Meningkatnya penggunaan media sosial membuat pergeseran kegunaan media sosial, yang awalnya sebagai alat berbagi keseharian menjadi salah satu alat pemasaran yang paling efektif. Salah satunya adalah strategi pemasaran menggunakan User Generated Content (UGC). Konten ini biasanya dibuat oleh pelanggan tanpa paksaan dari pihak perusahaan atau merek dan dipublikasikan di media sosial, situs web, forum, atau platform lainnya.
Konten yang dibuat secara sukarela oleh pelanggan merek membuat calon pelanggan lainnya lebih merasa “teryakinkan” karena minim akan konten “hardsell”. Tidak jarang juga sebelum membeli sebuah merek, calon pelanggan sering melakukan riset singkat tentang pengalaman pelanggan menggunakan sebuah merek tertentu. Oleh sebab itu, UGC menjadi salah satu strategi yang cukup efektif untuk dilakukan.
Apa Itu User Generated Content?
UGC, atau User Generated Content, adalah konten yang dibuat dan dibagikan oleh konsumen merek daripada merek itu sendiri. UGC dapat mencakup berbagai jenis materi seperti foto, video, penilaian, ulasan, testimoni, unggahan media sosial, artikel blog, dan lain-lain. Konten ini diproduksi secara sukarela oleh pelanggan yang terlibat dengan produk atau layanan merek dan kemudian membagikan pengalaman, pendapat, atau ekspresi kreatif mereka secara online.
Secara keseluruhan, User Generated Content atau UGC adalah alat yang kuat bagi merek konsumen untuk memanfaatkan kreativitas, dukungan, dan kepercayaan pelanggan untuk meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan interaksi merek di era digital.
Jenis-Jenis User Generated Content
Setelah mengetahui pengertian User Generated Content atau UGC, kita akan membahas jenis-jenis UGC yang umum digunakan dan contoh-contoh yang relevan.
1. Foto dan Video
Foto dan video adalah salah satu jenis UGC yang paling populer. Pengguna dapat mengunggah foto atau video mereka yang menggunakan produk atau layanan tertentu. Foto dan video juga dapat memberikan gambar pengalaman lebih jelas tentang pengalaman yang sudah dialami pengunggah saat menggunakan produk tersebut.
Contoh: Iphone dan Samsung menggunakan kampanye pemasaran yang meminta pengguna untuk mengunggah foto mereka menggunakan smartphone baru. Foto-foto tersebut kemudian dapat digunakan dalam iklan atau kampanye pemasaran.
2. Ulasan dan Komentar
Ulasan dan komentar adalah jenis UGC yang sangat berguna untuk memahami pengalaman pelanggan. Pengguna dapat menulis ulasan atau komentar tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan.
Contoh: Tokopedia dan Shopee dapat memiliki halaman ulasan di mana pelanggan dapat menulis ulasan tentang produk yang mereka beli. Ulasan tersebut dapat membantu lainnya dalam membuat keputusan pembelian.
3. Blog Post
Blog post adalah jenis UGC yang lebih formal dan panjang. Pengguna dapat menulis blog post tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan. Dengan menggunakan blog post, pengguna dapat menceritakan secara detail pengalaman dalam menggunakan, disertai kelebihan dan kekurangan sebuah produk.
Contoh: Sebuah blogger mungkin menulis blog post tentang pengalaman mereka menggunakan produk kecantikan baru. Blog post tersebut dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan produk.
4. Ulasan
Ulasan adalah jenis UGC yang spesifik dan detail. Pengguna dapat menulis review tentang produk atau layanan yang mereka gunakan. Sebuah review biasanya disertai dengan rating pengalaman pengguna, sehingga algoritma kemudian dapat merekomendasikan merek dengan rating tertinggi.
Contoh: Sebuah situs web review dapat memiliki review yang sangat detail tentang hotel, restoran, atau produk lainnya. Review tersebut dapat membantu lainnya dalam membuat keputusan.
5. Komentar di Media Sosial
Komentar di media sosial adalah jenis UGC yang paling mudah dibuat dan dibagikan. Pengguna dapat menulis komentar di platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain-lain.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki akun media sosial yang meminta pengguna untuk berbagi pengalaman mereka dengan produk atau layanan. Komentar-komentar tersebut kemudian dapat digunakan dalam kampanye pemasaran.
6. Testimoni
Testimoni adalah jenis User Generated Content atau UGC yang sangat berguna untuk mempromosikan produk atau layanan. Pengguna dapat memberikan testimoni tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki halaman testimoni di mana pelanggan dapat memberikan testimoni tentang produk yang mereka beli. Testimoni tersebut dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan lainnya.
7. Konten Edukatif
Konten edukatif adalah jenis UGC yang berfokus pada pendidikan dan informasi. Pengguna dapat membuat konten edukatif tentang produk atau layanan.
Contoh: Sebuah perusahaan teknologi dapat memiliki konten edukatif tentang cara menggunakan smartphone baru. Konten tersebut dapat membantu meningkatkan pengetahuan pelanggan dan mempromosikan produk.
8. Konten Hiburan
Konten hiburan adalah jenis UGC yang berfokus pada hiburan dan kesenangan. Pengguna dapat membuat konten hiburan tentang produk atau layanan.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki konten hiburan seperti video parodi yang menampilkan produk mereka dalam situasi lucu. Konten tersebut dapat membantu meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan produk dengan cara yang lebih menyenangkan.
Baca juga: Apa itu Content Marketing? Memahami Pengertian, Manfaat, dan Skill yang Dibutuhkan
Manfaat User Generated Content untuk Bisnis
User Generated Content atau UGC memiliki banyak manfaat yang sangat berguna untuk bisnis. Berikut ini beberapa manfaat UGC untuk bisnis dan bagaimana cara menggunakannya dalam strategi pemasaran.
1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Manfaat: UGC dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan karena pelanggan dapat berbagi pengalaman positif mereka dengan produk atau layanan.
Contoh: Sebuah perusahaan teknologi dapat memiliki ulasan positif dari pelanggan yang telah menggunakan smartphone baru. Ulasan tersebut dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan lainnya.
2. Meningkatkan Kualitas Konten
Manfaat: UGC dapat memberikan konten yang lebih autentik dan relevan karena dibuat oleh pengguna yang telah menggunakan produk atau layanan.
Contoh: Sebuah toko online dapat memiliki foto-foto produk yang dibuat oleh pelanggan sendiri. Foto-foto tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih realistis tentang produk dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
3. Meningkatkan Eksposur
Manfaat: UGC dapat membantu meningkatkan eksposur produk atau layanan karena konten yang dibuat oleh pengguna dapat dibagikan ke jaringan sosial dan situs web lainnya.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki kampanye pemasaran yang meminta pelanggan untuk berbagi foto mereka menggunakan produk. Foto-foto tersebut kemudian dapat dibagikan ke media sosial dan meningkatkan kesadaran merek secara organik.
4. Mengurangi Biaya Pemasaran
Manfaat: UGC dapat mengurangi biaya pemasaran karena tidak perlu lagi membuat konten dari awal. Konten yang sudah ada dapat digunakan kembali dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat menggunakan ulasan positif dari pelanggan untuk mempromosikan produk tanpa harus membuat iklan baru.
5. Meningkatkan Kepercayaan
Manfaat: UGC dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan karena konten yang dibuat oleh pengguna dapat memberikan gambaran yang lebih realistis tentang produk atau layanan.
Contoh: Sebuah restoran dapat memiliki testimoni dari pelanggan yang telah mengunjungi restoran tersebut. Testimoni tersebut dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan lainnya untuk mengunjungi restoran tersebut.
6. Meningkatkan Interaksi dengan Pelanggan
Manfaat: UGC dapat meningkatkan interaksi dengan pelanggan karena perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui komentar dan ulasan mereka.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui komentar di media sosial dan memberikan respons yang cepat dan efektif.
7. Meningkatkan Brand Awareness
Manfaat: UGC dapat meningkatkan brand awareness karena konten yang dibuat oleh pengguna dapat membantu meningkatkan kesadaran merek secara organik.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki kampanye pemasaran yang meminta pelanggan untuk berbagi pengalaman mereka dengan produk. Konten tersebut kemudian dapat dibagikan ke jaringan sosial dan meningkatkan kesadaran merek secara organik.
Strategi Memanfaatkan User Generated Content
Setelah cukup dalam mengetahui manfaat dari User Generated Content atau UGC, kita akan membahas strategi-strategi yang efektif untuk memanfaatkan UGC dalam pemasaran.
1. Menggalakkan Pengguna untuk Membuat Konten
Strategi: Perusahaan dapat menggalakkan pengguna untuk membuat konten dengan memberikan insentif seperti poin reward, diskon spesial, atau penghargaan lainnya.
Contoh: Sebuah perusahaan teknologi dapat mengadakan kontes foto yang meminta pengguna untuk mengunggah foto mereka menggunakan smartphone baru. Pengguna yang berpartisipasi dapat menerima poin reward yang dapat ditukar dengan diskon spesial.
2. Menggunakan Platform Sosial
Strategi: Perusahaan dapat menggunakan platform sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain-lain untuk membagikan UGC yang telah dibuat oleh pengguna.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki akun media sosial yang meminta pengguna untuk berbagi pengalaman mereka dengan produk. Konten yang dibagikan kemudian dapat dibagikan ke jaringan sosial dan meningkatkan kesadaran merek secara organik.
3. Mengintegrasikan UGC ke dalam Situs Web
Strategi: Perusahaan dapat mengintegrasikan UGC ke dalam situs web mereka untuk memberikan gambaran yang lebih realistis tentang produk atau layanan.
Contoh: Sebuah toko online dapat memiliki halaman ulasan di mana pelanggan dapat menulis ulasan tentang produk yang mereka beli. Ulasan tersebut kemudian dapat ditampilkan di halaman utama situs web untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan lainnya.
4. Menggunakan UGC dalam Kampanye Pemasaran
Strategi: Perusahaan dapat menggunakan UGC dalam kampanye pemasaran untuk meningkatkan eksposur produk atau layanan.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki kampanye pemasaran yang meminta pelanggan untuk berbagi foto mereka menggunakan produk. Foto-foto tersebut kemudian dapat digunakan dalam iklan atau kampanye pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek secara organik.
5. Mengelola UGC dengan Bijak
Strategi: Perusahaan harus mengelola UGC dengan bijak untuk memastikan bahwa konten yang dibuat oleh pengguna tidak mengandung konten yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan standar perusahaan.
Contoh: Sebuah perusahaan harus memiliki tim yang terlatih untuk mengelola UGC dan memastikan bahwa konten yang dibagikan adalah konten yang berkualitas dan sesuai dengan standar perusahaan.
6. Menggunakan Teknologi untuk Mengelola UGC
Strategi: Perusahaan dapat menggunakan teknologi seperti alat analisis data untuk mengelola UGC dan memantau bagaimana konten tersebut berinteraksi dengan audiens.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat menggunakan alat analisis data untuk memantau bagaimana ulasan pelanggan berinteraksi dengan audiens dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Menggalakkan Interaksi dengan Pelanggan
Strategi: Perusahaan dapat menggalakkan interaksi dengan pelanggan melalui komentar dan ulasan mereka untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui komentar di media sosial dan memberikan respons yang cepat dan efektif untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Tantangan dalam Mengelola User Generated Content
Meskipun User Generated Content atau UGC dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan kualitas konten, dan meningkatkan eksposur, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola UGC. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tantangan utama dalam mengelola UGC.
1. Mengelola Konten yang Tidak Pantas
Salah satu tantangan utama dalam mengelola UGC adalah mengelola konten yang tidak pantas. Konten yang tidak pantas dapat merugikan reputasi merek dan membuat pelanggan merasa tidak nyaman.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat mengalami masalah ketika pelanggan mengunggah foto yang tidak pantas atau mengirimkan komentar yang tidak sesuai dengan standar perusahaan.
2. Mengidentifikasi dan Menghapus Konten yang Tidak Pantas
Mengidentifikasi dan menghapus konten yang tidak pantas adalah langkah yang sangat penting dalam mengelola UGC. Perusahaan harus memiliki tim yang terlatih untuk mengidentifikasi konten yang tidak pantas dan menghapusnya secepat mungkin.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki tim yang terlatih untuk mengidentifikasi konten yang tidak pantas dan menghapusnya dari media sosial atau situs web perusahaan.
3. Mengelola Konten yang Berulang-Ulang
Konten yang berulang-ulang dapat menjadi masalah dalam mengelola User Generated Content atau UGC. Konten yang sama dapat diunggah oleh beberapa pengguna, sehingga membuat konten tersebut terlihat tidak autentik.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat mengalami masalah ketika konten yang sama diunggah oleh beberapa pengguna, sehingga membuat konten tersebut terlihat tidak autentik.
4. Mengelola Konten yang Tidak Sesuai dengan Kebijakan Perusahaan
Konten yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan dapat menjadi masalah dalam mengelola UGC. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas tentang apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan dalam konten yang diunggah oleh pengguna.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat memiliki kebijakan yang jelas tentang apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan dalam konten yang diunggah oleh pengguna, sehingga membuat pengguna lebih sadar tentang apa yang diharapkan dari mereka.
5. Mengelola Konten yang Berhubungan dengan Kompetitor
Konten yang berhubungan dengan kompetitor dapat menjadi masalah dalam mengelola UGC. Perusahaan harus memiliki strategi untuk mengelola konten yang berhubungan dengan kompetitor dan memastikan bahwa konten tersebut tidak merugikan reputasi merek.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat mengalami masalah ketika pengguna mengunggah foto yang membandingkan produk perusahaan dengan produk kompetitor. Perusahaan harus memiliki strategi untuk mengelola konten tersebut dan memastikan bahwa konten tersebut tidak merugikan reputasi merek.
6. Mengelola Konten yang Berhubungan dengan Perubahan Hukum
Konten yang berhubungan dengan perubahan hukum dapat menjadi masalah dalam mengelola UGC. Perusahaan harus memiliki strategi untuk mengelola konten yang berhubungan dengan perubahan hukum dan memastikan bahwa konten tersebut tidak melanggar hukum.
Contoh: Sebuah perusahaan dapat mengalami masalah ketika pengguna mengunggah konten yang melanggar hukum. Perusahaan harus memiliki strategi untuk mengelola konten tersebut dan memastikan bahwa konten tersebut tidak melanggar hukum.
Kesimpulan
User Generated Content (UGC) adalah alat yang sangat kuat dalam strategi pemasaran digital. Dengan memanfaatkan UGC, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, menghemat biaya pemasaran, meningkatkan engagement, dan mendapatkan wawasan berharga tentang pelanggan mereka. Namun, mengelola UGC juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu diatasi dengan bijaksana. Dengan strategi yang tepat, UGC dapat menjadi aset berharga yang membantu perusahaan mencapai tujuan pemasaran mereka.
Sumber:
1. https://www.techtarget.com/searchcio/definition/user-generated-content-UGC
2. https://blog.hootsuite.com/user-generated-content-ugc/