
Upaya untuk memerangi hoax gencar dilakukan media sosial besar seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Mereka meningkatkan sistem keamanan dan filter untuk menghindarkan upaya penyebaran hoax dan ujaran kebencian. Akun-akun yang dinilai menyebarkan hoax dihapus.
WhatsApp sendiri disebut-sebut menghapus 2 juta akun setiap bulan untuk menghentikan penyebaran informasi palsu. Sebelum menghapus akun-akun itu, WhatsApp telah melakukan indentifikasi akun-akun itu.

“Terkadang orang mencoba untuk mengeksploitasi layanan kami. Beberapa mungkin ingin mendistribusikan tautan umpan-klik yang dirancang untuk menangkap informasi pribadi, sementara yang lain ingin mempromosikan sebuah ide,” kata Carl Woog, juru bicara WhatsApp, seperti dilansir laman thestar.
WhatsApp ini mulai melakukan hal ini sejak munculnya kontroversi partai politik di India. Dilaporkan bahwa telah terjadi penyalahgunaan layanan menjelang pemilihan umum tahun lalu. Sebuah partai politik menyebarkan berita palsu untuk mempengaruhi pemilih. Nyawa banyak orang melayang karena kabar bohong itu. Dan hal serupa juga dimanfaatkan untuk kerusuhan di Brazil dan Myanmar dalam beberapa bulan terakhir.

“Terlepas dari tujuannya apa, pengiriman pesan otomatis dan massal melanggar ketentuan layanan kami. Dan salah satu prioritas kami adalah mencegah dan menghentikan penyalahgunaan semacam ini,” kata Woog.
Facebook pun melakukan hal yang sama. Dilansir The Guardian, tahun lalu, Facebook telah menghapus 1,5 miliar akun dalam 6 bulan. Sementara itu, pada Juli tahun lalu, Twitter mencabut jutaan akun yang dinilai menyebarkan kabar bohong dan ujaran kebencian yang memicu terjadinya kekacauan.
#YUKKpakeYUKK