
Belakangan ini, berbisnis online menjadi salah satu tren usaha di era digital, terutama generasi milenial. Seiring pertumbuhan bisnis tersebut, perilaku konsumen pun ikut berubah. Semula, konsumen yang semula berbelanja di toko offline, ruko, atau mal, kini beralih ke marketplace maupun online shop.
Tentunya, untuk mempertahankan konsumen berbelanja di toko Anda, harus ada inovasi teknologi yang memudahkan aktivitas mereka. Salah satunya dengan menambahkan layanan payment gateway. Apa yang dimaksud dengan payment gateway? Yuk, cari tahu dalam pembahasan di bawah ini.
Apa itu Payment Gateway?
Diresmikan tanggal 4 Desember 2017 oleh Bank Indonesia, payment gateway menjadi tren pembayaran di Indonesia. Nama lain sistem ini di Indonesia adalah Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Pengesahan nama dicantumkan dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 dan Peraturan BI No. 19/8/PBI/2017.
Sejak pengesahan tersebut, payment gateway mulai digunakan oleh banyak perbankan di Indonesia. Trennya makin naik di tahun 2019 ketika pandemi Covid-19 mendorong sebagian masyarakat untuk beralih bertransaksi secara online. Kemudian, di tahun 2022, tercatat sekitar 200 juta transaksi dilakukan melalui payment gateway.
Lalu, apa yang dimaksud payment gateway?
Payment gateway didefinisikan sebagai jembatan atau media transaksi online antara penjual dan pembeli yang menggunakan kartu kredit, transfer bank, direct debit, maupun virtual account. Untuk menunjang payment gateway, disediakan tiga fitur berikut ini.
- Address verification system. Sistem ini berfungsi untuk memverifikasi tagihan secara otomatis pada penagih. Biasanya, data yang dimasukkan berupa kartu kredit, nomor telepon, email, dan alamat.
- Kode keamanan. Dengan kode keamanan, transaksi hanya dapat diproses apabila dilakukan melalui alamat penagihan yang terdaftar.
- 3D secure password. Menggunakan sistem ini, transaksi memiliki keamanan berlapis. Pasalnya, hanya pemilik alamat penagihan yang bisa bertransaksi.
Jenis-Jenis Payment Gateway

Ada empat jenis payment gateway yang harus Anda pahami sebelum menggunakannya. Berikut ini penjelasannya.
1. Hosted Payment Gateway
Jika menggunakan hosted payment gateway, pembeli yang mengklik link di halaman checkout akan diarahkan ke payment service provider (PSP). Kemudian, pembeli mengisi data di halaman tersebut. Setelah selesai mengisi data, pembeli dikembalikan web penjual untuk melunasi tagihan.
2. Self-Hosted Payment Gateway
Dalam metode self-hosted payment gateway, situs penjual memproses data-data transaksi secara mandiri. Sebagai contoh, Anda membeli alat pertanian di marketplace. Sistem akan mengarahkan Anda ke keranjang belanja untuk melakukan pembayaran.
Setelah meng klik checkout, Anda diarahkan ke metode pembayaran, misalnya transfer bank. Nantinya, sistem mengeluarkan virtual account pembayaran. Anda harus membayar melalui bank sesuai virtual account tersebut. Jika sudah terbayar, penjual langsung memproses pengirimannya.
3. API Hosted Payment Gateway
API hosted payment gateway merupakan proses transaksi yang didukung oleh layanan API. Ketika menggunakan payment gateway ini, pembeli harus memasukkan informasi kartu debit atau kredit. Pembayarannya pun langsung dilakukan di halaman checkout penjual.
Soal keamanan, API menjamin data konsumen tidak dapat diakses oleh pihak ketiga. Keunggulan lainnya, API hosted payment gateway bisa digunakan untuk transfer antar bank dengan biaya relatif terjangkau.
4. Local Bank Integration Gateway
Payment gateway jenis ini akan mengarahkan pelanggan yang telah melakukan transaksi ke halaman informasi pembayaran. Setelah pembayaran diselesaikan berdasarkan informasi tersebut, pelanggan diarahkan kembali ke situs web penjual.
Dengan fitur dasar dan tampilan sederhana, payment gateway ini cocok untuk bisnis yang baru berkembang. Namun, kurang cocok jika diterapkan di skala grosir karena tidak ada pengembalian dan pembayaran berulang.
Bagaimana Cara Kerja Sistem Payment Gateway?
Sistem transaksi melalui payment gateway melibatkan empat pihak, yaitu bank penerbit, bank pengakuisisi, pembeli, dan merchant. Bank penerbit adalah pihak yang mengeluarkan kartu nasabah. Sementara bank pengakuisisi bertugas mengambil dana dari penerbit kartu.
Keempat pihak tersebut harus terdapat pada sistem payment gateway supaya bisa bekerja maksimal. Payment gateway bekerja dalam beberapa menit saja meskipun terlihat banyak langkah yang mesti dilakukan pembeli. Sebagai referensi, berikut ini cara kerja payment gateway.
- Pembeli melakukan window shopping pada situs e-commerce, lalu membeli sebuah produk sehingga muncul pilihan pembayaran melalui payment gateway.
- Selanjutnya, sistem meneruskan informasi kepada pelaku proses pembayaran sesuai pilihan pembeli. Sebagai contoh, pembayaran yang dipilih melalui transfer bank, berarti payment gateway menyampaikan informasi ke bank terkait.
- Berikutnya, pelaku prosesor pembayaran memberikan informasi, bahwa terjadi payment gateway kepada asosiasi penerbit kartu atau bank lain yang bekerja sama.
- Langkah selanjutnya adalah mengkodekan data enkripsi untuk digunakan penjual dan pembeli saja.
- Setelah itu, gateway payment mengecek penipuan dengan transport layer security (TLS). Jika koneksi dinyatakan aman, bank penerbit memeriksa kecukupan saldo di rekening pembeli.
- Terakhir, payment processor menghubungi merchant untuk meminta izin transaksi. Kemudian, bank pengakuisis mengambil saldo dari penerbit dan mengirimnya ke rekening merchant.
Jika semua proses kerja tersebut berhasil, pembeli menerima notifikasi transaksi sukses melalui email, SMS, atau WhatsApp. Sebaliknya, apabila merchant menolak transaksi dari pembeli, penjual akan mengirimkan permintaan penggantian metode pembayaran. Banyak faktor yang menyebabkan penolakan, seperti limit transaksi dan jaringan bermasalah.
Keuntungan Menggunakan Sistem Payment Gateway?
Payment gateway memberikan keuntungan kepada penjual maupun pembeli. Bagi pembeli, payment gateway memudahkan pembayaran tanpa perlu membuka web penjual atau pihak ketiga. Selain itu, sistem pembayaran online melalui payment gateway juga lebih terjamin keamanannya daripada mengirim langsung ke rekening penjual.
Keuntungan lainnya, payment gateway memberikan limit transaksi cukup besar dan tanpa terikat waktu. Selain itu, bagi Anda yang bepergian ke luar negeri, payment gateway memudahkan pertukaran kurs secara online.
Sementara keuntungan bagi penjual, payment gateway memudahkan dalam pemeriksaan pembayaran menggunakan kartu kredit dan debit. Data kartu tersebut juga terlindungi dengan teknologi enkripsi data dan informasi ketika pembeli bertransaksi.
Dengan payment gateway, toko online juga tidak perlu menyediakan banyak rekening bank. Tidak hanya itu, proses transaksi melalui payment gateway dapat dilakukan secara massal sehingga lebih efisien.
Dari sisi tampilan, payment gateway tergolong user friendly untuk penjual maupun pembeli. Dasbornya dilengkapi fitur rekonsiliasi penjualan, seperti laporan transaksi, detail pelanggan, void, dan refund.
Tidak hanya itu, payment gateway juga menjamin keamanan untuk penjual dengan teknologi fraud detection. Teknologi ini berfungsi untuk mencegah kecurangan pembayaran di online shop.
Itulah pembahasan singkat tentang apa yang dimaksud payment gateway. Teknologi payment gateway merupakan inovasi bisnis untuk memudahkan pebisnis melakukan ratusan hingga ribuan transaksi setiap saat.
Salah satu layanan payment gateway terkemuka yang direkomendasikan untuk UMKM di Indonesia adalah platform YUKK. Hanya dengan mengakses situs yukk.co.id, toko Anda bisa menerima berbagai metode pembayaran dan mengirim dana ke berbagai tujuan secara cepat, aman, dan mudah.
Selain itu, YUKK memastikan pengguna dapat menerima notifikasi untuk semua pembayaran secara real time. Anda juga akan memperoleh laporan keuangan dengan analisis terperinci dan transparan.
Baca juga: Gak Abal-Abal, Inilah Tips Memilih Perusahaan Payment Gateway