini, penipu semakin pintar. Hanya dengan pesan singkat melalui SMS, WhatsApp, atau media sosial, mereka bisa melancarkan aksi penipuan dengan mudah. Modusnya terlihat sederhana, tapi sangat efektif. Mereka, misalnya, menyamar sebagai pihak bank dan mengirim pesan yang terdengar resmi seperti “Selamat siang, nasabah yang terhormat. Kami dari Bank XXX. Ada transaksi mencurigakan di rekening Anda.

Banyak orang terkecoh karena pesan yang mereka kirimkan terlihat meyakinkan. Lengkap dengan logo bank, bahasa yang formal, dan nada yang mendesak. Karena panik, tidak sedikit yang langsung mengeklik tautan tersebut tanpa berpikir panjang. Padahal, di situlah jebakannya. Hanya dengan satu klik, orang menjadi korban. Informasi penting seperti nomor kartu, PIN, bahkan kode OTP bisa jatuh ke tangan pelaku. Dalam hitungan menit, saldo rekening terkuras.

Seiring waktu, modus kejahatan dalam jaringan pun makin canggih. Tidak hanya melalui  SMS berisi undian palsu, para pelaku kini menyamar sebagai pihak bank, layanan e-commerce, hingga institusi pemerintah demi menjebak korban. Salah satu metode paling umum dan merugikan adalah phishing, yang tak hanya mengecoh secara teknis, tapi juga secara emosional, sehingga membuat korban percaya bahwa  mereka sedang berinteraksi dengan pihak yang sah dan terpercaya.

Memahami Apa Itu Phishing: Modus Penipuan Online yang Merugikan

Phishing adalah salah satu bentuk penipuan yang dilakukan secara online. Istilah ini diambil dari kata fishing dalam bahasa Inggris yang berarti “memancing”. Istilah ini merujuk pada metode yang digunakan pelaku untuk “memancing” korban agar secara tidak sadar memberikan informasi sensitif, seperti data pribadi, informasi akun, data keuangan, hingga identitas kesehatan atau perusahaan. Data-data itu kemudian digunakan pelaku untuk melakukan kejahatan, seperti pencurian identitas, pembobolan akun, dan pencurian uang. Meski terlihat sederhana, phishing kerap mengecoh karena dibungkus dengan tampilan resmi dan meyakinkan. 

Kasus phishing masih marak terjadi di Indonesia. Hingga awal Februari 2025 lalu, seperti dikutip dari  Tempo, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima 70.390 laporan tentang rekening yang terindikasi penipuan sejak peluncuran Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) pada 22 November 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.980 rekening (sekitar 28 persen) berhasil diblokir. 

Total kerugian masyarakat akibat kasus penipuan secara online selama periode tersebut mencapai Rp700,2 miliar. Namun, yang berhasil diblokir OJK hanya sekitar Rp106,8 miliar. Data ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman phishing bagi masyarakat.

Modus Phishing yang Sering Digunakan

Modus phising (Ilustrasi: Freepik)

Penipuan secara online di sektor perbankan semakin beragam dan sulit dikenali. Berikut beberapa jenis penipuan yang paling sering terjadi, lengkap dengan contoh kasusnya agar kamu lebih waspada:

1. Phishing (melalui e-mail, SMS, atau WhatsApp)

Phishing adalah teknik penipuan yang memanfaatkan pesan palsu seolah berasal dari bank atau institusi resmi. Pesan ini biasanya mengandung tautan yang mengarahkan korban ke situs tiruan dan meminta data pribadi korban.

Contoh:
Kamu menerima SMS dari “BANK_ABC” yang menyebutkan ada aktivitas mencurigakan dalam rekeningmu dan mengarahkan kamu ke tautan tertentu untuk “verifikasi akun”. Jika kamu klik dan masukkan data, maka informasi itu akan jatuh ke tangan penipu.

2. Vishing (voice phishing via telepon)

Vishing adalah bentuk penipuan yang dilakukan melalui panggilan suara. Pelaku menyamar sebagai petugas bank dan memanfaatkan kepanikan korban untuk meminta data sensitif seperti OTP atau PIN.

Contoh:
Seseorang mengaku dari bank menelepon Anda dan berkata: “Ada transaksi mencurigakan di rekening Anda. Tolong sebutkan kode OTP untuk kami batalkan.” Padahal OTP itu digunakan pelaku untuk mengambil alih akun kamu.

4. Undian atau hadiah palsu

Modus ini sering menyasar psikologi korban dengan menawarkan hadiah palsu. Korban diminta membayar “biaya administrasi” untuk mengklaim hadiah yang sebenarnya tidak pernah ada.

Contoh:
Kamu mendapat pesan WhatsApp yang mengklaim kamu menang mobil dari bank ternama. Kamu diminta mentransfer sejumlah uang sebagai biaya pengiriman. Setelah uang dikirim, pengirim hilang tanpa jejak.

5. QRIS palsu

QRIS palsu digunakan oleh pelaku untuk mengalihkan dana pembayaran ke rekening mereka. Biasanya dilakukan dengan menempelkan stiker QRIS palsu di atas QRIS asli milik pedagang.

Contoh:
Saat hendak membayar makanan atau minuman di kafe, kamu scan QRIS yang ditempel di meja. Tanpa kamu sadari, itu QRIS palsu dan uang kamu masuk ke rekening penipu, bukan ke kasir kafe tersebut.

Cara Menghindari Phishing dan Menjaga Keamanan Digital Anda

Phishing makin marak terjadi dan sering kali menyasar orang-orang yang kurang waspada . Modusnya semakin canggih, mulai dari pesan yang seolah resmi hingga tautan atau link palsu yang terlihat meyakinkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah sederhana yang bisa melindungi diri dari kejahatan ini.

  1. Jangan sembarangan klik link
    Banyak penipuan datang lewat SMS, WhatsApp, atau e-mail yang berisi tautan palsu. Selalu periksa alamat situs (URL). Sebelum kamu klik, pastikan situs tersebut resmi dan tidak mencurigakan.
  2. Waspadai pesan mengatasnamakan bank atau instansi
    Penipu sering menyamar sebagai pihak bank, kurir, atau instansi pemerintah. Mereka biasanya meminta data pribadi seperti PIN, OTP (One-Time Password), atau nomor rekening. Ingat: pihak resmi tidak pernah meminta informasi penting lewat pesan singkat.
  3. Periksa keamanan situs (https & Gembok)
    Saat membuka situs web, pastikan alamatnya diawali dengan https:// dan ada ikon gembok. Ini menunjukkan bahwa koneksi aman dan situs itu bukanlah situs palsu.
  4. Gunakan antivirus dan update aplikasi secara berkala
    Pastikan perangkat kamu terlindungi dengan antivirus yang aktif. Selalu perbarui aplikasi dan sistem operasi agar terlindung dari celah keamanan terbaru.
  5. Jangan mudah tergiur hadiah atau promo yang fantastis
    Penipu sering menawarkan hadiah besar atau promo palsu untuk “memancing” korban memberikan datanya. Jika promosi itu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

Terlanjur Jadi Korban? Cara Lapor Penipuan Online dan Mengamankan Akun

Kalau kamu merasa telah tertipu atau menjadi korban phishing, jangan panik. Segera ambil langkah cepat seperti ubah password semua akun penting. Kalau ada transaksi mencurigakan atau tidak kamu kenali di rekening, segera hubungi layanan pelanggan bank dan minta pemblokiran sementara. Setelah itu, datangi kantor cabang bank untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kamu juga dapat melapor melalui aduannomor.id serta menyampaikan laporan kepada pihak berwenang sebagai bagian dari proses investigasi. Laporan bisa kamu sampaikan kepada kepolisian, Bank Indonesia, OJK, atau lembaga resmi lainnya agar kasusmu bisa ditindaklanjuti.

Phishing tidak memilih korban. Bahkan orang yang merasa “melek teknologi” pun bisa mengalaminya jika lengah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperbarui pengetahuan soal keamanan digital dan membagikannya kepada orang sekitar. Tetap waspada terhadap segala bentuk komunikasi yang mencurigakan dan jangan mudah percaya hanya karena tampilannya terlihat meyakinkan. Ingatlah bahwa menjaga keamanan digital adalah tanggung jawab kita bersama.

Waspada Penipuan: Ini Kanal Resmi YUKK Payment Gateway

Kalau kamu menemukan informasi, tautan, atau ajakan yang mengatasnamakan YUKK Payment Gateway, tapi kamu merasa bahwa tautan atau ajakan itu mencurigakan, jangan langsung percaya. Selalu pastikan keasliannya terlebih dahulu. Segera hubungi tim layanan pelanggan melalui 0851-2243-0191 atau e-mail info@yukk.co.id.

Informasi tentang YUKK Payment Gateway dapat Anda ketahui melalui website resmi dengan alamat yukk.co.id dan melalui media sosial: Instragram @yukk_id, TikTok @yukk_id, LinkedIn YUKK Indonesia, dan Facebook YUKK Indonesia. Selain itu, Anda dapat mengecek informasi dan merek dagang PT Yukk Kreasi Indonesia dalam Pangkalan Data Kekayaan Intelektual dengan nomor registrasi IDM001027595 atas nama YUKK PAYMENT GATEWAY.

Lebih baik waspada daripada menyesal belakangan. Tetap hati-hati dan lindungi datamu!

#YUKKPaymentGateway #GenerasiCashless #WaspadaPenipuan

0
like
0
love
0
haha
0
wow
0
sad
0
angry